- Beranda
- /
- Kesehatan
- /
- Henoch-Schonlein Purpura
- Beranda
- /
- Kesehatan
- /
- Henoch-Schonlein Purpura

Pengertian Henoch Schonlein Purpura
Henoch Schonlein Purpura (HSP) atau disebut juga vaskulitis immunoglobulin A (IgAV) adalah peradangan yang terjadi pada pembuluh darah kecil di sendi, ginjal, usus, dan kulit. Masalah kesehatan ini bisa mengakibatkan munculnya ruam berwarna merah atau keunguan yang disebut purpura pada kulit di bagian pantat atau tungkai bawah.
Henoch Schonlein Purpura sendiri bisa dikatakan cukup jarang terjadi. Biasanya, gangguan kesehatan ini lebih berisiko terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 11 tahun.
Namun, HSP bukan merupakan penyakit menular dan diturunkan dalam keluarga. Sebagian besar pengidapnya bisa sembuh dalam waktu beberapa minggu.
Penyebab Henoch Schonlein Purpura
Henoch Schonlein Purpura terjadi tanpa penyebab yang diketahui secara pasti. Akan tetapi, peradangan pembuluh darah pada masalah kesehatan ini diduga memiliki kaitan erat dengan respon imunitas tubuh yang tidak normal terhadap infeksi. Respon tersebut mengakibatkan peradangan pada pembuluh darah. Lalu, muncul perdarahan dan ruam pada permukaan kulit.
Tak sedikit kondisi HSP muncul setelah pengidapnya terserang infeksi saluran pernapasan atas. Selain itu, masalah kesehatan ini juga dihubungkan dengan campak, cacar air, hepatitis, gigitan serangga, vaksin, penggunaan obat tertentu, dan paparan suhu dingin.
Gejala Henoch Schonlein Purpura
Gejala utama Henoch Schonlein Purpura yaitu munculnya ruam berwarna merah atau ungu pada permukaan kulit yang dikenal dengan istilah purpura. Selain itu, terjadi pembengkakan atau peradangan pada sendi, masalah pada ginjal dan sistem pencernaan.
Secara umum, berikut gejala yang biasanya muncul pada pengidap HSP:
- Muncul ruam pada tubuh, paling sering di bagian tungkai dan lengan.
- Nyeri dan pembengkakan pada sendi.
- Nyeri dan kram pada perut.
- Mual dan muntah.
- Buang air besar diikuti dengan darah.
- Diare atau sembelit.
- Penurunan nafsu makan.
- Urine mengeluarkan darah.
- Demam.
- Sakit kepala.
- Tubuh kelelahan tanpa sebab.
Diagnosis Henoch Schonlein Purpura
Guna mendapatkan diagnosis Henoch Schonlein Purpura lebih akurat, dokter biasanya akan melakukan tanya jawab terhadap gejala dan keluhan yang dirasakan. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat adanya ruam pada kulit, pembengkakan pada sendi, dan gangguan pada perut.
Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis sekaligus mengetahui tingkat keparahan penyakitnya, yaitu:
- Tes urine untuk mengetahui ada atau tidaknya protein dan darah pada urine.
- Pemeriksaan feses guna mengetahui ada atau tidaknya darah pada tinja.
- Tes darah untuk mendeteksi tanda infeksi dan mengetahui fungsi ginjal.
- USG pada perut dan ginjal guna mengetahui kondisi sistem pencernaan dan ginjal, termasuk mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab nyeri perut dan ada atau tidaknya komplikasi, seperti perdarahan pada usus.
- Biopsi ginjal dan kulit guna mendeteksi penumpukan protein immunoglobulin A (IgA).
Pengobatan Henoch Schonlein Purpura
Gejala Henoch Schonlein Purpura biasanya akan membaik dengan sendirinya setelah 6 hingga 8 minggu. Oleh sebab itu, dokter biasanya akan menyarankan pengidap untuk banyak istirahat, mengonsumsi cukup air putih, dan obat untuk membantu meredakan nyeri. Beberapa jenis obat yang diberikan dokter untuk membantu meringankan gejala HSP yaitu:
- Obat antipiretik analgesik seperti parasetamol dan obat antiinflamasi nonsteroid untuk membantu meringankan demam dan nyeri sendi.
- Obat golongan kortikosteroid untuk membantu meringankan nyeri pada perut dan radang sendi.
Meski bisa membaik dengan sendirinya, Henoch Schonlein Purpura bisa muncul kembali alias kambuh. Itulah mengapa pengidap HSP disarankan untuk tetap rutin melakukan pemeriksaan ke dokter dan menjalani tes darah dan urine secara berkala.
Tujuannya untuk mengetahui fungsi ginjal dan memantau kondisi kesehatan pengidap. Pemeriksaan biasanya dilakukan selama 6 sampai 12 bulan dan dapat berhenti apabila tidak muncul masalah.
Meski demikian, HSP yang parah dan memicu komplikasi perlu segera mendapatkan perawatan intensif. Operasi juga bisa dilakukan apabila HSP telah mengakibatkan usus terlipat (intususepsi) atau bahkan pecah.
Komplikasi Henoch Schonlein Purpura
Meski jarang terjadi, Henoch Schonlein Purpura juga bisa memicu terjadinya sejumlah komplikasi, di antaranya:
- Gangguan pada ginjal.
- Perdarahan pada usus.
- Orchitis.
- Intususepsi.
Beberapa kasus HSP juga bisa menimbulkan komplikasi seperti perdarahan pada paru-paru, kejang, dan serangan jantung.
Pencegahan Henoch Schonlein Purpura
Sayangnya, belum ditemukan cara yang tepat untuk mencegah Henoch-Schonlein Purpura. Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko paparannya adalah mencegah terjadinya infeksi bakteri maupun virus.
Misalnya selalu disiplin menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, sebaiknya kamu hindari pemakaian obat yang bisa mengakibatkan gangguan imun.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera lakukan pemeriksaan apabila kamu merasakan adanya gejala atau keluhan yang mengarah pada Henoch Schonlein Purpura. Tanyakan langsung pada dokter apabila kamu mengalami ruam pada kulit yang diikuti dengan nyeri dan pembengkakan pada bagian sendi dan nyeri pada perut. Tanya dokter kini lebih mudah dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Segera download aplikasi Halodoc di ponselmu, ya!