Hernia Nukleus Pulposus

Pengertian Hernia Nukleus Pulposus
Hernia nukleus pulposus (HNP) atau herniated disc adalah kondisi ketika salah satu bantalan atau cakram (disc) tulang rawan dari tulang belakang menonjol keluar dan menjepit saraf. Penyakit ini sering disebut oleh orang awam sebagai saraf terjepit. Sebagian besar penyakit HNP dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, bila nyeri masih berlangsung sampai berbulan-bulan, dokter dapat memberikan pengobatan yang jenisnya disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala pada pasien.
Pada umumnya HNP bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, bila nyeri masih berlangsung lama hingga berbulan-bulan, sebaiknya periksakan kembali ke dokter. Dokter biasanya memberikan pengobatan yang sesuai tingkat keparahan gejala.
Gejala Hernia Nukleus Pulposus
Tidak semua pengidap HNP merasakan gejala dan hanya mengetahuinya saat melakukan tes pemindaian. Apabila timbul gejala, ini bisa bervariasi tergantung di mana akar masalahnya. Gejala biasanya akan memburuk dengan gerakan dan membaik dengan istirahat. Ada pun gejala yang paling umum yaitu:
- Nyeri pada kaki atau bahu dengan intensitas yang dapat meningkat saat batuk, bersin, ataupun bergerak dalam posisi tertentu.
- Melemahnya fungsi otot, sehingga menurunkan kemampuan pengidap dalam bergerak, membungkuk, ataupun memindahkan barang.
- Beberapa titik anggota tubuh mengalami sensasi kesemutan atau kaku. Biasanya di sekitar punggung, bahu, tangan, tungkai, dan kaki. Gejala-gejala tersebut terkadang dirasakan juga oleh pengidap nyeri punggung ringan akibat keseleo atau terpelintir. Dianjurkan untuk menemui dokter bila seseorang merasakan gejala di atas agar bisa diketahui penyebabnya.
Penyebab Hernia Nukleus Pulposus
Cakram memiliki bagian tengah yang teksturnya gel yang lembut dan lapisan luar yang lebih kencang, seperti donat jeli. Seiring waktu, lapisan luar melemah dan bisa retak. Nah, HNP terjadi ketika zat “jeli” bagian dalam mendorong melalui celah. Keluarnya zat ini dapat menekan saraf tulang belakang di dekatnya.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan pecahnya cakram, yaitu:
- Faktor penuaan.
- Berat badan yang berlebihan.
- Gerakan berulang.
- Ketegangan tiba-tiba karena pengangkatan atau puntiran yang tidak tepat
- Riwayat trauma
- Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat beban berat, duduk, dan mengemudi dalam waktu lama.
- Sering membungkuk.
- Posisi tubuh saat berjalan.
- Struktur tulang belakang.
- Kelemahan otot-otot perut, dan tulang belakang.
Faktor Risiko Hernia Nukleus Pulposus
Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hernia nukleus pulposus, yaitu:
- Genetika. Kondisi yang diturunkan dari salah satu anggota keluarga yang memiliki riwayat HNP.
- Obesitas. Penekanan pada tulang punggung dikarenakan berat tubuh berlebih.
- Merokok. Asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen di cakram dan meningkatkan risiko pengikisan tulang punggung.
- Mengangkat beban berat. Seseorang yang sering mengangkat atau mendorong beban berat secara berulang dengan postur tubuh yang salah, berpotensi mengalami HNP.
Diagnosis Hernia Nukleus Pulposus
Dokter biasanya dapat menentukan diagnosis penyakit HNP dari gejala dan riwayat penyakit. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memeriksa postur tubuh, refleks, kekuatan otot, kemampuan berjalan, dan sensasi dari alat gerak, seperti nyeri, kesemutan ataupun baal. Pemeriksaan penunjang untuk memberikan gambaran tulang dan otot tulang belakang dan menunjukkan area yang rusak.
Tes yang bisa dilakukan meliputi:
- Magnetic resonance imaging (MRI). Tes pencitraan yang paling umum dan akurat untuk mendiagnosis HNP.
- Sinar-X. Pemeriksaan ini membantu menyingkirkan penyebab sakit punggung atau leher lainnya.
- Computed tomography (CT-Scan). CT scan dapat menunjukkan kondisi tulang belakang.
- Myelogram. Tes ini dilakukan dengan memberikan suntikan pewarna ke tulang belakang menggunakan panduan sinar-X saat melakukan CT scan. Pewarna dapat mengungkapkan penyempitan kanal tulang belakang (stenosis tulang belakang) dan lokasi HNP.
- Elektromiogram (EMG). Tes ini melibatkan penempatan jarum kecil ke berbagai otot dan mengevaluasi fungsi saraf. EMG membantu menentukan saraf mana yang terpengaruh karena HNP.
Pengobatan Hernia Nukleus Pulposus
Pengobatan HNP bisa bervariasi, mulai dari yang konservatif sampai operasi. Pengobatan tergantung dari seberapa parah gejala dan seberapa jauh cakram menonjol keluar. Kebanyakan pengidap HNP akan membaik dengan melakukan program latihan, meliputi peregangan dan penguatan tulang belakang dan otot sekitarnya.
Sebaiknya, pengidap juga menghindari posisi yang membuat nyeri dan menghindari mengangkat beban berat. Namun, tetaplah berusaha aktif karena tidak aktif dapat menyebabkan kelemahan otot dan kekakuan sendi. Obat anti nyeri yang dijual bebas biasanya dapat membantu. Dokter dapat memberikan obat yang lebih kuat, seperti obat pelemas otot, obat penahan nyeri golongan narkotika, ataupun obat sakit saraf.
Operasi dapat dilakukan jika gejala tidak membaik dalam waktu 6 minggu atau ketika hernia memengaruhi fungsi kerja otot. Dokter akan mengambil cakram yang menonjol atau rusak tanpa mengambil seluruh cakram.
Prosedur itu disebut microdiscectomy. Pada kasus yang parah, dokter dapat mengganti cakram dengan yang buatan dan menggabungkan tulang belakang. Prosedur tersebut disebut laminectomy dan spinal fusion.
Komplikasi Hernia Nukleus Pulposus
Walau jarang, tapi HNP dapat menekan cauda equina yang terletak di punggung bawah dan mengakibatkan komplikasi yang serius, seperti:
- Disfungsi pengeluaran cairan dari kandung kemih, di mana pengidap akan kesulitan mengeluarkan urine atau tinja, hingga kemandulan secara seksual.
- Menurunnya kemampuan beraktivitas dikarenakan kondisi ini dapat memperburuk gejala, seperti nyeri hebat, otot melemah, ataupun kaku.
- Anestesi sadel, di mana pengidap kehilangan kemampuan merasa atau sensasi di titik tertentu, seperti paha bagian dalam, tungkai belakang, dan di sekitar dubur.
- Disarankan bagi pengidap HNP untuk segera menemui dokter atau mendatangi rumah sakit terdekat, jika merasakan gejala yang mengarah pada komplikasi agar dapat segera ditangani.
Pencegahan Hernia Nukleus Pulposus
Terdapat beberapa kiat untuk mengurangi risiko HNP, yaitu:
- Gunakan teknik pengangkatan yang benar (tekuk dan angkat dari lutut, bukan pinggang)
- Lakukan olahraga teratur
- Pertahankan berat badan yang ideal
- Selalu pertahankan postur tubuh yang baik saat duduk dan berdiri
- Jangan duduk dalam jangka waktu lama, cobalah untuk berdiri dan melakukan peregangan secara berkala
- Lakukan latihan untuk menguatkan otot punggung, kaki, dan perut
Kapan Harus ke Dokter?
Sebaiknya temui dokter apabila merasakan gejala di atas agar bisa diketahui penyebabnya. Untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terkait hernia nukleus pulposus, kamu bisa membuat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc agar lebih praktis. Jangan tunda sebelum kondisinya semakin memburuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Herniated Disk (Slipped, Ruptured or Bulging Disk).
Medline Plus. Diakses pada 2022. Herniated nucleus pulposus.
MSD Manual. Diakses pada 2022. Herniated Nucleus Pulposus.
Topik Terkini
Artikel Terkait





