halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Hiperkalsemia

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Pengertian Hiperkalsemia

Hiperkalsemia adalah kondisi saat kadar kalsium dalam darah berada di atas normal. Normalnya, kadar normal kalsium dalam darah berada di kisaran 10.4 miligram per desiliter (mg/dL), dengan kadar kalsium yang terionisasi sebanyak 5.2 mg/dL. 

Penyebab Hiperkalsemia

Penyebab utama kelebihan kalsium dalam darah adalah hiperparatiroidisme. Gangguan ini menyebabkan kelenjar paratiroid di leher memproduksi terlalu banyak hormon paratiroid.

Kelebihan jumlah hormon paratiroid  menyebabkan ketidakseimbangan kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Akibatnya, muncul berbagai keluhan kesehatan, salah satunya hiperkalsemia.

Faktor Risiko Hiperkalsemia

Ada beberapa faktor yang dapat memicu risiko terjadinya peningkatan kadar kalsium dalam darah, antara lain:

  • Kanker. Jenisnya, yakni kanker pada paru-paru, payudara, dan darah. Penyebaran kanker (metastasis) ke tulang juga dapat meningkatkan risiko.
  • Penyakit lainnya. Penyakit seperti tuberkulosis dan sarkoidosis dapat meningkatkan kadar vitamin D dalam darah. Kondisi ini merangsang saluran pencernaan untuk menyerap lebih banyak kalsium.
  • Faktor keturunan. Kelainan genetik langka yang dikenal sebagai familial hypocalciuric hypercalcemia menyebabkan peningkatan kalsium dalam darah. Penyebabnya, yakni tubuh memiliki reseptor kalsium yang salah.
  • Imobilitas. Contohnya, terlalu sering duduk atau berbaring. Seiring waktu, tulang yang tidak mampu menahan berat tubuh hingga melepaskan kalsium ke dalam darah.
  • Dehidrasi parah. Tubuh yang mengandung sedikit cairan memicu peningkatan kadar kalsium.
  • Obat-obatan. Penggunaan lithium untuk mengatasi bipolar berisiko produksi hormon paratiroid.
  • Suplemen. Mengonsumsi suplemen kalsium atau vitamin D dalam jumlah berlebihan meningkatkan kadar kalsium dalam darah.

Gejala Hiperkalsemia

Gejala hiperkalsemia pada tiap pengidapnya bisa berbeda-beda.Tingkat keparahan gejalanya dipengaruhi oleh kalsium darah dalam darah. Contohnya: 

  • Ringan. Berkisar 10.5 hingga 11.9 miligram per desiliter (mg/dL).
  • Sedang. Berkisar 12.0 hingga 13.9 mg/dL.
  • Berat atau darurat medis. 14.0 hingga 16.0 mg/dL.

Dalam kasus ringan, kelebihan kalsium dalam darah tidak menimbulkan gejala yang berarti. Tandanya baru akan muncul jika penyakit sudah berangsur parah. Cirinya tergantung dari organ yang terpengaruh, seperti:

  • Ginjal. Kelebihan kalsium membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaringnya. Kondisi ini menyebabkan rasa haus berlebihan dan sering buang air kecil.
  • Sistem pencernaan. Lonjakan kalsium dalam darah dapat menyebabkan sakit perut, mual, muntah, dan sembelit.
  • Tulang dan otot. Kelebihan kalsium dalam darah memicu ciri berupa nyeri tulang dan kelemahan otot.
  • Otak. Kelebihan kalsium dapat mengganggu cara kerja otak. Gangguan menyebabkan kebingungan, lesu, dan lelah berlebihan.
  • Jantung. Dalam kasus yang jarang, kelebihan kalsium dalam darah dapat mengganggu fungsi jantung. Dampaknya berupa jantung berdebar, pingsan, dan aritmia jantung.

Diagnosis Hiperkalsemia

Pertama-tama, dokter akan mengawali proses diagnosis dengan melakukan tanya jawab terkait dengan riwayat kesehatan pasien. Dokter juga akan memeriksa obat-obatan yang dikonsumsi dan kondisi otot serta refleksnya.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Cek darah, guna memeriksa kadar kalsium darah. Prosedur ini juga bisa menentukan jumlah hormon paratiroid.
  • Tes urine, untuk mengukur kalsium, protein, dan zat kimia lain dalam urine. Prosedur juga berfungsi memeriksa fungsi ginjal.
  • Foto Rontgen dada, prosedur ini bertujuan untuk mendeteksi kanker paru-paru.
  • Mammografi, yakni pemeriksaan untuk memastikan adanya kanker payudara.
  • Magnetic resonance imaging (MRI), yang berfungsi melihat kondisi organ dalam tubuh secara detail.
  • Pemeriksaan densitometri tulang, untuk memeriksa kekuatan dan kepadatan tulang.
  • Tes rekam jantung, untuk memantau dan memeriksa kondisi jantung.
  • Biopsi, yang bertujuan untuk mendeteksi kanker, seperti limfoma atau leukemia.

Pengobatan Hiperkalsemia

Dalam intensitas ringan, dokter akan membantu tulang dan ginjal untuk memastikan kedua organ tersebut bisa bekerja dengan baik. Sementara dalam kasus lebih parah, proses pengobatan dilakukan dengan: 

1. Obat-obatan

Dalam terapi obat-obatan dokter mungkin merekomendasikan:

  • Obat hormon dari salmon guna mengontrol kadar kalsium dalam darah. Efek sampingnya berupa mual ringan.
  • Obat untuk membantu mengontrol kelenjar paratiroid yang terlalu aktif. 
  • Obat osteoporosis intravena yang dapat menurunkan kadar kalsium dengan cepat. Jenis ini sering digunakan untuk mengobati lonjakan kalsium dalam darah akibat kanker.
  • Obat steroid jangka panjang jika kenaikan kalisum dalam darah disebabkan oleh kadar vitamin D yang tinggi.
  • Cairan IV dan diuretik. Obat ini mampu mengatasi kondisi gawat darurat medis. Tujuannya untuk mencegah masalah irama jantung atau kerusakan pada sistem saraf.

2. Prosedur bedah

Masalah yang terkait dengan kelenjar paratiroid yang terlalu aktif dapat disembuhkan dengan pembedahan. Tujuannya untuk mengangkat jaringan yang menjadi penyebab masalah. 

Komplikasi Hiperkalsemia

Hiperkalsemia yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menimbulkan berbagai komplikasi, seperti: 

  • Osteoporosis. Masalah ini terjadi jika tulang terus-menerus melepaskan kalsium ke dalam darah. Dampaknya berupa patah tulang, kelengkungan tulang belakang, dan kehilangan tinggi badan.
  • Batu ginjal. Jika urine mengandung terlalu banyak kalsium, kristal dapat terbentuk di ginjal. Seiring waktu, kristal akan bergabung membentuk batu ginjal. 
  • Gagal ginjal. Lonjakan kadar kalsium tinggi dalam darah dapat merusak ginjal. Dampaknya, membatasi kemampuannya untuk membersihkan darah dan menghilangkan cairan.
  • Masalah sistem saraf. Dampaknya berupa kebingungan, demensia, dan koma.
  • Aritmia. Kondisi ini terjadi ketika kelebihan kalsium memengaruhi impuls listrik yang mengatur detak jantung, sehingga berdetak tidak teratur.

Pencegahan Hiperkalsemia

Tidak semua kasus hiperkalsemia dapat dicegah. Namun, menghindari asupan suplemen kalsium dan tablet antasida berbasis kalsium dapat membantu menurunkan risiko penyakit.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera tanyakan pada dokter dan lakukan janji medis jika mengalami tanda dan gejala yang mengindikasikan hiperkalsemia, seperti merasa sangat haus, sering buang air kecil, dan sakit perut. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan dengan download Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Hypercalcemia.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Hypercalcemia.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp