Hernia Nukleus Pulposus
DAFTAR ISI
- Apa Itu Hernia Nukleus Pulposus
- Gejala Hernia Nukleus Pulposus
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Hernia Nukleus Pulposus
- Penyebab Hernia Nukleus Pulposus
- Faktor Risiko Hernia Nukleus Pulposus
- Diagnosis Hernia Nukleus Pulposus
- Pengobatan Hernia Nukleus Pulposus
- Komplikasi Hernia Nukleus Pulposus
- Pencegahan Hernia Nukleus Pulposus
Apa Itu Hernia Nukleus Pulposus?
Hernia nukleus pulposus (HNP) atau herniated disc adalah kondisi ketika salah satu bantalan atau cakram (disc) tulang rawan dari tulang belakang, menonjol keluar dan menjepit saraf.
Penyakit ini sering disebut oleh orang awam sebagai saraf terjepit. Sebagian besar penyakit HNP dapat sembuh dengan sendirinya, tanpa bantuan pengobatan.
Namun, bila nyeri masih berlangsung sampai berbulan-bulan, dokter dapat memberikan pengobatan yang jenisnya disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala pada pasien.
Gejala Hernia Nukleus Pulposus
Tidak semua pengidap HNP merasakan gejala. Bahkan tak jarang, kondisi ini baru diketahui saat pengidapnya melakukan tes pemindaian. Apabila timbul gejala, ini bisa bervariasi tergantung di mana akar masalahnya.
Gejala biasanya akan memburuk dengan gerakan dan membaik dengan istirahat. Ada pun gejala yang paling umum yaitu:
- Nyeri pada kaki atau bahu dengan intensitas yang dapat meningkat saat batuk, bersin, ataupun bergerak dalam posisi tertentu.
- Melemahnya fungsi otot, sehingga menurunkan kemampuan pengidap dalam bergerak, membungkuk, ataupun memindahkan barang.
- Beberapa titik anggota tubuh mengalami sensasi kesemutan atau kaku. Biasanya di sekitar punggung, bahu, tangan, tungkai, dan kaki.
Gejala-gejala tersebut terkadang dirasakan juga oleh pengidap nyeri punggung ringan akibat keseleo atau terpelintir. Dianjurkan untuk menemui dokter bila seseorang merasakan gejala di atas, agar bisa diketahui penyebabnya secara pasti.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Hernia Nukleus Pulposus
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala hernia nukleus pulposus, kamu bisa menghubungi dokter spesialis saraf di Halodoc terkait pertolongan pertama yang tepat.
Nah, berikut ini beberapa rekomendasi dokter spesialis saraf di Halodoc yang sudah berpengalaman.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
- dr. Ni Nyoman Ayu Susilawati Sp.S
- dr. Fitri Damayanti Sp.N
- dr. Etiya Ekayana M.Ked(Neu), Sp.N
- dr. Faldi Yaputra Sp.N
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Penyebab Hernia Nukleus Pulposus
Cakram memiliki bagian tengah dengan teksturnya gel yang lembut dan lapisan luar yang lebih kencang, seperti donat jeli. Seiring waktu, lapisan luar melemah dan bisa retak.
Nah, HNP terjadi ketika zat “jeli” bagian dalam mendorong melalui celah. Keluarnya zat ini dapat menekan saraf tulang belakang di dekatnya.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan pecahnya cakram, yaitu:
- Faktor penuaan.
- Berat badan yang berlebihan.
- Gerakan berulang.
- Ketegangan tiba-tiba karena pengangkatan atau puntiran yang tidak tepat.
- Riwayat trauma.
- Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat beban berat, duduk, dan mengemudi dalam waktu lama.
- Sering membungkuk.
- Posisi tubuh saat berjalan.
- Struktur tulang belakang.
- Kelemahan otot-otot perut, dan tulang belakang.
Faktor Risiko Hernia Nukleus Pulposus
Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hernia nukleus pulposus, yaitu:
- Genetika. Kondisi yang diturunkan dari salah satu anggota keluarga yang memiliki riwayat HNP.
- Obesitas. Penekanan pada tulang punggung dikarenakan berat tubuh berlebih.
- Merokok. Asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen di cakram dan meningkatkan risiko pengikisan tulang punggung.
- Mengangkat beban berat. Seseorang yang sering mengangkat atau mendorong beban berat secara berulang dengan postur tubuh yang salah, berpotensi mengalami HNP.
Diagnosis Hernia Nukleus Pulposus
Dokter spesialis biasanya dapat menentukan diagnosis penyakit HNP dari gejala dan riwayat penyakit.
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memeriksa postur tubuh, refleks, kekuatan otot, kemampuan berjalan, dan sensasi dari alat gerak seperti nyeri, kesemutan, ataupun kebas.
