halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Ergotisme

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Pengertian Ergotisme

Ergotisme atau ergotism dikenal dengan sebutan ergotoxicosis, keracunan ergot atau Saint Anthony’s Fire. Ini adalah efek keracunan jangka panjang yang dialami oleh manusia atau hewan setelah mengonsumsi makanan yang tercampur alkaloid dari jamur Claviceps purpurea.

Penyebab Ergotisme

Keracunan ergot terjadi ketika manusia atau hewan mengkonsumsi jamur Claviceps purpurea dan produk sampingannya. Jamur ini tumbuh pada biji-bijian, seperti gandum hitam dan gandum, kemudian menghasilkan alkaloid beracun.

Ketika jamur Claviceps purpurea tumbuh, ia mengubah biji-bijian pada tanaman menjadi ergot yang bertekstur keras dan berwarna kegelapan. Ergot ini berkamuflase menjadi biji-bijian selama musim panen.

Faktor Pemicu Ergotisme

Beberapa faktor pemicu keracunan ergot, antara lain:

  • Musim paceklik.
  • Menyimpan hasil panen di tempat lembap, sehingga memicu pertumbuhan jamur.

Gejala Ergotisme

Gejala dimulai dalam waktu satu jam setelah keracunan ergot. Tandanya bisa bertahan sekitar seminggu dan semakin parah ketika pengidap mengonsumsi biji-bijian yang mengandung jamur.

Gejalanya digolongkan menjadi 3 kategori:

1. Gejala neurologis

Ini termasuk:

  • Pusing. 
  • Sakit kepala.
  • Kejang. 
  • Psikosis. 
  • Koma. 

2. Gejala gastrointestinal

Ini termasuk:

  • Mual. 
  • Muntah. 
  • Sakit perut.
  • Kram. 
  • Diare. 

3. Gejala pada pembuluh darah

Gejala gangguan pembuluh darah muncul ketika alkaloid ergot menyempitkan pembuluh darah. Istilah medis untuk kondisi ini adalah vasospasme dan terjadi pada arteri besar, seperti pada ginjal, leher, retina, dan jantung.  Sebanyak 60 hingga 70 persen gangguan memengaruhi tungkai dan kaki.

Karena vasospasme membatasi suplai darah dan oksigen ke bagian tubuh yang terkena, kondisi ini menyebabkan:

  • Muncul sensasi dingin.
  • Kulit berubah menjadi pucat.
  • Nyeri otot saat beraktivitas dan beristirahat.

Jika jaringan tidak mendapatkan oksigen yang cukup, ini menyebabkan gangren atau kondisi matinya jaringan tubuh. Pada kesempatan langka, orang juga dapat mengembangkan trombosis, yang merupakan penyumbatan pembuluh darah dari bekuan darah.

Diagnosis Ergotisme

Prosedur diagnosis dilakukan melalui:

  • Pemeriksaan fisik. Tujuannya untuk mengetahui gejala fisik pada tubuh. Hasilnya dipakai untuk merencanakan perawatan lanjutan. 
  • Rontgen. Prosedur dilakukan menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik untuk mengambil gambar bagian tubuh. Kemudian ditampilkan pada layar monitor.
  • Angiografi. Prosedur dilakukan dengan bantuan foto rontgen untuk melihat kondisi pembuluh darah arteri dan vena.
  • Tes darah. Prosedur dilakukan dengan menggunakan jarum suntik kecil di pembuluh darah pada bagian tubuh tertentu. 

Pengobatan Ergotisme

Jika hasil angiografi menunjukkan adanya penyempitan arteri, ini mengindikasikan keracunan ergot. Prosedur pengobatan yang dilakukan melibatkan penghentian penggunaan obat, kafein, dan tembakau. 

Jika kasusnya ringan, gejala biasanya dapat membatik dalam 10 hari. Namun, gejala dapat memakan waktu hingga beberapa bulan untuk kasus yang parah.

Pengobatan lainnya adalah terapi antiplatelet. Prosedur ini dapat mencegah sekaligus mengurangi risiko pembekuan darah.

Sementara jika gejala berkembang menjadi nyeri parah termasuk saat beristirahat, pengobatan dilakukan dengan pembedahan. Tujuannya untuk mengangkat jaringan tubuh yang sudah mati (gangren).

Komplikasi Ergotisme

Keracunan ergot menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan memengaruhi sistem saraf, sistem pencernaan, serta kardiovaskular. Jika dibiarkan, gangguan bisa menyebabkan kematian jaringan tubuh. Komplikasi lainnya, yakni penyumbatan pembuluh darah dari bekuan darah.

Pencegahan Ergotisme

Langkah pencegahan dilakukan dengan menghindari faktor pemicunya. Jadi, sebaiknya hindari makanan yang terbuat dari biji-bijian, seperti gandum hitam dan gandum.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera tanya dokter jika mengalami gejalanya untuk mendapatkan perawatan dan cek kondisi medis yang dibutuhkan. Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2023. What Is Ergotism?
Medical News Today. Diakses pada 2023. Ergot poisoning: Symptoms, treatment, and history.
VICE Indonesia. Diakses pada 2023. Pada 1951, Ratusan Orang Bersamaan Berhalusinasi Masuk Neraka.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp