Gangrene

Pengertian Gangrene
Gangrene adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jaringan tubuh mati. Kondisi serius ini umumnya berawal dari bagian-bagian tubuh paling ujung seperti tungkai, jari kaki, atau jari tangan. Meski demikian, gangrene juga bisa terjadi pada otot serta organ dalam.
Beberapa jenis gangrene yang harus diwaspadai, yakni:
- Gangrene kering, yang terjadi disebabkan oleh terhambatnya aliran darah pada bagian tubuh tertentu.
- Gangrene basah, yang disebabkan oleh cedera dan infeksi bakteri.
- Gangrene gas, yang menyerang jaringan otot. Bakteri penyebabnya akan melepaskan gas, sehingga kulit lama-kelamaan akan membentuk gelembung udara, seperti melepuh.
- Gangrene internal, yang diakibatkan dari terhambatnya aliran darah ke organ-organ dalam tubuh.
Penyebab Gangrene
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami penyakit ini, seperti:
- Kurangnya Suplai Darah
Darah dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi bagi seluruh bagian tubuh. Dengan begitu, tubuh dapat memiliki imun tubuh yang optimal untuk mengatasi infeksi.
Saat tubuh tidak mendapatkan suplai darah yang tepat, sel tidak dapat bertahan hidup yang memicu jaringan juga mati. Kondisi inilah yang memicu munculnya gangrene.
- Infeksi
Infeksi yang tidak membaik dapat memicu kondisi ini.
- Cedera Traumatis
Adanya luka terbuka yang tidak segera diatasi membuat bakteri masuk ke dalam tubuh. Jika bakteri menginfeksi jaringan dan tidak diatasi, kondisi ini dapat memicu penyakit ini.
Faktor Risiko Gangrene
Beberapa faktor meningkatkan risiko terkena gangrene. Ini termasuk:
- Diabetes. Jika mengidap diabetes, tubuh tidak menghasilkan cukup hormon (yang membantu sel-sel mengambil gula darah) atau tahan terhadap efek hormon tersebut. Kadar gula darah yang tinggi akhirnya dapat merusak pembuluh darah, mengurangi atau mengganggu aliran darah ke bagian tubuh.
- Penyakit Pembuluh Darah. Arteri yang mengeras dan menyempit (atherosclerosis) dan gumpalan darah juga dapat menghalangi aliran darah ke area tubuh.
- Cedera Parah atau Operasi. Setiap proses yang menyebabkan trauma pada kulit dan jaringan di bawahnya, termasuk cedera atau radang dingin, meningkatkan risiko terkena gangrene. Apalagi jika pengidap memiliki kondisi mendasar yang memengaruhi aliran darah ke area yang terluka.
- Merokok. Orang yang memiliki kebiasaan merokok berisiko mengalami penyakit ini lebih tinggi.
- Kegemukan. Obesitas sering menyertai diabetes dan penyakit pembuluh darah. Selain itu, stres karena kelebihan berat badan juga dapat menekan arteri, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah serta meningkatkan risiko infeksi dan penyembuhan luka yang buruk.
- Imunosupresi. Mengidap human immunodeficiency virus (HIV) atau menjalani kemoterapi atau terapi radiasi, akan membuat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi terganggu.
- Obat atau Obat yang Disuntikkan. Dalam kasus yang jarang terjadi, obat-obatan tertentu dan obat-obatan terlarang yang disuntikkan telah terbukti menyebabkan infeksi dengan bakteri yang menyebabkan gangrene.
Gejala Gangrene
Beberapa gejala gangrene antara lain:
- Awalnya tampak tanda infeksi merah dan bengkak.
- Pada gangrene internal, bagian yang terserang biasanya terasa kebas atau sangat sakit (kehilangan sensasi sentuhan sama sekali).
- Muncul luka atau lepuhan yang berdarah atau disertai nanah yang berbau busuk.
- Kulit pada area yang terkena tampak kering dan bahkan keriput, serta berbatas jelas dengan area kulit yang sehat.
- Perubahan warna kulit, misalnya pucat, merah, ungu, atau bahkan hitam.
- Demam.
Penyakit ini termasuk kondisi serius, sehingga pengidapnya membutuhkan penanganan serius di rumah sakit secepatnya. Selain itu, dampak lain akibat dari gangrene adalah pengidapnya berpotensi tinggi untuk mengalami syok sepsis akibat masuknya bakteri ke aliran darah. Kondisi ini akan memicu tekanan darah yang turun secara drastis dan dapat berakibat fatal.
Diagnosis Gangrene
Ada beberapa tes yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini, yaitu:
- Tes Darah. Untuk memastikan ada atau tidaknya infeksi dalam tubuh.
- Tes Kultur Bakteri. Untuk memastikan jenis bakteri yang memicu penyakit ini.
- Tes Pencitraan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui penyebaran yang telah terjadi.
Pengobatan Gangrene
Jaringan yang sudah terkena gangrene tidak dapat disembuhkan lagi. Oleh sebab itu, penanganan gangrene sedini mungkin akan meningkatkan kemungkinan untuk pulih.
Adapun langkah-langkah pengobatan gangrene secara umum meliputi:
- Operasi.
- Menangani atau mencegah infeksi.
- Terapi oksigen hiperbarik.
Komplikasi Gangrene
Gangrene dapat menyebabkan komplikasi yang serius, yaitu penyebaran infeksi bakteri pada jaringan atau bagian tubuh yang lain. Jika kondisinya sudah sangat parah, bagian yang luka perlu mendapatkan tindakan amputasi.
Pencegahan Gangrene
Ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan, seperti:
- Mengendalikan Penyebabnya. Seperti misalnya, menjaga kesehatan kaki pada pengidap diabetes atau aterosklerosis. Periksakan ke dokter jika ada luka, infeksi, atau perubahan warna kulit pada kaki.
- Menerapkan Gaya Hidup Sehat. Misalnya dengan menghindari makanan berlemak untuk mencegah penumpukan lemak dalam pembuluh darah, menurunkan berat badan hingga angka ideal, serta rutin berolahraga.
- Berhenti Merokok. Ini karena merokok dapat memicu penyumbatan pada arteri.
- Mencegah Infeksi. Rawat dan jaga luka terbuka agar tetap bersih dan kering hingga sembuh untuk menghindari infeksi.
- Membatasi Alkohol. Batas konsumsi minuman keras yang dianjurkan dalam sehari adalah 2-2,5 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen untuk pria, dan maksimal 2 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen untuk wanita.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu atau anggota keluarga memiliki tanda dan gejala di atas, segeralah berbicara dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Alami Gangrene
Jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi agar imun tubuh optimal dalam mencegah infeksi. Selain makanan, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan vitamin. Cek kebutuhan medis yang kamu perlukan melalui Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Gangrene
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Gangrene.
NHS. Diakses pada 2022. Gangrene.
Diperbarui pada 2 November 2022.
Topik Terkini
Artikel Terkait





