halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Konseling

REVIEWED_BY  dr. Fadhli Rizal Makarim  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Konseling?
  2. Tugas Konselor
  3. Tujuan Konseling
  4. Manfaat Konseling
  5. Kapan Harus Melakukan Konseling?
  6. Rekomendasi Psikolog di Halodoc
  7. Prosedur Konseling
  8. Ciri Konselor Profesional
  9. Tempat Melakukan Konseling

Apa Itu Konseling?

Konseling adalah proses pemberian bantuan melalui diskusi tatap muka untuk seseorang yang mengalami masalah tertentu.

Metode ini dilakukan bersama ahli yang disebut konselor dan berfokus untuk memecahkan suatu masalah maupun mempelajari teknik tertentu untuk menangani atau mencari cara untuk menghindari masalah tersebut. 

Ada ahli yang berpendapat bahwa konselor adalah aktivitas mengoleksi fakta dan pengalaman dari pasien. Seorang konselor akan berfokus pada permasalahan yang pasien alami.

Selanjutnya, konselor akan memberikan arahan, saran, dan solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi. Biasanya, konselor bisa dijumpai pada lingkup sekolah.

Namun, ada pula konselor yang ada pada lembaga kursus, pada rumah ibadah, atau membuka jasa praktik pribadi.

Tugas Konselor

Tugas utama para konselor adalah membantu pasien yang datang untuk melakukan konseling, terlebih untuk masalah yang terasa berat.

Jika permasalahan ternyata cukup rumit, maka konselor akan memberi rujukan pada pasien untuk menemui psikolog atau psikiater. 

Ini artinya, ada kemungkinan yang besar bahwa konselor, psikolog, dan psikiater saling bekerja sama untuk mencari solusi terhadap masalah pasien dan memberikan upaya terbaik terhadap kesembuhan pasien.

Selain itu, seorang konselor juga memiliki tugas berikut:

  • Mendiagnosis anak yang mengalami kesulitan belajar dan mempunyai tingkat prestasi yang masih berada di bawah kemampuan. Tidak hanya itu, konselor juga memiliki tugas untuk mencari tahu apakah ada masalah emosional pada diri anak yang memerlukan tindakan penanganan. 
  • Memberikan layanan konseling untuk anak yang memiliki kesulitan mengikuti proses belajar di sekolah. 
  • Menawarkan konsultasi kepada guru, orang tua, dan kepala sekolah agar bisa melihat kondisi perkembangan anak. 
  • Membuat dan mengembangkan program bimbingan khusus untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi pada anak.

Kamu juga bisa tahu lebih dalam mengenai tugas konselor dan kemampuan yang mereka harus miliki di artikel berikut: Mengenal Tugas dan Peran Konselor Kesehatan Mental.

Tujuan Konseling

Tujuan dilakukannya konseling adalah membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sosial, dan perilaku.

Konselor dalam hal ini psikolog, menggunakan berbagai strategi untuk membantu seseorang dalam mengelola masalah perilaku, mengatasi stres, mengurangi kecemasan dan kendala yang berkaitan dengan gangguan psikologis.

Selain itu, tujuan lain pergi ke konselor adalah:

  • Dapat meningkatkan relasi dengan orang lain.
  • Mencari cara untuk memotivasi diri.
  • Berupaya untuk memahami diri sendiri maupun orang lain. 

Sering kali, konsultasi dengan konselor dilakukan ketika usia remaja.

Kamu bisa baca artikel Tujuan Bimbingan Konseling untuk Perkembangan Psikologi Remaja untuk mendapatkan informasi tentang bimbingan konseling pada usia remaja.

Manfaat Konseling

Konselor akan membimbing pasien atau memberikan saran atas permasalahan yang tengah terjadi.

Selain itu, mereka juga membantu pasien untuk memahami atau mengubah sudut pandang terhadap persoalannya.

Konseling juga bisa mengatasi kesedihan, kecemasan, ketakutan berlebih atau kebiasaan buruk yang terjadi pada pasien.

Melalui sesi konseling, psikolog maupun psikiater bisa membantu mengidentifikasi gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, bipolar, atau bahkan skizofrenia.

Tak hanya itu, metode ini juga bisa membantu menangani permasalahan yang mencakup hubungan dengan  keluarga, teman, atau pasangan.

Bahkan, ibu baru yang mengalami kesulitan dengan menyusui sang buah hati juga bisa menghubungi konselor laktasi untuk mendapatkan bantuan.

Kapan Harus Melakukan Konseling?

Seseorang sebaiknya melakukan konseling ketika mengalami beberapa kondisi berikut ini. 

1. Memiliki masalah yang pelik

Masalah yang pelik hingga mengganggu aktivitas sehari-hari bisa membuat seseorang putus asa, ketakutan, cemas sulit tidur, dan kehilangan nafsu makan. Jika masalah yang tengah terjadi sampai memengaruhi aktivitas, kemungkinan kamu perlu mengunjungi konselor.

2. Gagal menyelesaikan masalah 

Ketika kamu merasa stres berat, tetapi kondisinya tak kunjung mereda meski telah mengalihkan pikiran dengan berkeluh kesah dan bercerita dengan teman, berolahraga atau melakukan hobi, maka ini artinya kamu butuh bantuan dari tenaga profesional. 

Temui konselor jika kamu sudah berupaya menyelesaikan masalah tetapi tak kunjung berhasil. Sebab, meminta bantuan ke psikolog bukan berarti kamu mengidap gangguan jiwa. Ketahui juga Tips dan Trik Melakukan Konseling Psikologi Online dan Rekomendasinya.

3. Pelampiasan masalah ke hal negatif

Kamu juga butuh menemui konselor atau psikolog jika telah melakukan hal-hal negatif demi melampiaskan masalah. Misalnya, mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan kekerasan, menggunakan obat-obat terlarang, merokok atau makan berlebihan.

4. Mengalami kejadian traumatis

Sebagian besar orang melakukan konseling usai mengalami situasi traumatis. Ini karena peristiwa traumatis umumnya memicu rasa sedih yang tak berkesudahan. Contoh momen traumatis misalnya perceraian, kehilangan pekerjaan, mengalami pelecehan atau kehilangan orang terkasih.

Rekomendasi Psikolog di Halodoc

Apabila kamu atau orang terdekat membutuhka konseling kesehatan mental, kamu juga bisa menghubungi psikolog di Halodoc. 

Nah, berikut beberapa psikolog berpengalaman yang bisa kamu hubungi. 

Mereka juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Ini daftarnya:

  • Munazilah S.Psi, M.Psi
  • Dina Zhafarina M.Psi
  • Bayu Prasetya Yudha S.Psi,MM, M.Psi
  • Nesi Merlitha S.Psi, M.Psi

Tak perlu khawatir jika psikolog sedang tidak tersedia atau offline. 

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Ayo hubungi psikolog di Halodoc sekarang juga!

Prosedur Konseling

Ada tiga tahapan dalam proses konseling untuk mendapatkan solusi terhadap masalah yang sedang terjadi, yaitu: 

  1. Tahap pertama, berfokus untuk mendefinisikan masalah. Jadi, pasien perlu mengutarakan perasaan, kondisi dan permasalahan yang tengah dihadapinya. 
  2. Tahap kedua, adalah tahap inti atau kerja. Konselor akan mengidentifikasi akar permasalahan dan mencari strategi yang tepat untuk memecahkan kendala tersebut. 
  3. Tahap ketiga atau tahap perubahan dan tindakan, konselor memberikan saran dan teknik atau strategi yang paling tepat untuk pasien. Pada tahap ini, pasien diharapkan mampu mengatasi persoalannya melalui solusi dari konselor.

Tidak harus berkunjung atau bertatap muka secara langsung, konseling juga bisa kamu lakukan secara daring atau online.

Supaya dapat berjalan dengan lancar, kamu bisa melakukan persiapan dan tips dari artikel Ini Tips Konseling Online dengan Psikolog dan Persiapannya. 

Ciri Konselor Profesional

Memilih konselor yang tepat mungkin bukan menjadi hal yang mudah.

Jadi, tidak ada salahnya mencari tahu bagaimana ciri konselor profesional, sehingga konseling yang kamu dapatkan menjadi lebih optimal. 

1. Menguasai bidangnya dengan baik

Hal penting yang kamu harus tahu saat mencari konselor yang profesional adalah menguasai bidang dan ilmu pengetahuan mereka dengan baik.

Selain itu, ketahui pula apakah konselor pilihanmu memiliki pemahaman yang baik tentang konsep konseling. 

Tak hanya ilmu, seorang konselor juga perlu memahami kode etik profesi dengan baik. Jadi, konselor bisa memberikan saran dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi pasien. 

2. Penguasaan aspek emosi

Kemudian, seorang konselor juga memiliki kewajiban untuk bisa mengendalikan atau menguasai emosinya.

Mereka pun harus dapat mengerti kondisi emosi pasien dan bisa memberi saran dari metode pendekatan yang sesuai.

Tujuannya supaya selama proses konseling sedang berlangsung, konselor dapat membantu memberikan solusi pada pasien. 

3. Paham kepribadian diri sendiri

Tidak jauh berbeda dengan psikolog, seorang konselor juga harus mengerti kondisi karakteristik dan kepribadian diri sebelum membantu mengatasi permasalahan pasien. Ini akan membantu tenaga ahli merasakan perasaan setiap pasien, sehingga sesi konseling bisa berlangsung lebih optimal.

4. Dapat dipercaya

Tidak boleh kamu lupakan, pastikan memilih seorang konselor yang bisa kamu percaya, atau kredibilitas tinggi dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

Saat kamu melakukan sesi konseling, perhatikan apakah konselor yang kamu pilih memberi penilaian secara subjektif atau objektif. 

5. kondisi psikis yang baik

Terakhir, carilah konselor yang memiliki kondisi kejiwaan yang lebih baik daripada pasiennya. Sebab, jika kondisi psikis konselor sedang tidak baik, pastinya program konseling tidak akan berjalan lancar. 

Jangan takut untuk mendapatkan bantuan langsung dari para ahli, termasuk konselor, psikolog, maupun psikiater saat kamu mengalami masalah kesehatan mental yang sudah mengganggu aktivitas.

Penanganan sesegera mungkin bisa melindungi diri dari komplikasi serius yang mungkin terjadi, salah satunya keinginan untuk mengakhiri hidup.

Tempat Melakukan Konseling

Konseling bisa dilakukan di berbagai tempat, seperti di rumah sakit,klinik,  sekolah, kantor tempat konselor bekerja, ditempat konselor praktik mandiri (privat), atau tempat-tempat lain yang dikehendaki pasien dan disetujui oleh konselor.

Kamu bisa mulai dengan konsultasi bersama ahlinya di Halodoc.✔️ Hubungi psikolog atau psikiater terpercaya untuk mendapatkan bantuan dan penanganan yang tepat sesegera mungkin.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2023. Guide to Psychiatry and Counseling.
American Psychological Association. Diakses pada 2023. Counseling Psychology.
Verywell Mind. Diakses pada 2023. Counseling Psychology Careers and Training.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp