
DAFTAR ISI
- Apa Itu Hipotermia?
- Penyebab Hipotermia
- Faktor Risiko Hipotermia
- Gejala Hipotermia
- Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Penanganan Hipotermia
- Studi Tentang Hipotermia Terapeutik
- Diagnosis Hipotermia
- Pertolongan Pertama pada Hipotermia
- Pengobatan Hipotermia
- Pencegahan Hipotermia
- Komplikasi Hipotermia
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
- FAQ
Apa Itu Hipotermia?
Hipotermia adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika tubuh lebih cepat kehilangan panas dibandingkan panas yang dihasilkan. Kondisi ini menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat rendah.
Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5–37,5°C, sedangkan hipotermia terjadi bila suhu tubuh turun di bawah 35°C.
Ketika kamu mengalami hipotermia, hal ini bisa memengaruhi fungsi dari jantung, sistem saraf, dan organ lainnya sehingga mereka tidak berfungsi dengan baik.
Jika tidak segera diatasi, hipotermia dapat menyebabkan kegagalan fungsi jantung total dan sistem pernapasan.
Penyebab Hipotermia
Seperti disebutkan sebelumnya, hipotermia terjadi akibat tubuh kehilangan panas lebih cepat dibandingkan tubuh memproduksi panas.
Biasanya, kondisi ini disebabkan akibat paparan cuaca atau air dingin yang terlalu lama tanpa pakaian yang lengkap untuk menahan kondisi dingin.
Hipotermia bisa menjadi parah ketika kamu berada di beberapa kondisi, seperti:
- Berada terlalu lama di tempat dingin.
- Jatuh ke kolam air dingin dalam waktu lama.
- Mengenakan pakaian yang basah untuk waktu yang cukup lama.
- Suhu pendingin ruangan yang terlalu rendah, terutama pada bayi dan lansia.
- Mengenakan pakaian yang terlalu tipis saat cuaca sedang dingin.
Apakah Orang Terdekat Idap Hipotermia? Dokter Ini Bisa Beri Solusi.
Faktor Risiko Hipotermia
Beberapa faktor risiko hipotermia, antara lain:
- Beraktivitas terlalu lama di tempat yang dingin, seperti mendaki gunung atau berenang.
- Mengonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang. Kedua kebiasaan tersebut bisa menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga tubuh akan melepaskan panas yang tinggi dari permukaan kulit.
- Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan.
- Pengaruh penyakit tertentu yang memengaruhi pengendali suhu tubuh, seperti anoreksia nervosa, stroke, dan hipotiroidisme.
- Penyakit yang memengaruhi memori, misalnya penyakit Alzheimer, karena tidak sadar sedang kedinginan atau tidak paham apa yang harus dilakukan.
- Usia bayi dan manula, akibat kemampuan mengendalikan temperatur tubuh yang belum sempurna pada bayi dan menurun pada manula.
- Mengalami dehidrasi di tempat yang dingin.
- Mengidap stroke atau malnutrisi.
- Mengonsumsi beberapa jenis obat-obatan, seperti antidepresan.
Gejala Hipotermia
Beberapa gejala hipotermia adalah:
1. Gejala hipotermia ringan (suhu tubuh 32–35°C):
- Menggigil.
- Kulit terasa dingin saat disentuh.
- Kulit pucat.
- Mati rasa.
- Pernapasan cepat.
- Mengantuk.
- Takikardia (detak jantung cepat).
- Respons menurun.
2. Gejala hipotermia sedang (suhu tubuh 28–32°C):
- Inkontinensia urine (ketidakmampuan menahan kencing).
- Menggigil berhenti.
- Pernapasan melambat.
- Bradikardia (detak jantung melambat).
- Penurunan tekanan darah.
- Penurunan kesadaran.
3. Gejala hipotermia berat (suhu tubuh 28°C atau lebih rendah):
- Kekakuan otot.
- Tidak merespons.
- Bradikardia yang semakin parah.
- Pernapasan dan nadi sangat lemah.
- Pingsan.
- Henti jantung.
Fakta Tentang Hipotermia
Salah satu gejala yang unik dari hipotermia parah adalah paradoks undressing. Seseorang yang mengalami hipotermia parah terkadang akan melepas pakaiannya karena merasa panas, padahal sebenarnya tubuh mereka sangat dingin.
Bagaimana cara mencegah hipotermia pada bayi? Musim Hujan Tiba, 3 Cara Mencegah Bayi Alami Hipotermia
Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Penanganan Hipotermia
Segera hubungi dokter di Halodoc jika merasakan gejala-gejala di atas. Ingat, penanganan yang tepat dan cepat sangat dibutuhkan untuk menentukan langkah pengobatan dan mempercepat proses penyembuhan.
Nah, berikut beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- dr. Nuriati Harahap
- dr. Septianus Hermanto
- dr. Cintya Andriani
- dr. Lim Jen Siong
- dr. Eka Wijaya Warmandana
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.Ayo pakai Halodoc sekarang!
Studi Tentang Hipotermia Terapeutik
Tahukah kamu kalau terdapat tindakan yang disebut hipotermia terapeutik? Tindakan ini dilakukan menurunkan suhu tubuh secara sengaja untuk melindungi jaringan otak setelah cedera.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam Critical care medicine, hipotermia dapat mengurangi kerusakan jaringan otak dengan menghambat berbagai proses destruktif yang terjadi setelah cedera, seperti peradangan dan kematian sel.
Meskipun memiliki manfaat, hipotermia juga dapat menyebabkan efek samping seperti penurunan suhu tubuh, gangguan keseimbangan elektrolit, dan peningkatan risiko infeksi.
Oleh karena itu, penerapan hipotermia terapeutik memerlukan pemahaman yang mendalam tentang mekanisme kerjanya.
Pemantauan ketat terhadap kondisi pasien juga wajib dilakukan untuk mengatasi potensi efek samping.
Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan penggunaan hipotermia terapeutik dalam perawatan kondisi-kondisi medis tertentu.
Diagnosis Hipotermia
Dokter akan mendiagnosis hipotermia dengan melakukan wawancara medis serta pemeriksaan fisik dengan termometer khusus, yang dapat mengukur suhu tubuh yang rendah serta mengonfirmasi diagnosis.
Pemeriksaan penunjang juga dapat dilakukan untuk mendeteksi masalah pada organ vital, seperti elektrokardiografi, pemeriksaan laboratorium, dan sinar X.
Siapa saja yang rentan alami hipotermia? Baca di sini: Siapa Saja Kelompok Orang yang Berisiko Alami Hipotermia?
Pertolongan Pertama pada Hipotermia
Pertolongan pertama yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat hipotermia. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Pindahkan orang tersebut ke tempat yang hangat dan kering.
- Lepaskan pakaian basah dan ganti dengan pakaian kering dan hangat.
- Selimuti orang tersebut dengan selimut tebal, termasuk kepala dan leher.
- Berikan minuman hangat dan manis, seperti teh atau sup (jika orang tersebut sadar dan dapat menelan).
- Gunakan kompres hangat (bukan panas) pada leher, dada, dan selangkangan.
- Pantau pernapasan dan denyut jantung orang tersebut. Jika perlu, lakukan resusitasi jantung paru (RJP).
- Segera cari bantuan medis.
Pengobatan Hipotermia
Pengobatan hipotermia tergantung pada tingkat keparahannya. Pada kasus ringan, pemanasan kembali secara pasif mungkin sudah cukup. Ini melibatkan memindahkan orang tersebut ke tempat yang hangat, melepaskan pakaian basah, dan menyelimutinya dengan selimut hangat.
Pada kasus sedang hingga berat, pemanasan kembali secara aktif mungkin diperlukan. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan:
- Selimut penghangat
- Cairan infus hangat
- Pemanasan udara melalui saluran pernapasan
- Cuci rongga tubuh dengan cairan hangat (misalnya, cuci perut atau dada)
Selama proses pemanasan kembali, dokter akan terus memantau suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan pasien.
Pencegahan Hipotermia
Beberapa upaya pencegahan hipotermia, antara lain:
- Melakukan pengawasan suhu ruangan dan tubuh secara berkala pada lansia dan anak kecil.
- Pertahankan tubuh agar tetap kering.
- Hindari menggunakan pakaian yang basah dalam waktu yang lama.
- Kenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca dan jenis aktivitas yang akan dilakukan, terutama saat mendaki atau berkemah di daerah dingin.
- Saat beraktivitas di luar dalam suhu sangat rendah, gunakan topi, syal, sarung tangan, kaus kaki, dan sepatu bot.
- Jangan melakukan aktivitas fisik yang berat ketika suhu sangat rendah, sebab keringat bisa membuat pakaian basah dan menurunkan suhu tubuh.
- Jauhi minuman beralkohol atau berkafein.
- Minumlah dan makanlah makanan yang hangat.
- Hindari berenang ketika cuaca dingin.
Sementara itu, untuk mencegah hipotermia pada bayi dan anak-anak, beberapa cara yang bisa dilakukan meliputi:
- Pastikan suhu ruangan selalu hangat.
- Atur suhu pendingin udara (AC) dengan tepat jika anak tidur di ruangan ber-AC.
- Kenakan jaket atau pakaian tebal pada anak saat akan berada di luar rumah dalam cuaca dingin.
- Segera bawa anak ke tempat yang hangat apabila mereka mulai menggigil.
Komplikasi
Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti:
- Frostbite, yaitu kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat pembekuan.
- Chilblains, yaitu radang pada pembuluh darah kecil dan saraf di kulit.
- Trench foot, yaitu kerusakan pada pembuluh darah dan saraf kaki akibat paparan air yang berkepanjangan.
- Gangrene, yaitu kematian jaringan tubuh.
- Kematian.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika seseorang menunjukkan gejala hipotermia, terutama jika gejala tersebut parah atau tidak membaik setelah melakukan pertolongan pertama. Hipotermia adalah kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan profesional.
Jangan tunda mencari bantuan medis jika kamu atau orang di sekitar mengalami hipotermia. Penanganan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa.
Kesimpulan
Hipotermia adalah kondisi berbahaya yang memerlukan penanganan segera. Mengenali gejala, penyebab, dan faktor risiko hipotermia sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Selalu jaga diri dan orang di sekitarmu agar tetap hangat dan kering, terutama saat cuaca dingin.
Mau tahu lebih jauh mengenai hiportermia atau mengalami masalah kesehatan tertentu? Konsultasikan saja langsung pada dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc. Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.
Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!
Diperbarui pada 5 November 2025
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Hypothermia – Symptoms and causes.
WebMD. Diakses pada 2025. Hypothermia: Signs, Symptoms, Causes, and Treatment.
Critical care medicine. Diakses pada 2025. Mechanisms of action, physiological effects, and complications of hypothermia.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Hypothermia (Low Body Temperature).
Healthline. Diakses pada 2025. Hypothermia.
FAQ
1. Hipotermia adalah penyakit apa?
Hipotermia bukanlah sebuah penyakit, melainkan sebuah kondisi medis darurat yang terjadi ketika suhu tubuh manusia turun di bawah 35 derajat Celsius.
Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat mengganggu fungsi organ vital seperti jantung, otak, dan pernapasan.
2. Apa penyebab hipotermia pada bayi?
Hipotermia pada bayi adalah kondisi medis darurat ketika suhu tubuh bayi turun di bawah 36,5 derajat Celsius.
Bayi sangat rentan terhadap hipotermia karena mereka memiliki kemampuan yang terbatas untuk mengatur suhu tubuh mereka sendiri.
Penyebab hipotermia pada bayi adalah paparan suhu dingin, bayi baru lahir, kelahiran prematur, hingga kondisi medis seperti infeksi atau hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
3. Hipotermia apa bisa sembuh?
Ya, hipotermia bisa sembuh asalkan ditangani dengan cepat dan tepat. Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun di bawah 35°C, yang bisa mengganggu kerja organ-organ vital.
Jika ditangani segera, misalnya dengan menghangatkan tubuh, mengganti pakaian basah, dan memberikan cairan hangat, pengidapnya bisa pulih sepenuhnya.
Tapi kalau terlambat, hipotermia bisa berakibat fatal karena menyebabkan gagal jantung, gangguan pernapasan, bahkan kematian.
4. Apa penyebab hipotermia di gunung?
Hipotermia di gunung umumnya disebabkan oleh:
- Cuaca dingin ekstrem, terutama di ketinggian tinggi,
- Angin kencang yang mempercepat hilangnya panas tubuh,
- Pakaian yang tidak cukup hangat atau basah akibat hujan/salju,
- Kelelahan fisik dan kurang asupan makanan, yang membuat tubuh kesulitan menghasilkan panas
- Terlalu lama diam atau istirahat tanpa perlindungan dari angin dan dingin.
Pendaki yang tidak cukup persiapan atau tidak menyadari gejala awal bisa sangat rentan mengalami kondisi ini.
5. Apa dampak dari hipotermia?
Jika tidak segera diatasi, hipotermia bisa menyebabkan:
- Disorientasi (bingung, linglung, sulit berbicara),
- Penurunan denyut jantung dan pernapasan,
- Kehilangan kesadaran,
- Gagal organ seperti jantung atau paru-paru,
- Bahkan kematian jika suhu tubuh turun terlalu rendah dan berlangsung terlalu lama.
Dampaknya bisa sangat serius, terutama jika terjadi di lokasi terpencil seperti gunung.


