halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Leukoplakia

REVIEWED_BY  dr. Fadhli Rizal Makarim  
undefinedundefined

Pengertian Leukoplakia

Leukoplakia adalah suatu kondisi yang melibatkan bercak putih atau bintik-bintik di bagian dalam mulut. Sebagian besar bercak leukoplakia tidak bersifat kanker alias jinak, meskipun beberapa menunjukkan tanda-tanda awal kanker. 

Penyebab Leukoplakia

Penyebabnya belum dapat dipastikan hingga saat ini. Namun beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan kombinasi dari beberapa faktor seperti iritasi kronis, defisiensi vitamin, dan faktor sistem imun sistemik, termasuk salah satunya infeksi virus Epstein-Barr (EBV) dan HIV.

Selain itu, kondisi ini juga sering dikaitkan dengan hal-hal berikut:

  • Merokok berat.

  • Penggunaan tembakau kunyah atau snuff.

  • Kebiasaan mengunyah pinang 

  • Konsumsi alkohol dalam jumlah besar, walaupun tidak semua penelitian merujuk pada hal ini.

Beberapa kasus tidak diketahui penyebabnya atau biasa disebut dengan leukoplakia idiopatik.

Faktor Risiko Leukoplakia

Penggunaan tembakau, terutama tembakau tanpa asap atau tembakau kunyah, berisiko tinggi terkena penyakit ini dan juga kanker mulut. Penggunaan alkohol jangka panjang juga tak luput dari risiko leukoplakia. Terlebih lagi minum alkohol yang dibarengi dengan merokok juga dapat meningkatkan risiko kondisi ini. 

Gejala Leukoplakia

Gejala penyakit ini dapat muncul hanya dengan lesi putih yang tidak teraba, yang kemudian dapat menebal dan mengeras. Permukaannya cukup bervariasi mulai dari bentuk homogen, bercak, nodul hingga veruka. Umumnya, kondisi ini ditandai dengan rona putih pada gusi, atau pipi dan terkadang lidah.

Diagnosis Leukoplakia

Selain dari anamnesis dan gejala, diagnosis dapat ditegakkan pemeriksaan biopsi histopatologis, serta ditambahkan dengan endoskopi dan PET-SCAN sesuai indikasi. Selain untuk menetapkan terapi, pemeriksaan juga untuk membedakan leukoplakia dengan hairy leukoplakia.

 

Pengobatan Leukoplakia

Pengobatan paling berhasil ketika lesi ditemukan dan diobati sejak dini. Menghilangkan sumber iritasi seperti menghentikan konsumsi tembakau atau alkohol dapat menjadi cara mengobati penyakit ini. 

Ketika cara ini tidak efektif atau lesi menunjukkan tanda-tanda awal kanker, tindakan pengobatan yang bisa dilakukan adalah menghilangkan patch leukoplakia dengan menggunakan pisau bedah, laser, atau probe yang sangat dingin yang membekukan dan menghancurkan sel kanker (cryoprobe).

Hentikan kebiasaan seperti merokok dan konsumsi alkohol atau obat-obatan yang menekan sistem imun. Pemberian vitamin seperti A,C,E dan beta karoten dapat membantu dalam pengobatan. Selain itu pemberian obat antifungal dan antineoplastic dapat dilakukan untuk mempercepat penyembuhan.

Komplikasi Leukoplakia

Kondisi ini biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan di mulut. Namun, penyakit ini dapat meningkatkan risiko kanker mulut. Kanker mulut sering terbentuk di dekat bercak, dan bercak itu sendiri mungkin menunjukkan perubahan kanker. Bahkan setelah patch leukoplakia dihilangkan, risiko kanker mulut tetap ada.

Pencegahan Leukoplakia

Cara terbaik untuk mencegah kondisi ini adalah dengan menghindari hal-hal yang dapat menyebabkannya. Perubahan gaya hidup dapat membantu mencegahnya, seperti:

  • Berhenti merokok atau menggunakan tembakau dengan cara yang lebih aman.

  • Membatasi konsumsi alkohol.

  • Makan makanan yang sehat dengan banyak buah dan sayuran.

  • Konsumsi suplemen vitamin A dan beta-karoten.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika teraba sesuatu plak atau terlihat bercak putih di dalam mulut yang melekat dan tidak hilang setelah dibersihkan, segeralah konsultasikan ke dokter gigi. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter gigi pilihan di rumah sakit sesuai domisili. Belum punya aplikasinya? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Leukoplakia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Leukoplakia.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Leukoplakia.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp