Ergotisme
Pengertian Ergotisme
Ergotisme atau ergotism dikenal dengan sebutan ergotoxicosis, keracunan ergot atau Saint Anthony’s Fire. Ini adalah efek keracunan jangka panjang yang dialami oleh manusia atau hewan setelah mengonsumsi makanan yang tercampur alkaloid dari jamur Claviceps purpurea.
Penyebab Ergotisme
Keracunan ergot terjadi ketika manusia atau hewan mengkonsumsi jamur Claviceps purpurea dan produk sampingannya. Jamur ini tumbuh pada biji-bijian, seperti gandum hitam dan gandum, kemudian menghasilkan alkaloid beracun.
Ketika jamur Claviceps purpurea tumbuh, ia mengubah biji-bijian pada tanaman menjadi ergot yang bertekstur keras dan berwarna kegelapan. Ergot ini berkamuflase menjadi biji-bijian selama musim panen.
Faktor Pemicu Ergotisme
Beberapa faktor pemicu keracunan ergot, antara lain:
- Musim paceklik.
- Menyimpan hasil panen di tempat lembap, sehingga memicu pertumbuhan jamur.
Gejala Ergotisme
Gejala dimulai dalam waktu satu jam setelah keracunan ergot. Tandanya bisa bertahan sekitar seminggu dan semakin parah ketika pengidap mengonsumsi biji-bijian yang mengandung jamur.
Gejalanya digolongkan menjadi 3 kategori:
1. Gejala neurologis
Ini termasuk:
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Kejang.
- Psikosis.
- Koma.
2. Gejala gastrointestinal
Ini termasuk:
- Mual.
- Muntah.
- Sakit perut.
- Kram.
- Diare.
3. Gejala pada pembuluh darah
Gejala gangguan pembuluh darah muncul ketika alkaloid ergot menyempitkan pembuluh darah. Istilah medis untuk kondisi ini adalah vasospasme dan terjadi pada arteri besar, seperti pada ginjal, leher, retina, dan jantung. Sebanyak 60 hingga 70 persen gangguan memengaruhi tungkai dan kaki.
Karena vasospasme membatasi suplai darah dan oksigen ke bagian tubuh yang terkena, kondisi ini menyebabkan:
- Muncul sensasi dingin.
- Kulit berubah menjadi pucat.
- Nyeri otot saat beraktivitas dan beristirahat.
Jika jaringan tidak mendapatkan oksigen yang cukup, ini menyebabkan gangren atau kondisi matinya jaringan tubuh. Pada kesempatan langka, orang juga dapat mengembangkan trombosis, yang merupakan penyumbatan pembuluh darah dari bekuan darah.
Diagnosis Ergotisme
Prosedur diagnosis dilakukan melalui:
- Pemeriksaan fisik. Tujuannya untuk mengetahui gejala fisik pada tubuh. Hasilnya dipakai untuk merencanakan perawatan lanjutan.
- Rontgen. Prosedur dilakukan menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik untuk mengambil gambar bagian tubuh. Kemudian ditampilkan pada layar monitor.
- Angiografi. Prosedur dilakukan dengan bantuan foto rontgen untuk melihat kondisi pembuluh darah arteri dan vena.
- Tes darah. Prosedur dilakukan dengan menggunakan jarum suntik kecil di pembuluh darah pada bagian tubuh tertentu.
Pengobatan Ergotisme
Jika hasil angiografi menunjukkan adanya penyempitan arteri, ini mengindikasikan keracunan ergot. Prosedur pengobatan yang dilakukan melibatkan penghentian penggunaan obat, kafein, dan tembakau.
Jika kasusnya ringan, gejala biasanya dapat membatik dalam 10 hari. Namun, gejala dapat memakan waktu hingga beberapa bulan untuk kasus yang parah.
Pengobatan lainnya adalah terapi antiplatelet. Prosedur ini dapat mencegah sekaligus mengurangi risiko pembekuan darah.
Sementara jika gejala berkembang menjadi nyeri parah termasuk saat beristirahat, pengobatan dilakukan dengan pembedahan. Tujuannya untuk mengangkat jaringan tubuh yang sudah mati (gangren).
Komplikasi Ergotisme
Keracunan ergot menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan memengaruhi sistem saraf, sistem pencernaan, serta kardiovaskular. Jika dibiarkan, gangguan bisa menyebabkan kematian jaringan tubuh. Komplikasi lainnya, yakni penyumbatan pembuluh darah dari bekuan darah.
Pencegahan Ergotisme
Langkah pencegahan dilakukan dengan menghindari faktor pemicunya. Jadi, sebaiknya hindari makanan yang terbuat dari biji-bijian, seperti gandum hitam dan gandum.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera tanya dokter jika mengalami gejalanya untuk mendapatkan perawatan dan cek kondisi medis yang dibutuhkan. Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga.