halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Reproduksi icon

    Kesehatan Reproduksi

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Cek Urine

REVIEWED_BY  dr. Adryansyah Can, SpU  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Apa Itu Cek Urine?
  • Kenapa Melakukan Cek Urine?
  • Jenis-Jenis Cek Urine
  • Kapan Harus Dilakukan?
  • Bagaimana Caranya?
  • Hasil Cek Urine
  • Membaca Hasil Cek Urine
  • Di mana Melakukannya?
  • FAQ

Apa Itu Cek Urine?

Cek urine atau disebut juga dengan istilah urinalisis adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan melalui media urine atau air seni. Prosesnya melibatkan pemeriksaan penampilan, konsentrasi, dan zat-zat yang terkandung di dalam urine.

Banyak penyakit dan gangguan memengaruhi bagaimana tubuh membuang limbah dan racun. Organ yang terlibat dalam hal ini adalah paru-paru, ginjal, saluran kemih, kulit, dan kandung kemih. Masalah dengan salah satu dari organ dan sistem tersebut dapat memengaruhi penampilan, konsentrasi, dan isi urine.

Kenapa Melakukan Cek Urine?

Cek biasanya dilakukan karena beberapa alasan berikut:

1. Memeriksa Kesehatan Secara Keseluruhan

Dokter dapat merekomendasikan cek urine sebagai bagian dari pemeriksaan medis rutin, pemeriksaan kehamilan, dan persiapan menjelang proses pembedahan atau operasi. 

Selain itu, pemeriksaan ini juga membantu mendeteksi adanya gangguan kesehatan, seperti diabetes, penyakit yang berhubungan dengan ginjal, dan penyakit hati.

2. Mendiagnosis Kondisi Medis

Dokter juga mungkin menyarankan untuk melakukan cek urine jika pasien mengalami sakit perut, sakit punggung, sering buang air kecil, terdeteksi darah pada urine, atau segala gangguan kesehatan yang berkaitan dengan urine. 

Cek urine umumnya dilakukan untuk membantu diagnosis penyebab dari gejala penyakit yang dirasakan oleh pasien. Contohnya, urine terlihat keruh (bukan jernih) saat terkena infeksi saluran kemih. Terjadinya peningkatan kadar protein pada urine juga bisa memberikan indikasi adanya penyakit pada ginjal.

3. Kondisi Medis

Jika seseorang telah didiagnosis mengalami suatu kondisi medis, misalnya penyakit ginjal atau gangguan pada saluran kemih, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan cek urine secara teratur untuk memantau kondisi dan pengobatan yang dilakukan.

Jenis-Jenis Cek Urine

Terdapat beberapa jenis cek urine, di antaranya:

  • Urinalisis Standar: Meliputi pemeriksaan visual, kimiawi (menggunakan dipstick), dan mikroskopis.
  • Cek Urine Kultur: Untuk mengidentifikasi bakteri dalam urine, terutama jika diduga ada infeksi saluran kemih.
  • Cek Urine 24 Jam: Mengumpulkan urine selama 24 jam untuk mengukur zat-zat tertentu, seperti protein atau kreatinin.

Urinalisis adalah alat diagnostik penting untuk berbagai kondisi medis dan harus tersedia secara luas.

Kapan Harus Dilakukan?

Cek urine sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Namun, jika kamu melihat ada perubahan dalam urine, seperti perubahan warna, bau atau konsistensi yang terus-menerus, segera hubungi dokter.

Begitu pula jika mengalami gejala infeksi saluran kemih (ISK), seperti keinginan yang kuat dan terus-menerus untuk buang air kecil, dan/atau sensasi terbakar saat buang air kecil, cek urine biasanya perlu dilakukan.

Pada beberapa kondisi, cek urine juga perlu dilakukan secara rutin. Misalnya pada ibu hamil, yang bisa menggunakan tes urine untuk mendeteksi kehamilan positif atau negatif melalui alat test pack. Ibu yang sudah mengandung juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini secara teratur.

Bagaimana Caranya?

Prosedur cek urine diawali dengan pengambilan sampel urine. Petugas medis biasanya akan memberi wadah cangkir steril untuk menampung sampel. Tidak dianjurkan untuk berpuasa jika hanya melakukan tes ini. 

Namun jika cek urine dibarengi dengan pemeriksaan medis lainnya, biasanya kamu akan diminta untuk berpuasa atau memperbanyak konsumsi air putih.

Cara pengumpulan urine pada wanita dan pria sedikit berbeda. Pada wanita, diperlukan pembersihan pada area sekitar uretra. Sapukan tisu pembersih kering pada organ intim dari depan hingga ke belakang secara searah. 

Sementara itu, pada pria, area ujung kepala penis harus dipastikan kebersihannya sebelum dilakukan pengumpulan urine.

Saat menampung sampel, buang aliran awal urine ke toilet, dan tampung sisanya sebanyak 10 hingga 15 mililiter pada cangkir yang steril. Setelah itu, buang sisa urine yang masih keluar langsung ke toilet. 

Cara ini disebut dengan pengumpulan sampel urine secara mid-stream clean-catch. Sampel yang sudah ditampung harus langsung segera diperiksa (antara 1 sampai 2 jam setelah pengambilan). Namun, jika pemeriksaan tidak bisa segera dilakukan, sampel urine akan disimpan di lemari pendingin.

Hasil Cek Urine

Hasil cek urine dapat memiliki beberapa interpretasi karena variasi tes. Hasil yang tidak normal dapat mengindikasikan bahwa ada masalah medis, meski tidak selalu. 

Dalam kebanyakan kasus hasil cek urine yang abnormal, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan. Misalnya dengan tes darah atau tes pencitraan, agar dokter dapat memastikan diagnosis suatu kondisi.

Secara umum, semakin besar konsentrasi atau kadar zat atipikal, seperti kadar glukosa atau sel darah merah yang tinggi, semakin besar kemungkinan adanya kondisi medis yang memerlukan perawatan. 

Dokter jarang menggunakan cek urine saja untuk mendiagnosis kondisi. Namun, cek urine dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan membantu mengarahkan dokter menuju diagnosis.

Jika kamu memiliki pertanyaan tentang hasil cek urine, jangan takut untuk bertanya kepada dokter yang menangani. Nah, berikut

Membaca Hasil Cek Urine

Hasil cek urine dapat memberikan informasi tentang berbagai aspek kesehatan:

  • Warna dan Kejernihan: Urine normal biasanya berwarna kuning pucat dan jernih. Warna yang berbeda atau urine yang keruh bisa mengindikasikan masalah kesehatan.
  • pH: Mengukur tingkat keasaman urine. Nilai pH yang tidak normal dapat mengindikasikan masalah ginjal atau infeksi.
  • Protein: Adanya protein dalam urine (proteinuria) bisa menjadi tanda penyakit ginjal.
  • Glukosa: Adanya glukosa dalam urine (glukosuria) bisa menjadi tanda diabetes.
  • Sel Darah: Adanya sel darah merah (hematuria) atau sel darah putih (leukosuria) bisa mengindikasikan infeksi atau peradangan.
  • Nitrit: Adanya nitrit dalam urine seringkali menjadi tanda infeksi bakteri.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk interpretasi yang tepat dari hasil cek urine.

Di mana Melakukannya?

Cek urine bisa dilakukan di fasilitas kesehatan mana saja, mulai dari klinik atau puskesmas, rumah sakit, bagian unit gawat darurat (UGD), hingga laboratorium kesehatan. 

Itulah penjelasan seputar cek urine yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait pemeriksaan ini hubungi dokter spesialis urologi di Halodoc saja!

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Artikel ini diperbarui pada 24 Juni 2025
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. What is Urinalysis?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Urinalysis.
Healthline. Diakses pada 2022. Urinalysis.

FAQ

1. Apakah cek urine bisa mendeteksi kehamilan?

Cek urine bisa mendeteksi kehamilan melalui adanya hormon hCG (human chorionic gonadotropin) dalam urine.

2. Apakah hasil cek urine bisa salah?

Meskipun jarang, hasil cek urine bisa salah karena berbagai faktor, seperti kontaminasi sampel atau kesalahan laboratorium. Jika ada keraguan, dokter mungkin akan merekomendasikan tes ulang.

3. Berapa biaya cek urine?

Biaya cek urine bervariasi tergantung pada jenis tes dan fasilitas kesehatan yang menyediakannya. Sebaiknya tanyakan langsung ke fasilitas kesehatan untuk informasi biaya yang akurat.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp