Fasciola Hepatica
DAFTAR ISI
- Apa Itu Fasciola Hepatica?
- Penyebab Fasciola Hepatica
- Faktor Risiko Fasciola Hepatica
- Gejala Fasciola Hepatica
- Diagnosis Fasciola Hepatica
- Pengobatan Fasciola Hepatica
- Komplikasi Fasciola Hepatica
- Pencegahan Fasciola Hepatica
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Fasciola Hepatica?
Fasciola hepatica adalah parasit yang menyebabkan infeksi serius pada hati manusia dan hewan. Infeksi biasanya terjadi saat seseorang mengonsumsi sayuran air mentah atau tanaman air lainnya yang terkontaminasi oleh parasit.
Nah, parasit ini kemudian masuk melalui saluran pencernaan, rongga perut, dan jaringan hati sebelum mencapai saluran empedu. Pada saluran empedu, parasit tumbuh menjadi cacing dewasa yang menghasilkan telur.
Penyebab Fasciola Hepatica
Penyebab utama kondisi ini adalah mengonsumsi tanaman air yang terkontaminasi oleh cacing fasciola hepatica. Pada umumnya, parasit ini dilepaskan oleh siput sebagai inang perantara.
Siput ini terinfeksi setelah kontak dengan kotoran hewan yang mengandung telur cacing. Telur tersebut menetas menjadi larva di dalam siput dan kemudian dilepaskan ke air.
Manusia terinfeksi saat mengonsumsi tanaman air yang terkontaminasi tanpa melalui proses masak atau pencucian yang benar.
Faktor Risiko Fasciola Hepatica
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk terinfeksi parasit ini, antara lain:
1. Tempat tinggal
Daerah dengan kondisi geografis tertentu, seperti tanah yang cocok untuk berkembang biaknya siput air (inang perantara parasit), dapat menjadi lingkungan yang mendukung penyebaran parasit ini.
Oleh karena itu, orang yang tinggal di daerah tersebut lebih berisio terpapar parasit yang dapat menyebabkan infeksi.
2. Suka mengonsumsi tanaman air
Kebiasaan mengonsumsi tanaman air mentah tanpa dicuci atau dimasak dengan baenar dapat meningkatkan risiko infeksi.
Tanaman air yang tumbuh di lingkungan yang terkontaminasi oleh kotoran hewan dapat menjadi sumber infeksi.
3. Pertanian
Seseorang yang bekerja pada sektor pertanian, terutama yang memiliki kontak langsung dengan hewan yang dapat membawa parasit, lebih rentan terkena infeksi.
Oleh karena itu, upaya perlindungan dan kebersihan di lingkungan pertanian menjadi sangat penting untuk mengurangi risikonya.
Gejala Fasciola Hepatica
Seseorang yang terinfeksi kondisi ini bisa mengalami gejala yang berkisar ringan hingga parah. Beberapa gejala umumnya meliputi:
1. Nyeri abdomen
Fasciola hepatica menyebabkan nyeri abdomen, terutama di sekitar hati. Ketika cacing dewasa berkembang biak di saluran empedu, mereka dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada organ tersebut.
Respons tubuh terhadap infeksi ini dapat menciptakan sensasi nyeri atau ketidaknyamanan yang terlokalisasi di daerah perut.
2. Demam
Infeksi bisa menyebabkan demam karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap kehadiran parasit.
Proses peradangan akibat parasit dapat meningkatkan suhu tubuh sebagai upaya melawan infeksi.
3. Muntah
Orang yang terinfeksi juga bisa mengalami mual dan muntah. Proses peradangan dan kerusakan pada hati dan saluran empedu dapat memengaruhi fungsi pencernaan dan menghasilkan gejala gangguan lambung.
4. Penurunan berat badan
Infeksi juga bisa menurunkan berat badan secara signifikan. Hal ini karena parasit merusak jaringan hati yang penting dalam proses metabolisme dan pencernaan.
Gangguan pada fungsi hati dapat mengakibatkan penurunan nafsu makan, penyerapan nutrisi yang buruk, dan peningkatan metabolisme tubuh.
Bukan hanya fasciola hepatica saja, ini 6 Jenis Cacing yang Bisa Menginfeksi Tubuh Manusia.
Diagnosis Fasciola Hepatica
Beberapa tindakan untuk mendiagnosis kondisi ini, antara lain:
1. Pemeriksaan klinis
Dokter perlu melakukan pemeriksaan klinis untuk mendiagnosis fasciola hepatica.
Proses ini melibatkan evaluasi gejala yang pasien alami dan mencari tahu riwayat kesehatan.
Pemeriksaan fisik juga bertujuan untuk mencari tanda-tanda yang mengarah ke infeksi fasciola hepatica, seperti nyeri abdomen dan pembengkakan hati.
2. Pemeriksaan darah
Selain melakukan pemeriksaan fisik, dokter juga dapat meminta tes darah.
Melalui pemeriksaan ini, dokter bisa mendeteksi antibodi atau antigen yang spesifik untuk parasit fasciola hepatica.
Adanya respons imun tubuh terhadap keberadaan parasit dapat terdeteksi dalam sampel darah pasien.
Tes darah ini membantu penegakan diagnosis sekaligus memberikan informasi tambahan tentang tingkat keparahan penyakit.
3. Tes pencitraan
Pemeriksaan imaging, seperti ultrasound hati, bisa dokter gunakan untuk melihat gambaran yang lebih jelas tentang kerusakan atau perubahan pada organ, khususnya hati.
Ultrasonografi membantu mengidentifikasi adanya lesi atau perubahan struktural pada hati dan saluran empedu akibat infeksi parasit.
Pemeriksaan ini juga membantu mengevaluasi tingkat keparahan infeksi sekaligus membantu dokter dalam menentukan perawatan yang tepat.
Pengobatan Fasciola Hepatica
Perawatan untuk mengatasi infeksi fasciola hepatica umumnya menggunakan obat antiparasit, seperti triclabendazole.
Obat ini bekerja dengan mengganggu sistem saraf dan metabolisme parasit.
Dengan begitu, pertumbuhan dan reproduksi cacing dewasa maupun larva bisa terhambat.
Namun ingat, penggunaan obat ini tidak sembarangan dan harus di bawah pengawasan dokter.
Kamu tidak bisa mendapatkannya sembarangan dan hanya bisa diperoleh dari resep dokter.
Dosis dan durasi pengobatan perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien dan tingkat keparahan infeksi.
Selama proses pengobatan, dokter juga akan memantau secara rutin untuk memastikan perawatannya efektif.
Selain triclabendazole, berikut 7 Rekomendasi Obat Cacing yang Manjur untuk Anak dan Orang Dewasa.
Komplikasi Fasciola Hepatica
Infeksi yang tidak diobati dengan baik bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:
1. Fibrosis hati
Fasciola hepatica dapat menyebabkan fibrosis hati akibat cacing dewasa yang berkembang biak di dalam saluran empedu. Proses ini dapat merangsang respons inflamasi kronis.
Akibatnya, produksi jaringan ikat (fibrosis) meningkat sebagai upaya tubuh untuk menyembuhkan diri.
Seiring waktu, akumulasi jaringan ikat ini dapat menggantikan jaringan hati yang normal, menyebabkan hilangnya elastisitas dan fungsi normal organ tersebut.
Fibrosis hati yang parah dapat berkembang menjadi sirosis, suatu kondisi di mana hati mengalami kerusakan struktural yang signifikan dan hilangnya kemampuan untuk berfungsi dengan baik.
2. Obstruksi saluran empedu
Infeksi oleh Fasciola hepatica dapat menyebabkan obstruksi saluran empedu karena cacing dewasa yang berkembang biak dapat menginfiltrasi dan menumpuk di dalam saluran tersebut.
Akumulasi cacing ini dapat menghalangi aliran empedu yang normal dari hati ke usus, sehingga mengakibatkan obstruksi saluran empedu.
Obstruksi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan dalam saluran empedu dan gangguan fungsi hati.
Pada akhirnya, kondisi tersebut dapat mengarah pada kerusakan hati yang lebih parah.
Selain itu, obstruksi saluran empedu juga dapat menyebabkan gejala klinis seperti ikterus (kulit dan mata kuning), urin gelap, dan feses pucat.
Pencegahan Fasciola Hepatica
Kamu bisa melakukan tindakan berikut untuk mencegah infeksi fasciola hepatica:
- Memastikan tanaman air dimasak atau dicuci dengan baik sebelum dikonsumsi.
- Mengurangi kontak dengan siput air, terutama di daerah yang diketahui sebagai tempat berkembang biaknya parasit.
- Penyuluhan kepada masyarakat mengenai risiko dan langkah-langkah pencegahan untuk membantu mengurangi penyebaran parasit.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala fasciola hepatica seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Semakin cepat ditangani, maka risiko kerusakan hati bisa dicegah.
Jika kamu memiliki pertanyaan lain tentang kondisi ini, jangan ragu menghubungi dokter di Halodoc! Pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2024. Foodborne parasitic infections: Fascioliasis (Liver fluke)
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2024. Fasciola.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan