
DAFTAR ISI
- Apa Itu Cek Rasio Albumin-Kreatinin Urine (ACR) Sewaktu?
- Alasan Melakukan Cek Rasio Albumin-Kreatinin Urine (ACR) Sewaktu
- Mengapa Pemeriksaan ACR Urine Sewaktu Itu Penting?
- Siapa Saja yang Perlu Melakukan Pemeriksaan ACR?
- Kapan Harus Melakukan Cek Rasio Albumin-Kreatinin Urine (ACR) Sewaktu?
- Bagaimana Prosedur Pemeriksaan ACR Urine Sewaktu?
- Cara Membaca Hasil Cek ACR Urine
- Faktor-Faktor yang Bisa Mempengaruhi Hasil ACR
- Paket Medical Check Up dari Halodoc
- Di mana Melakukannya?
Apa Itu Cek Rasio Albumin-Kreatinin Urine (ACR) Sewaktu?
ACR merupakan singkatan dari albumin to creatinine ratio atau rasio albumin-kreatinin. Rasio albumin-kreatinin urine (ACR) atau ACR sewaktu digunakan untuk mengidentifikasi penyakit ginjal yang dapat terjadi akibat komplikasi seperti diabetes.
Di sini urine seseorang akan uji nilai albuminnya. Albumin sendiri merupakan protein utama yang ditemukan dalam darah. Apabila ginjal berfungsi dengan baik, albumin tidak akan ditemukan di dalam urine.
Namun, apabila ginjal mengalami gangguan atau bahkan rusak, fungsi penyaring ginjal pun akan terganggu. Kondisi inilah yang membuat albumin tidak tersaring dan bocor, sehingga terbuang bersama urine.
Albumin merupakan protein yang bisa dideteksi melalui urine untuk menunjukkan apakah terjadi kerusakan ginjal atau tidak. Hal yang perlu diingat, banyaknya jumlah albumin di dalam urine menandakan tingkat keparahan gangguan organ ginjal.
Sementara itu, kreatinin merupakan produk sampingan dari metabolisme otot. Biasanya, kreatinin dibuang bersamaan dengan urine. Kadar kreatinin di dalam urine ini bisa menggambarkan konsentrasi urine. Pengukuran rasio albumin dan kreatinin di dalam urine bisa memberikan gambaran mengenai kondisi ginjal.
Alasan Melakukan Cek Rasio Albumin-Kreatinin Urine (ACR) Sewaktu
Pemeriksaan rasio albumin-kreatinin urine (ACR) sewaktu bertujuan untuk mendeteksi penyakit ginjal yang terjadi akibat komplikasi diabetes ataupun hipertensi.
Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi mereka yang mengidap diabetes, khususnya yang tidak terkontrol hingga menimbulkan komplikasi.
Penyakit diabetes bisa menyebabkan kerusakan ginjal atau disebut dengan penyakit ginjal diabetik (nefropati diabetik).
Kadar gula yang tinggi dan tidak mendapatkan penanganan dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh, termasuk ginjal.
Supaya lebih waspada, pahami lebih lanjut tentang Penyakit Ginjal – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
Mengapa Pemeriksaan ACR Urine Sewaktu Itu Penting?
Kalau kamu ingin menjaga kesehatan ginjal dengan optimal, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan ACR (Albumin-to-Creatinine Ratio) urine sewaktu.
Pemeriksaan ini memang terlihat sederhana, tapi punya manfaat besar dalam mendeteksi berbagai gangguan kesehatan yang mungkin belum menimbulkan gejala.
Berikut ini alasan kenapa pemeriksaan ACR urine penting buat kamu:
1. Mendeteksi Penyakit Ginjal Sejak Dini
Penyakit ginjal kronis (PGK) sering kali tidak menimbulkan gejala sampai memasuki tahap lanjut.
Dengan ACR, kamu bisa mengetahui apakah ada kebocoran albumin dalam urin yang merupakan tanda awal kerusakan ginjal. Deteksi dini ini penting supaya penyakit bisa dikendalikan sebelum makin parah.
2. Memantau Perkembangan Penyakit Ginjal
Kalau kamu sudah punya riwayat penyakit ginjal, ACR bisa membantu dokter untuk memantau seberapa baik pengobatan yang sedang kamu jalani.
Kadar albumin yang menurun bisa jadi tanda bahwa terapi berjalan efektif.
3. Menilai Risiko Penyakit Jantung
Ternyata, kadar albumin yang tinggi dalam urin (albuminuria) juga bisa menunjukkan adanya gangguan pada pembuluh darah, termasuk yang menuju jantung.
Jadi, ACR juga bisa digunakan untuk menilai risiko penyakit kardiovaskular.
4. Skrining untuk Pengidap Diabetes dan Hipertensi
Kalau kamu punya diabetes atau tekanan darah tinggi, ACR adalah salah satu pemeriksaan yang wajib dilakukan secara berkala. Pasalnya, dua kondisi ini adalah penyebab utama kerusakan ginjal jika tidak terkontrol.
Sering disebut silent killer, pahami lebih lanjut tentang Apa itu Hipertensi? Gejala, Penyebab & Pengobatannya agar kamu makin waspada.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, deteksi dini lewat pemeriksaan urin seperti ACR sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat penyakit ginjal dan meningkatkan kualitas hidup pengidapnya.
Siapa Saja yang Perlu Melakukan Pemeriksaan ACR?
Meskipun ACR bisa dilakukan oleh siapa saja, pemeriksaan ini sangat dianjurkan untuk kelompok berikut:
1. Pengidap Diabetes
Gula darah yang tidak terkontrol bisa merusak pembuluh darah halus di ginjal secara bertahap. Pemeriksaan ACR bisa mendeteksi masalah ini sejak dini.
2. Pengidap Hipertensi
Tekanan darah tinggi yang kronis dapat merusak filter alami ginjal, dan ACR bisa menunjukkan seberapa parah kerusakan tersebut.
3. Orang dengan Riwayat Keluarga Penyakit Ginjal
Kalau ada anggota keluarga yang pernah mengalami gagal ginjal atau penyakit ginjal kronis, risiko kamu pun meningkat.
4. Pengidap Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Albuminuria juga sering muncul pada pasien dengan gangguan jantung dan pembuluh darah, sehingga penting untuk melakukan ACR sebagai bagian dari pemantauan kesehatan.
5. Usia di Atas 60 Tahun
Seiring bertambahnya usia, fungsi ginjal cenderung menurun. Pemeriksaan rutin seperti ACR bisa membantu mendeteksi perubahan fungsi ginjal sejak awal.
6. Individu dari Ras atau Kelompok dengan Risiko Tinggi
Beberapa kelompok etnis, seperti orang Afrika-Amerika atau Asia Selatan, diketahui memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ginjal.
7. Individu dengan Obesitas
Obesitas meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi dua faktor utama penyebab kerusakan ginjal. Mengalami gejala gangguan ginjal? Ini Dokter Spesialis untuk Bantu Deteksi Gangguan Ginjal yang dapat kamu hubungi.
Kapan Harus Melakukan Cek Rasio Albumin-Kreatinin Urine (ACR) Sewaktu?
Pemeriksaan rasio albumin-kreatinin urine (ACR) dianjurkan dilakukan setiap tahun setelah diabetes atau hipertensi didiagnosis. Selain itu, tes ACR juga perlu dilakukan lebih sering jika tingkat albumin dan kreatinin meningkat secara signifikan.
Seseorang yang kadar albumin dan kreatininnya meningkat dalam kadar yang sedikit, mungkin mengidap penyakit ginjal tahap awal.
Sedangkan kadar albumin dan kreatinin yang sangat tinggi bisa mengindikasikan penyakit ginjal yang lebih parah. Hal sebaliknya juga berlaku jika level albumin dan kreatinin rendah, itu menandakan ginjal berfungsi secara normal.
Peningkatan protein (albumin) yang terjadi secara terus-menerus dalam urine (dua tes positif selama 3 bulan atau lebih) merupakan gejala utama kerusakan ginjal. Kondisi ini menjadi penanda awal pada banyaknya jenis penyakit ginjal.
Bagaimana Prosedur Pemeriksaan ACR Urine Sewaktu?
Kalau kamu disarankan dokter untuk melakukan pemeriksaan ACR urine sewaktu, jangan khawatir—prosedurnya sangat sederhana dan nggak butuh persiapan yang ribet.
Berikut langkah-langkah pemeriksaannya:
1. Pengambilan Sampel Urine
Sampel urine diambil secara acak (sewaktu), jadi kamu bisa melakukannya kapan saja, tidak harus pagi hari atau saat perut kosong. Kamu juga tidak perlu puasa juga, jadi prosesnya lebih nyaman.
2. Menjaga Kebersihan Area Genital
Sebelum mengambil sampel, pastikan kamu membersihkan area genital terlebih dulu.
Tujuannya supaya hasil tidak terkontaminasi oleh bakteri atau zat lain dari luar yang bisa memengaruhi akurasi tes.
3. Mengambil Urine Tengah (Midstream)
Saat buang air kecil, buang sedikit urine pertama, lalu tampung urine dari aliran tengah ke wadah steril, dan sisakan sedikit urine terakhir.
Teknik ini penting untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan bersih dari kontaminasi.
4. Analisis di Laboratorium
Sampel urine yang kamu berikan akan dikirim ke laboratorium.
Di sana, tenaga medis akan mengukur kadar albumin dan kreatinin dalam urine kamu, lalu menghitung perbandingan antara keduanya. Inilah yang disebut rasio ACR (Albumin-to-Creatinine Ratio).
Cara Membaca Hasil Cek ACR Urine
Hasil pemeriksaan ACR biasanya ditampilkan dalam satuan miligram albumin per gram kreatinin (mg/g). Berikut panduan umum untuk interpretasinya:
- Normal: Kurang dari 30 mg/g
Ginjal kamu masih dalam kondisi baik dan tidak ada tanda-tanda kebocoran albumin. - Mikroalbuminuria (Albuminuria Ringan): 30–300 mg/g
Menandakan adanya kerusakan awal pada ginjal. Ini adalah fase di mana kamu masih bisa mencegah kerusakan lebih lanjut dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. - Makroalbuminuria (Albuminuria Berat): Lebih dari 300 mg/g
Menunjukkan kerusakan ginjal yang lebih serius dan perlu penanganan medis lebih lanjut.
Catatan penting: Hasil ACR sebaiknya ditafsirkan oleh dokter. Dokter akan melihat hasil ini bersama dengan riwayat kesehatan kamu, pemeriksaan fisik, dan tes penunjang lainnya sebelum menentukan diagnosis dan rencana penanganan.
Faktor-Faktor yang Bisa Mempengaruhi Hasil ACR
Supaya hasil pemeriksaan ACR kamu akurat, penting juga untuk tahu bahwa ada beberapa kondisi yang bisa memengaruhi hasil tes, seperti:
- Infeksi Saluran Kemih (ISK): Bisa meningkatkan kadar albumin dalam urine sementara waktu.
- Olahraga Berat: Aktivitas fisik berlebihan sebelum tes bisa membuat kadar albumin terlihat lebih tinggi.
- Demam: Saat tubuh demam, fungsi ginjal bisa terganggu sementara.
- Dehidrasi: Kurangnya cairan bisa memengaruhi konsentrasi kreatinin dan menyebabkan hasil tidak akurat.
- Kehamilan: Perubahan fisiologis saat hamil bisa meningkatkan kadar albumin dalam urine.
- Obat Tertentu: Beberapa jenis obat dapat memengaruhi fungsi ginjal atau kadar albumin dalam urine.
Kalau kamu sedang mengalami salah satu dari kondisi di atas, penting untuk memberi tahu dokter sebelum pemeriksaan.
Dokter mungkin akan menunda tes atau mempertimbangkan kondisi tersebut saat menafsirkan hasilnya.
Paket Medical Check Up dari Halodoc
Apabila kamu ingin melakukan medical check up namun memiliki kendala untuk ke rumah sakit, jangan khawatir!
Halodoc menyediakan fasilitas Medical Check Up yang bisa dilakukan di rumah melalui layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Layanan dari Halodoc ini akan mendatangkan petugas ke tempat kamu atau di lokasi mana pun yang dipilih untuk melakukan tes.
Nah, berikut daftar paket medical check up yang Halodoc sediakan:
- Medical Check-Up Mini mulai dari Rp 299.000,-
- Medical Check-Up Standard mulai dari Rp 439.000,-
- Medical Check-Up Complete mulai dari Rp 1.129.000,-
Nah, ada beberapa keunggulan dari layanan ini, antara lain:
- Tak perlu repot keluar rumah.
- Hemat waktu dan biaya.
- Petugas profesional dan responnya cepat.
- Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
- Sampel diambil secara aman dan steril.
- Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
- Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
- Harga tes lab ini mulai dari Rp 299.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
- Hasil tes akan keluar dalam waktu 1 hari.
- Untuk konsultasi hasil tes, kamu akan mendapat gratis voucher untuk chat dokter senilai 25rb di Halodoc.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Medical Check-Up Mini Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Booking Medical Check-Up Standard Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Booking Medical Check-Up Complete Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa pesan Medical Check Up mulai dari Rp 188ribu di Homecare by Halodoc dengan kode promo MCUSEHAT2. Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226 atau klik gambar di bawah ini agar lebih mudah.

Di mana Melakukannya?
Cek rasio albumin-kreatinin urine (ACR) melalui fitur Home Lab dan kamu bisa memesannya melalui aplikasi Halodoc. Tanpa perlu repot antre, kamu hanya perlu datang pada waktu yang telah kamu tentukan sebelumnya. Segera download aplikasinya untuk mendapatkan kemudahannya!
