Hipokalsemia
Pengertian Hipokalsemia
Hipokalsemia terjadi ketika kadar kalsium dalam darah (bukan tulang) terlalu rendah. Kalsium adalah salah satu mineral yang paling penting dan umum dalam tubuh. Sebagian besar kalsium tubuh berada pada tulang, tetapi darah juga memerlukan jenis mineral satu ini.
Kalsium dalam darah membantu saraf bekerja, membantu membuat otot menyatu sehingga dapat bergerak, membantu pembekuan darah jika mengalami perdarahan, dan mengoptimalkan kerja jantung. Tingkat kalsium yang rendah dalam darah (hipokalsemia) dapat menghambat kemampuan tubuh untuk melakukan fungsi penting ini.
Jika kamu tidak mengonsumsi cukup kalsium, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang yang dapat melemahkan tulang. Hormon paratiroid dan kalsitonin menjadi dua jenis hormon yang mengatur tingkat kalsium dalam darah dan tulang.
Selain itu, vitamin D juga berperan penting dalam menjaga kadar kalsium karena berperan dalam penyerapan kalsium.
Penyebab Hipokalsemia
Ada banyak fungsi dan faktor kompleks yang terlibat dalam mempertahankan kadar kalsium yang stabil dalam darah dan tubuh. Inilah sebabnya, beberapa kondisi dan gangguan kesehatan yang berbeda dapat menyebabkan hipokalsemia.
Sering kali, masalah dengan kadar hormon paratiroid (PTH) dan/atau kadar vitamin D terkait dengan penyebab hipokalsemia. Ini karena PTH membantu mengontrol kadar kalsium dalam darah dan vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Tiga penyebab paling umum dari hipokalsemia meliputi:
Hipoparatiroidisme
Hipoparatiroidisme terjadi ketika kelenjar paratiroid (tempat kelenjar kecil seukuran kacang pada belakang tiroid leher) tidak menghasilkan cukup hormon paratiroid (PTH).
Kadar PTH yang rendah menyebabkan rendahnya kadar kalsium dalam tubuh. Kamu dapat mengalami hipoparatiroidisme dari kelainan bawaan, bisa pula karena tindakan pengangkatan satu atau lebih kelenjar paratiroid atau kelenjar tiroid.
Kekurangan vitamin D
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dengan baik, sehingga kekurangan vitamin D dalam tubuh dapat menyebabkan rendahnya kadar kalsium dalam darah. Kondisi ini dapat terjadi karena kelainan bawaan, tidak mendapatkan cukup sinar matahari, atau tidak mengonsumsi makanan maupun suplemen vitamin D.
Gagal ginjal
Hipokalsemia pada gagal ginjal kronis terjadi oleh peningkatan kadar fosfor dalam darah dan penurunan produksi ginjal dari jenis vitamin D tertentu.
Sementara itu, penyebab lain dari hipokalsemia, yaitu:
- Konsumsi obat tertentu: Bifosfonat, kortikosteroid, rifampisin, kalsitonin, klorokuin, cinacalcet, denosumab, foscarnet dan plicamycin semuanya dapat menyebabkan hipokalsemia.
- Pseudohypoparathyroidism. Ini adalah kelainan bawaan yang menyebabkan tubuh tidak merespons dengan baik terhadap jumlah normal hormon paratiroid (PTH). Tubuh bertindak seolah-olah tidak memiliki cukup PTH padahal sebenarnya tidak.
- Hipomagnesemia. Kelenjar paratiroid membutuhkan magnesium untuk membuat dan melepaskan hormon paratiroid (PTH). Ketika magnesium terlalu rendah (hipomagnesemia), hormon PTH tidak dapat terpenuhi dan kadar kalsium darah juga lebih rendah.
- Pankreatitis. Sekitar 15 persen hingga 88 persen pengidap pankreatitis akut akan mengalami hipokalsemia.
- Kelainan genetik langka tertentu. Misalnya mutasi genetik, seperti sindrom DiGeorge dapat menyebabkan hipokalsemia.
Faktor Risiko
Adapun faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hipokalsemia yaitu:
- Kekurangan vitamin D.
- Gangguan paratiroid atau operasi kelenjar paratiroid.
- Operasi pengangkatan tiroid (tiroidektomi).
- Riwayat keluarga dengan kondisi genetik seperti mutasi genetik tertentu, kelainan vitamin D genetik, atau sindrom DiGeorge.
Gejala yang Muncul
Gejala hipokalsemia bergantung pada ringan atau beratnya. Orang yang mengalami hipokalsemia ringan sering kali tidak memiliki gejala atau asimtomatik. Namun, beberapa gejala ringan dapat meliputi:
- Kram otot, terutama di punggung dan kaki.
- Kulit kering dan bersisik.
- Kuku rapuh.
- Rambut lebih kasar dari yang normal.
Sementara itu, hipokalsemia berat (kadar kalsium yang sangat rendah dalam darah Anda) dapat menyebabkan gejala berikut:
- Kesemutan di bibir, lidah, jari tangan dan/atau kaki.
- Nyeri otot.
- Kejang otot di tenggorokan yang membuat sulit bernapas (laringospasme).
- Kekakuan dan kejang otot Anda (tetani).
- Kejang.
- Irama jantung yang tidak normal (aritmia).
- Gagal jantung kongestif.
Diagnosis Hipokalsemia
Hipokalsemia terjadi jika total konsentrasi kalsium serum (darah) kurang dari 8,8 miligram per desiLiter. Dokter mungkin mendapati hipokalsemia ringan secara kebetulan dari tes darah rutin atau menguji kondisi lain.
Dokter menggunakan tes darah konsentrasi kalsium guna mendapatkan diagnosis hipokalsemia. Mencari tahu dan mendiagnosis penyebab hipokalsemia sama pentingnya dengan mendiagnosis hipokalsemia itu sendiri.
Selain itu, dokter dapat melakukan tes atau prosedur berikut untuk mencoba menentukan penyebab atau memastikan hipokalsemia tidak memberi pengaruh pada bagian lain dari tubuh:
- Tes darah lainnya. Penyedia layanan kesehatan mungkin melakukan lebih banyak tes darah untuk memeriksa kadar magnesium, fosfor, hormon paratiroid (PTH) dan/atau vitamin D.
- EKG (elektrokardiogram). EKG adalah prosedur yang menggunakan elektroda yang dipasang pada dada untuk mengukur irama jantung. Hipokalsemia dapat menyebabkan irama jantung yang tidak normal.
- Tes pencitraan tulang. Dokter menggunakan tes pencitraan tulang untuk melihat apakah pengidap memiliki masalah kalsium pada tulang, seperti osteomalasia atau rakitis.
Penanganan Hipokalsemia
Suplemen kalsium oral adalah pengobatan yang paling umum untuk hipokalsemia. Mengobati penyebab munculnya hipokalsemia sama pentingnya dengan mengobati kondisi itu sendiri.
Jika meminum obat yang menyebabkan hipokalsemia, penyedia layanan kesehatan dapat mengubah atau menyesuaikannya untuk mengembalikan kadar kalsium darah menjadi normal. Dokter bisa merekomendasikan bentuk perawatan dan pengobatan untuk hipokalsemia:
- Obat kalsium oral. Obat atau suplemen kalsium dapat mengembalikan kalsium dalam darah ke tingkat normal.
- Suplemen vitamin D. Orang dengan hipokalsemia kronis sering mengonsumsi suplemen vitamin D bersama dengan obat kalsium agar tubuh dapat menyerap kalsium dengan baik.
- Bentuk sintetik hormon paratiroid (PTH). Jika memiliki hipoparatiroidisme yang menyebabkan hipokalsemia, dokter mungkin meminta pengidap menggunakan bentuk PTH sintetik.
- Kalsium glukonat IV. Jika kondisi ini semakin parah dan pengidap mengalami kram atau kejang otot (tetani), dokter mungkin memberi infus kalsium glukonat di rumah sakit.
- Obat lain. Bergantung pada penyebabnya, pengidap mungkin harus minum obat lain untuk mengobati/dan atau mengatasi penyebabnya.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Jika tidak mendapatkan penanganan, hipokalsemia dari waktu ke waktu dapat menyebabkan gejala neurologis (mempengaruhi sistem saraf) atau psikologis (mempengaruhi pikiran), termasuk:
- Kebingungan.
- Masalah memori.
- Lekas marah atau gelisah.
- Depresi.
- Halusinasi.
Tindakan Pencegahan
Sayangnya, tidak ada yang dapat kamu lakukan untuk mencegah kelainan ini. Meski tampaknya makan dan minum lebih banyak kalsium dapat mencegah kelainan ini, kekurangan kalsium dalam makanan biasanya tidak memengaruhi jumlah kalsium dalam darah. Bagaimanapun juga, mempertahankan asupan kalsium yang cukup menjadi hal yang penting untuk kesehatan tulang.
Kapan Harus ke Dokter?
Kapan pun kamu merasakan adanya gejala hipokalsemia, segera lakukan perawatan ke rumah sakit terdekat. cek rekomendasi rumah sakit terbaik di Halodoc langsung dengan download Halodoc dari ponselmu.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Hypocalcemia.
Healthline. Diakses pada 2023. Hypocalcemia (Calcium Deficiency Disease).
WebMD. Diakses pada 2023. What Is Hypocalcemia?
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan