halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Leukositosis

REVIEWED_BY  dr. Fauzan Azhari SpPD  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Apa Itu Leukositosis?
  • Berapa Jumlah Leukosit Normal?
  • Penyebab Leukositosis
  • Gejala Leukositosis
  • Diagnosis Leukositosis
  • Pengobatan Leukositosis
  • Komplikasi Leukositosis
  • Pencegahan Leukositosis
  • Kapan Harus ke Dokter?

Apa Itu Leukositosis?

Leukositosis adalah suatu kondisi saat seseorang memiliki jumlah sel darah putih (leukosit) lebih dari batas atas nilai normal.

Leukosit atau sel darah putih ini merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melindungi diri dari infeksi atau penyakit. 

Sel darah putih diproduksi dari sel punca hematopoietik pada sumsum tulang. Terdapat 5 jenis sel darah putih yang fungsi spesifiknya masing-masing berbeda, yaitu neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. 

Berapa Jumlah Leukosit Normal?

Normalnya, jika tubuh mengalami infeksi atau penyakit tertentu, sel darah putih akan meningkat sebagai respon untuk melindungi tubuh terhadap bakteri, virus, ataupun alergen. Jumlah sel darah putih normal berbeda setiap usia.

Berikut jumlah sel darah putih per mikroliter darah (sel/µL darah) berdasarkan tingkat usia yang normal:

  • Bayi baru lahir : 9.000–38.000
  • Bayi umur <2 minggu : 5.000–20.000
  • Bayi 1 bulan–2 tahun : 6.000–17.000
  • Anak (2–5 tahun) : 5.500–15.500
  • Anak >5 tahun : 5.000–13.000
  • Dewasa (diatas 15 tahun) : 3.500–10.500

Kamu penasaran, Kadar Leukosit Tinggi, Pertanda Penyakit Apa? Simak informasi selengkapnya di Halodoc!

Penyebab Leukositosis

Peningkatan sel darah putih merupakan respon tubuh terhadap penyakit atau kondisi tertentu. Beberapa kondisi atau penyakit yang menyebabkan leukositosis, yaitu:

  • Infeksi. Sel darah putih akan meningkat sebagai respon tubuh terhadap infeksi yang disebabkan virus, bakteri, atau parasit untuk menghilangkan penyebab infeksi.
  • Obat-obatan. Contohnya seperti penggunaan kortikosteroid dan lithium.
  • Penyakit keganasan darah. Leukemia merupakan penyakit keganasan darah dimana sel-sel induk yang memproduksi sel darah putih dalam jumlah yang berlebihan dan tidak terkendali.
  • Peradangan. Contohnya seperti pada penyakit autoimun dan cedera.
  • Alergi. Alergen akan merangsang tubuh untuk memproduksi eosinofil, yang merupakan jenis sel darah putih akan meningkat untuk menghilangkan alergen.
  • Kondisi mental. Contohnya seperti reaksi stress fisik dan psikis.
  • Iritasi. Zat iritan seperti asap rokok dan zat kimia lainnya .
  • Kehamilan dan melahirkan. Saat kehamilan, terutama trimester ke 3, jumlah sel darah putih akan meningkat. Pada saat beberapa jam setelah melahirkan, sel darah putih akan meningkat hingga 25.000 pada wanita sehat yang terjadi karena stress melahirkan. Kedua hal ini normal terjadi, kecuali ada penyakit lain yang menyertai. 

Gejala Leukositosis

Tanda dan gejalanya dapat berkaitan dengan penyakit yang menjadi penyebab meningkatnya sel darah putih, seperti:

  • Demam, berkeringat, pusing, badan lemas, pusing.
  • Nyeri dan membengkak disekitar infeksi atau peradangan.
  • Urtikaria dan gatal karena alergi.
  • Batuk, sesak nafas, dan mengi karena reaksi alergi pada paru.

Pada kasus leukositosis berat, yakni saat jumlah sel darah putih meningkat ekstrim, maka ia  dapat menyebabkan darah sangat kental dan menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar.

Kondisi seperti ini disebut sebagai sindrom hiperviskositas yang ditandai dengan stroke, gangguan penglihatan, sesak nafas, perdarahan pada selaput lendir di mulut, lambung, dan usus. 

Kondisi ini merupakan kasus gawat darurat yang mengancam nyawa.

Kamu alami Kadar Leukosit Meningkat, Beberapa Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya.

Diagnosis Leukositosis

Diagnosis leukositosis ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium darah lengkap di mana jumlah sel darah putih (leukosit) lebih tinggi dari batas atas nilai normal. Umumnya, pemeriksaan darah lengkap disertai dengan hitung jenis sel darah putih dapat menentukan jenis sel darah putih yang mengalami peningkatan untuk mengarahkan diagnosis ke penyakit tertentu, misalnya :

  • Neutrofilia, jumlah jenis sel darah putih neutrofil meningkat pada keadaan infeksi bakteri, penyakit peradangan, reaksi terhadap obat kortikosteroid, reaksi stress fisik maupun psikis, bahan iritan seperti asap rokok. 
  • Limfositosis, jumlah jenis sel darah putih limfosit meningkat pada kondisi infeksi virus, leukemia (keganasan darah)
  • Eosinofilia, jumlah sel darah putih eosinofil meningkat pada kondisi alergi, asthma, infeksi parasit, dan keganasan darah tipe tertentu
  • Monositosis, jumlah sel darah putih monosit meningkat seperti pada infeksi tuberkulosis, infeksi jamur, dan penyakit autoimun lupus
  • Basofilia, jumlah sel darah putih basofil meningkat pada kondisi reaksi alergi dan keganasan darah tipe tertentu.

Untuk mengetahui penyebab pasti dari leukositosis sendiri, dokter akan menanyakan riwayat penyakit atau gejala lain yang mengarah pada penyakit tertentu, pemeriksaan fisik, dan beberapa penunjang lain terkait dugaan penyakit yang menyebabkan leukositosis. 

Misalnya kecurigaan penyakit arthritis rheumatoid maka akan disarankan untuk pemeriksaan faktor rheumatoid, bila kecurigaan ke arah keganasan darah, maka dokter akan menyarankan pemeriksaan biopsi sumsum tulang. 

Normalnya, jumlah sel darah putih berkisar antara 4.500 dan 11.000 per mikroliter darah untuk orang dewasa yang tidak hamil. Lebih dari itu, dokter mungkin perlu melakukan serangkaian tes guna mendiagnosis leukositosis. 

Ada tiga jenis tes yang  yang dapat digunakan untuk membantu menentukan penyebab leukositosis, yaitu:

1. Hitung Darah Lengkap

Ini adalah tes paling umum untuk mengidentifikasi penyebab leukositosis. Tes ini menggunakan mesin untuk menentukan persentase setiap jenis sel darah putih tertentu dari sampel darah.

2. Sediaan Darah Tepi

Bila seseorang memiliki neutrofilia atau limfositosis, dokter perlu melakukan tes ini. Melalui tes ini, dokter dapat melihat bentuk dan kematangan semua sel darah.

Tes ini dilakukan mengolesi lapisan tipis darah ke slide kaca dan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk sel.

3. Biopsi Sumsum Tulang

Tes ini digunakan untuk membedakan leukemia dari penyebab jinak. Ini melibatkan pengambilan sampel sumsum tulang  menggunakan jarum yang kemudian diteliti di bawah mikroskop.

Melalui tes ini, dokter dapat menentukan apakah ada sel abnormal atau masalah dengan produksi sel darah putih di sumsum tulang.

Pengobatan Leukositosis

Jumlah sel darah putih biasanya akan kembali normal bila penyebabnya hilang. Misalnya pada infeksi bakteri, bila telah teratasi infeksinya, sel darah putih akan normal kembali. 

Leukositosis yang disebabkan karena penggunaan obat-obatan tertentu, apabila obat dihentikan maka jumlah sel darah putih akan normal kembali. Tidak ada pengobatan khusus untuk leukositosis, pengobatan ditujukan pada penyebab yang mendasarinya. 

Contoh perawatan penyakit yang terkait dengan leukositosis mungkin termasuk:

  • Antihistamin untuk mengurangi gejala peradangan.
  • Obat flu untuk meredakan sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan pilek.
  • Asetaminofen atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen untuk mengurangi demam, pembengkakan, dan nyeri.
  • Steroid atau obat antiinflamasi lainnya untuk mengurangi peradangan.

Jika kamu mengalami Kelebihan Sel Darah Putih atau Leukositosis, Dokter Ini Bisa Bantu Pengobatannya.

Komplikasi Leukositosis

Adapun risiko komplikasi dari leukositosis, yaitu:

  • Gagal pernapasan akut.
  • Pendarahan.
  • Infark limpa.
  • Iskemia miokard.
  • Gagal ginjal.
  • Priapisme.

Pencegahan Leukositosis

Kondisi ini sebenarnya bagian dari respons imun yang normal, jadi kondisi ini tidak selalu perlu dicegah. Sel darah putih umumnya akan mengalami peningkatan ketika tubuh perlu melawan infeksi atau peradangan. 

Namun, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menjaga jumlah sel darah putih dalam kisaran yang sehat, yaitu:

  • Cuci tangan secara rutin untuk mengurangi risiko infeksi.
  • Hindari alergen potensial.
  • Jangan merokok.
  • Praktekkan kebersihan gigi yang baik.
  • Kunjungi dokter gigi  setiap enam bulan sekali.
  • Minum semua obat seperti yang dianjurkan dokter.
  • Lakukan cara sehat untuk mengatasi stres, seperti latihan pernafasan atau meditasi.
  • Cari pengobatan untuk kecemasan atau depresi sesuai kebutuhan.

Selain itu, kamu juga harus memastikan kadar leukosit tetap normal. Jika Ingin Tahu Seputar Kadar Leukosit Normal, Segera Hubungi Dokter Ini.

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila kamu mengalami gejala-gejala di atas segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Diperbarui pada 8 September 2025.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Leukocytosis.
Healthline. Diakses pada 2025. What Is Leukocytosis?
American Family Physician. Diakses pada 2025. Evaluation of Patients with Leukocytosis.
Verywell Health. Diakses pada 2025. Leukocytosis.
Medscape. Diakses pada 2025. What are the complications of leukocytosis?

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp