Boostrix
DAFTAR ISI
- Apa Itu Boostrix?
- Manfaat Boostrix
- Kandungan Vaksin Boostrix
- Dosis Boostrix
- Jadwal Vaksinasi Boostrix
- Cara Penggunaan Boostrix
- Perhatian Penggunaan Boostrix
- Efek Samping Boostrix
- Interaksi Boostrix
- Kontraindikasi Boostrix
- Vaksinasi Tdap (Boostrix) Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Apa Itu Boostrix?
Boostrix adalah vaksin kombinasi yang digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap tiga penyakit serius, yaitu tetanus, difteri, dan pertusis aselular.
Vaksin ini dirancang untuk memberikan imunitas terhadap ketiga penyakit tersebut melalui satu suntikan.
Vaksin yang diproduksi oleh perusahaan GlaxoSmithKline ini diwajibkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Artinya, vaksin ini sangat penting untuk dilakukan oleh orang yang telah memenuhi syarat vaksinasi.
Vaksin ini dianjurkan guna mencegah difteri, tetanus, dan pertusis.
Selain itu, vaksinasi yang diberikan kepada ibu hamil pada trimester ketiga (27-36 minggu) dilakukan sebagai pencegahan risiko batuk rejan pada bayi yang lahir selama 6 bulan pasca kelahiran.
Manfaat Boostrix
Vaksin Boostrix mampu melindungi tubuh dari difteri (kesulitan pernapasan), tetanus (kejang otot), dan pertusis (batuk rejan) untuk pasien berusia 10 tahun ke atas, serta melindungi bayi dari pertusis pada ibu hamil yang mendapatkan vaksinasi ini.
Kandungan Vaksin Boostrix
Setiap dosis (0,5 ml) mengandung:
- Toksin difteri
- Toksin tetanus
- Antigen Bordetella pertussis
- Toksin pertusis
- Filamentous hemagglutinin
- Pertactin
- Aluminium hydroxide hydrate
- Aluminium phosphate
Dosis Boostrix
Vaksin Boostrix dapat dilakukan terhadap pasien yang berusia di atas 10 tahun atau ibu hamil pada trimester ketiga.
Nah, vaksin ini juga dapat dilakukan kembali 10 tahun setelah dosis pertama sebagai booster.
Berikut dosis lebih lengkapnya:
- Pasien berusia 10 tahun lebih: 1 dosis diberikan 5 tahun setelah dosis Td atau setelah menyelesaikan seri vaksin DTaP.
- Ibu hamil: 1 dosis pada trimester ketiga (27 – 36 minggu).
Tiap 1 dosis vaksin Boostrix (0,5 ml) mengandung:
- Diphtheria toxoid 2 IU (2,5 Lf).
- Tetanus toxoid 20 IU (5 Lf).
- Bordetella pertussis antigens:
- Filamentous haemagglutinin 8 mcg.
- Pertussis toxoid 8 mcg.
- Pertactin 2,5 mcg.
- Aluminium phosphate (AlPO4) 0.2 mg.
- Aluminium hydroxide (Al(OH)3) 0.3 mg.
Jadwal Vaksinasi Boostrix
Vaksin tetanus, difteri, dan pertusis untuk anak-anak, orang dewasa, dan lansia.
Jadwal Vaksinasi Boostrix untuk Anak Berdasarkan Rekomendasi IDAI
- Vaksin Tdap diberikan 1 kali mulai usia 7 tahun.
Jadwal Vaksinasi Boostrix untuk Dewasa
- Vaksin Tdap diberikan sebanyak 1 dosis, dan bisa diulang setiap 10 tahun. Untuk wanita hamil, vaksin ini dianjurkan pada usia kehamilan 27-36 minggu.
Jadwal Vaksinasi Boostrix untuk Lansia
- Vaksin Tdap diberikan 1 dosis, dengan pengulangan setiap 10 tahun.
Cara Penggunaan Boostrix
Vaksin ini diberikan melalui suntikan pada otot lengan bagian atas oleh dokter khusus vaksinasi.
Individu yang akan melakukan vaksinasi Boostrix tidak dianjurkan untuk berpuasa terlebih dahulu.
Dokter akan membersihkan area lengan atas dengan kapas yang telah dibasahi alkohol, kemudian menyuntikkan vaksin ke dalam otot lengan atas tersebut, dan terakhir membersihkan area tersebut sekali lagi dengan alkohol.
Reaksi Pasca Imunisasi (KIPI) Boostrix
- Pada anak-anak: demam, rewel, mengantuk, mual, muntah, gangguan pencernaan, serta kemerahan, nyeri, dan bengkak di area suntikan.
- Pada orang dewasa: sakit kepala, mual, serta nyeri, bengkak, dan kemerahan di lokasi suntikan.
Perhatian Penggunaan Boostrix
Pasien yang memiliki kondisi atau masalah kesehatan tertentu disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mendapatkan vaksin.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah efek atau dampak yang tidak diinginkan.
Selain itu, vaksin ini juga tidak dianjurkan jika pasien:
- Memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap lateks atau berbagai komponen vaksin Boostrix atau vaksin serupa.
- Pernah mengalami gangguan fungsi otak atau neurologis, seperti sindrom Guillain-Barré setelah menerima vaksinasi difteri, tetanus, atau pertusis sebelumnya.
- Mengalami riwayat kejang, infeksi akut yang parah, atau epilepsi yang tidak stabil.
Efek Samping Boostrix
Seperti vaksin pada umumnya, Boostrix juga dapat menyebabkan beberapa efek samping.
Untuk efek samping ringan, antara lain:
- Nyeri pada area bekas suntikan.
- Pusing.
- Mudah lelah.
- Diare.
- Demam.
- Sakit perut.
- Mual dan muntah.
- Reaksi alergi ringan, seperti muncul ruam kulit dan kulit terasa gatal.
Sebagian besar efek samping tersebut dapat hilang setelah beberapa hari, tetapi apabila masih terasa dalam jangka waktu yang berkepanjangan, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan.
Selain itu, Boostrix juga dapat menyebabkan beberapa efek samping yang lebih serius, seperti:
- Reaksi alergi yang berat, seperti muncul pembengkakan di bawah kulit, pembengkakan pada lidah, dan sulit bernapas.
- Mengalami pingsan setelah mendapat vaksinasi.
Meskipun efek samping yang serius tersebut jarang terjadi, tetapi kamu perlu untuk tetap waspada.
Oleh karena itu, penting mengetahui perhatian penggunaan terutama mengenai reaksi alergi terhadap vaksin Boostrix guna mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Interaksi Boostrix
Vaksin Boostrix dapat diberikan bersama vaksin inaktif lainnya, seperti meningokokus, pneumokokus, Hib, tifoid, HPV, influenza, hepatitis A, dan hepatitis B.
Namun, lebih baik konsultasikan dengan dokter apabila kamu melakukan vaksin Boostrix bersama vaksin lain agar mencegah efek atau dampak yang tidak diinginkan.
Kontraindikasi Boostrix
Vaksin Boostrix tidak direkomendasikan bagi individu yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap salah satu bahan yang terkandung dalam vaksin ini.
Selain itu, ada beberapa kondisi yang membuat individu tidak disarankan untuk menerima vaksin Boostrix.
Beberapa kondisi tersebut, yaitu:
- Memiliki catatan riwayat alergi yang signifikan terhadap vaksin Tdap sebelumnya.
- Pernah mengalami koma, penurunan kesadaran, atau kejang dalam rentang waktu 7 hari setelah menerima vaksin DTaP atau Tdap sebelumnya.
- Memiliki riwayat trombositopenia atau masalah neurologis setelah menerima vaksin DTaP atau Tdap sebelumnya.
Berbagai kondisi tersebut penting untuk diperhatikan dan dipastikan guna menghindari risiko efek samping yang tidak diinginkan.
Vaksinasi Tdap (Boostrix) Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Difteri (kesulitan pernapasan), tetanus (kejang otot), dan pertusis (batuk rejan) merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi pengidapnya.
Oleh karena itu, vaksin ini diwajibkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) untuk usia 10 tahun ke atas dan ibu hamil pada trimester ketiga.
Kabar baiknya, kini vaksin Tdap (Boostrix) bisa kamu dapatkan dengan mudah tanpa harus keluar rumah.
Jadi, kamu tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit untuk melakukan vaksin. Terlebih untuk ibu hamil yang memiliki kondisi lebih rentan, jadi bisa lebih tenang dan aman ketika menerima vaksin.
Sebab, kamu bisa mendapatkan Vaksinasi Tdap (Boostrix) untuk diri sendiri atau keluarga dari rumah melalui layanan Homecare by Halodoc.
Berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:
✔ Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
✔ Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
✔ Protokol kesehatan ketat.
✔ Partner resmi produsen vaksin internasional, sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
✔ Harga vaksin ini mulai dari Rp580.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Tanpa biaya tambahan.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan potongan 25% (maksimal Rp 250 ribu) untuk Vaksin Tdap (Boostrix) dengan kode promo VAKSINHD2 di Homecare by Halodoc.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Vaksinasi Tdap (Boostrix) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.