Pemeriksaan penunjang biasanya dilakukan untuk memberikan gambaran tulang dan otot tulang belakang dan menunjukkan area yang rusak.
Tes yang bisa dilakukan meliputi:
- Magnetic resonance imaging (MRI). Tes pencitraan yang paling umum dan akurat untuk mendiagnosis HNP.
- Sinar-X. Pemeriksaan ini membantu menyingkirkan penyebab sakit punggung atau leher lainnya.
- Computed tomography (CT-Scan). CT scan dapat menunjukkan kondisi tulang belakang.
- Myelogram. Tes ini dilakukan dengan memberikan suntikan pewarna ke tulang belakang menggunakan panduan sinar-X saat melakukan CT scan. Pewarna dapat mengungkapkan penyempitan kanal tulang belakang (stenosis tulang belakang) dan lokasi HNP.
- Elektromiogram (EMG). Tes ini melibatkan penempatan jarum kecil ke berbagai otot dan mengevaluasi fungsi saraf. EMG membantu menentukan saraf mana yang terpengaruh karena HNP.
Pengobatan Hernia Nukleus Pulposus
Langkah pengobatan HNP bisa bervariasi, mulai dari yang konservatif sampai operasi. Selain itu, pengobatan tergantung dari seberapa parah gejala dan seberapa jauh cakram menonjol keluar.
Berikut ini langkah pengobatan Hernia Nukleus Pulposus yang biasanya direkomendasikan oleh dokter:
1. Pengobatan konservatif
Setelah dokter bedah tulang atau saraf melakukan diagnosa, biasanya baru ditentukan langkah pengobatan yang tepat. Ini bisa diawali dengan pengobatan konservatif, yang dilakukan tergantung dari lokasi ketidaknyamanan dan tingkat keparahan gejala.
Pengobatan konservatif biasanya berupa:
- Terapi fisik.
- Perawatan chiropraktik.
- Peregangan dan penguatan tulang belakang serta otot di sekitarnya.
- Terapi panas atau dingin.
2. Penggunaan obat-obatan
Selain pengobatan konservatif, dokter juga biasanya memberikan sejumlah obat. Obat yang diberikan bisa berupa pelemas otot, pereda nyeri, serta obat untuk saraf.
3. Tindakan operasi
Jika HNP tidak bisa teratasi dengan metode non bedah dan pengobatan, dokter mungkin saja merekomendasikan tindakan operasi atau pembedahan invasif untuk mengatasinya.
Sebelum tindakan dilakukan, biasanya dokter dan pengidap HNP akan berdiskusi terlebih dahulu terkait pembedahan, risiko, dan proses pemulihan.
Prosedur bedah ini dinamakan microdiscectomy. Pada kasus yang parah, dokter dapat mengganti cakram dengan yang buatan dan menggabungkan tulang belakang. Prosedur tersebut disebut laminectomy dan spinal fusion.
Komplikasi Hernia Nukleus Pulposus
Walau jarang, tapi HNP dapat menekan cauda equina yang terletak di punggung bawah dan mengakibatkan komplikasi yang serius, seperti:
- Disfungsi pengeluaran cairan dari kandung kemih, di mana pengidap akan kesulitan mengeluarkan urine atau tinja, hingga kemandulan secara seksual.
- Menurunnya kemampuan beraktivitas dikarenakan kondisi ini dapat memperburuk gejala, seperti nyeri hebat, otot melemah, ataupun kaku.
- Anestesi sadel, di mana pengidap kehilangan kemampuan merasa atau sensasi di titik tertentu, seperti paha bagian dalam, tungkai belakang, dan di sekitar dubur.
- Disarankan bagi pengidap HNP untuk segera menemui dokter atau mendatangi rumah sakit terdekat, jika merasakan gejala yang mengarah pada komplikasi, agar kondisinya dapat segera ditangani.
Pencegahan Hernia Nukleus Pulposus
Terdapat beberapa kiat untuk mengurangi risiko HNP, yaitu:
- Gunakan teknik pengangkatan yang benar (tekuk dan angkat dari lutut, bukan pinggang).
- Lakukan olahraga teratur.
- Pertahankan berat badan yang ideal.
- Selalu pertahankan postur tubuh yang baik saat duduk dan berdiri.
- Jangan duduk dalam jangka waktu lama, cobalah untuk berdiri dan melakukan peregangan secara berkala.
- Lakukan latihan untuk menguatkan otot punggung, kaki, dan perut.
Kamu sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter, terutama jika gejala HNP sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Cobalah untuk berkonsultasi ke dokter, guna mengetahui potensi dari penyakit tersebut.
Saat ini, konsultasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah lewat Halodoc. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat-obatan atau suplemen lainnya untuk mengurangi gejala HNP di Toko Kesehatan Halodoc.
Belum punya aplikasinya? Yuk, download langsung Halodoc!