
DAFTAR ISI
- Pengertian Fisura Ani
- Penyebab Fisura Ani
- Faktor Risiko Fisura Ani
- Gejala Fisura Ani
- Diagnosis Fisura Ani
- Komplikasi Fisura Ani
- Pengobatan Fisura Ani
- Perawatan Rumahan untuk Fisura Ani
- Pencegahan Fisura Ani
- Kapan Harus ke Dokter?
- FAQ
Pengertian Fisura Ani
Fisura ani atau fisura anus adalah luka atau robekan kecil pada lapisan dinding anus. Kondisi ini seringkali menyebabkan rasa nyeri saat buang air besar dan dapat disertai perdarahan.
Fisura ani termasuk masalah kesehatan yang umum terjadi dan dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia.
Fisura ani dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:
- Fisura ani akut: Robekan yang terjadi secara tiba-tiba dan biasanya sembuh dalam beberapa minggu dengan penanganan yang tepat.
- Fisura ani kronis: Robekan yang berlangsung lebih dari 6 minggu dan mungkin memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Jika kamu alami fisura ani, lakukan 4 Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Fisura Ani.
Penyebab Fisura Ani
Fisura anus paling sering disebabkan oleh kerusakan pada lapisan anus atau lubang anus, bagian paling akhir dari usus besar.
Gangguan pada anus ini paling sering terjadi disebabkan oleh tinja yang harus dikeluarkan terlalu besar atau keras dan sembelit yang kronis.
Ada beberapa penyebab lainnya dari fisura ani, antara lain:
- Mengejan keras saat melahirkan atau buang air besar.
- Terserang penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn.
- Mengalami penurunan aliran darah ke daerah anorektal.
- Memiliki otot sfingter anus yang terlalu kencang.
- Memasukkan benda ke dalam anus.
Pada kasus yang terbilang jarang dialami, gangguan pada anus ini bisa terjadi akibat:
- Kanker anus.
- HIV.
- Tuberkulosis.
- Sipilis.
- Herpes.
Gangguan ini tidak dapat menimbulkan masalah yang serius, seperti kanker. Namun, perasaan sakit yang terjadi bisa jadi menimbulkan rasa tidak nyaman yang signifikan.
Faktor Risiko Fisura Ani
Robekan pada anus ini termasuk hal yang umum terjadi. Beberapa orang mengira rasa sakit dan perdarahan yang terjadi merupakan gejala dari kondisi lain, biasanya wasir.
Nyatanya, gangguan ini bisa terjadi pada pria dan wanita tanpa terpaut usia, atau bahkan bayi. Dipercaya jika seseorang dengan usia 20-40 tahun dan bayi lebih rentan untuk mengalaminya.
Ada beberapa kondisi medis yang menyebabkan faktor risikonya meningkat, antara lain:
- Terserang kanker anus.
- Mengalami leukemia.
- Mengidap penyakit menular seksual dan HIV.
- Disebabkan komplikasi dari kondisi lain, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
- Mengalami konstipasi
- Persalinan.
- Melakukan anal seks.
- Rentan terjadi pada bayi dan orang dewasa di usia pertengahan.
Gejala Fisura Ani
Gejala yang umum terjadi saat seseorang mengalami robekan pada anus ini, antara lain:
- Merasakan nyeri selama atau setelah buang air besar.
- Mengalami sembelit.
- Terdapat darah di permukaan luar tinja yang kamu keluarkan.
- Adanya darah pada tisu toilet jika menggunakannya.
- Terlihat adanya robekan pada anus atau salurannya.
- Rasa terbakar dan gatal yang mungkin menyakitkan.
- Merasakan ketidaknyamanan atau ketidakmampuan untuk buang air besar.
- Tinja yang dihasilkan berbau busuk.
Ketahui apa itu Benjolan Anus, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya di sini.
Diagnosis Fisura Ani
Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk melihat kondisi anus. Robekan kerap terlihat selama pemeriksaan, sehingga tidak sulit untuk memastikannya.
Pada fisura ani kronis, robekan bisa terjadi lebih dalam. Hal ini juga memungkinkan terjadinya pertumbuhan daging secara internal atau eksternal.
Gangguan ini bisa dianggap kronis saat terjadi lebih dari delapan minggu.
Ada beberapa tindakan pemeriksaan lainnya yang mungkin kamu butuhkan, seperti:
- Anoskopi.
- Sigmoidoskopi fleksibel.
- Kolonoskopi.
Komplikasi Fisura Ani
Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat fisura anus, meliputi:
- Berkembang menjadi kronis. Jika kondisi ini tidak bisa sembuh dalam waktu delapan minggu, maka seseorang mengalami kondisi kronis sehingga membutuhkan perawatan lebih lanjut.
- Fisura ani rentan menyebabkan kekambuhan.
- Robekan yang bisa meluas ke otot di sekitarnya seperti sfingter. Jika ini terjadi, gangguan ini akan lebih sulit untuk sembuh.
Pengobatan Fisura Ani
Masalah fisura anus biasanya sembuh setelah beberapa minggu dengan perawatan rumahan yang tepat. Pastikan untuk menjaga tinja yang keluar tetap lunak, seperti perbanyak konsumsi serat dan cairan.
Kamu juga berendam di dalam air hangat selama 10 hingga 20 menit selama beberapa kali per harinya, terutama setelah buang air besar. Hal ini mampu membuat sfingter lebih rileks, sehingga penyembuhan lebih cepat terjadi.
Namun jika gejalanya semakin parah, beberapa tindakan lebih lanjut perlu kamu lakukan, antara lain:
1. Perawatan non-bedah
Ada beberapa perawatan non-bedah yang dapat mengatasi fisura anus, seperti:
- Nitrogliserin yang bisa kamu terapkan secara eksternal (Rectiv). Metode ini dapat membantu untuk meningkatkan aliran darah ke area anus, sehingga lebih cepat sembuh.
- Penerapan krim anestesi topikal untuk membantu meredakan nyeri yang kamu rasakan.
- Injeksi sesuatu yang dapat melumpuhkan otot sfingter anus dan meredakan kejang.
- Mengonsumsi obat tekanan darah untuk membantu mengendurkan sfingter anus.
2. Tindakan bedah
Jika gangguan yang terjadi sudah masuk tahap kronis, pembedahan mungkin perlu dokter lakukan. Dokter biasanya menerapkan prosedur sphincterotomy internal lateral, tindakan pemotongan sebagian kecil otot sfingter pada anus.
Cara ini dapat membantu dalam meningkatkan penyembuhan dan mengurangi kejang dan nyeri.
Pembedahan jauh lebih efektif dibandingkan perawatan medis lainnya apabila kondisi yang dialami kronis.
Perawatan Rumahan untuk Fisura Ani
Selain pengobatan medis, ada beberapa langkah perawatan rumahan yang dapat membantu meredakan gejala dan mempercepat penyembuhan fisura anus:
- Sitz bath: Berendam dalam air hangat selama 10-15 menit beberapa kali sehari, terutama setelah buang air besar.
- Kompres dingin: Menempelkan kompres dingin ke area anus untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
- Menjaga kebersihan: Membersihkan area anus dengan lembut setelah buang air besar menggunakan air dan sabun yang lembut. Hindari penggunaan tisu basah yang mengandung alkohol atau parfum.
- Menggunakan pakaian dalam yang longgar dan berbahan katun: Untuk menghindari iritasi pada area anus.
- Hindari mengejan: Hindari mengejan saat BAB. Jika perlu, gunakan pelunak tinja untuk membantu melancarkan BAB.
Ingin tahu apa itu Sitz Bath? simak di sini: Sitz Bath: Cara Aman Atasi Nyeri dan Peradangan.
Pencegahan Fisura Ani
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah fisura ani meliputi:
- Meningkatkan asupan serat dalam makanan.
- Minum banyak air setiap hari.
- Berolahraga secara teratur.
- Tidak menunda buang air besar.
- Menghindari mengejan terlalu keras saat buang air besar.
- Menjaga kebersihan area anus.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika:
- Mengalami nyeri hebat saat BAB.
- Perdarahan rektal yang banyak.
- Gejala fisura anus tidak membaik setelah beberapa minggu perawatan di rumah.
- Mengalami demam atau tanda-tanda infeksi lainnya.
Jika ingin melakukan pemeriksaan terkait fisura ani dengan dokter, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah di aplikasi Halodoc.
Dengan download aplikasi Halodoc, pemesanan ini bisa kamu lakukan kapan dan di mana saja sesuai keinginan.
Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.
Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.
Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!
Diperbarui pada 21 November 2025.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Anal fissure.
NHS. Diakses pada 2025. Anal fissure.
Web MD. Diakses pada 2025. Anal Fissures: Causes and Prevention.
Healthline. Diakses pada 2025. Anal Fissure.
FAQ
1. Apakah fisura ani bisa sembuh sendiri?
Ya, fisura ani bisa sembuh sendiri, terutama jika masih dalam tahap akut (baru terjadi). Biasanya, fisura ani akut dapat sembuh dalam beberapa minggu dengan perawatan sederhana seperti:
- Menjaga pola BAB lancar dengan konsumsi makanan tinggi serat dan cukup air.
- Berendam air hangat (sitz bath) beberapa kali sehari untuk meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan.
- Mengoleskan salep pereda nyeri atau pelemas otot anus sesuai anjuran dokter.
2. Kapan fisura ani harus dioperasi?
Fisura ani perlu dioperasi jika:
- Tidak sembuh dengan pengobatan konservatif (seperti salep, obat, atau sitz bath) setelah 6–8 minggu.
- Fisura sudah menjadi kronis, ditandai dengan tepi luka menebal, terbentuk jaringan parut, atau muncul tonjolan kulit kecil (sentinel tag).
- Timbul nyeri hebat dan perdarahan berulang setiap buang air besar.
- Terjadi kejang otot sfingter ani yang membuat luka sulit sembuh.
3. Apa beda wasir dan fisura ani?
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di anus atau rektum, sedangkan fisura ani adalah robekan kecil pada kulit di sekitar anus.
Wasir biasanya menimbulkan benjolan dan perdarahan ringan, sedangkan fisura ani menyebabkan nyeri tajam saat BAB disertai sedikit darah.


