halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Lexotan

REVIEWED_BY  dr. Fadhli Rizal Makarim  
undefinedundefined

Lexotan adalah obat ansiolitik dan antidepresan yang mungkin diresepkan dokter untuk mengatasi masalah kesehatan mental, termasuk ketegangan dan kecemasan. Orang yang hidup dengan insomnia juga menggunakan obat ini sebagai resep.

Lexotan mengandung komposisi kimia utama bromazepam. Senyawa kimia ini termasuk golongan benzodiazepin yang digunakan untuk memperlambat hiperaktivitas otak dan mengatasi kecemasan. Bromazepam juga memainkan peran utama dalam pengobatan epilepsi.

Manfaat Lexotan

Pada umumnya dokter meresepkan obat ini untuk pengobatan kecemasan. Lexotan adalah obat penenang yang berdampak pada neurotransmiter yang berkontribusi pada komunikasi di otak.

Penggunaan Lexotan mengurangi kecepatan hiperaktivitas otak. Hal tersebut terjadi ketika bromazepam mempromosikan pengikatan GABA (gamma-aminobutyric acid) yang merupakan neurotransmitter penghambat di otak.

Dokter mungkin meresepkan Lexotan untuk mengobati kondisi lain juga, seperti:

  • Meningkatkan sedasi ketika operasi.
  • Mengelola reaksi atau efek samping penarikan alkohol.
  • Mengatasi insomnia yang menyusahkan (pola tidur tidak teratur).
  • Mengelola kecemasan yang mengganggu.
  • Menangani kejang. 

Dokter akan meresepkan lexotan secara berbeda tergantung pada kondisi kesehatan orang yang bersangkutan. 

Dosis Lexotan

Lexotan diberikan sebagai tablet oral dengan dosis biasa 6 mg – 18 mg per hari selama satu minggu. Dosis yang lebih rendah seperti 3 mg/hari terkadang diberikan untuk pasien yang lemah atau lebih tua.

Evaluasi dari dokter dibutuhkan untuk menentukan kelanjutan pengobatan, karena dapat menyebabkan ketergantungan dan kecanduan. Jangan hentikan obat ini secara tiba-tiba kecuali dokter yang merekomendasikan. 

Penghentian pengobatan dilakukan secara bertahap 20 – 25 persen dari dosis setiap 1 hingga 2 minggu. Tujuannya untuk membantu mencegah gejala putus obat dan gejala kambuh kembali.

Cara Penggunaan Lexotan

Dokter mungkin menyarankan untuk mengonsumsi Lexotan saat perut kosong atau 30 menit sebelum makan. Kamu direkomendasikan untuk tidak mengunyah obat atau menghancurkan tablet saat hendak dikonsumsi. Minum banyak air saat menelan obat ini. Baca aturan lain mengonsumsi obat di artikel 5 Makanan yang Harus Dihindari saat Mengonsumsi Obat.

Perhatian Penggunaan Lexotan

Jika kamu lansia, sedang tidak dalam kondisi sehat, mengonsumsi alkohol atau minum obat lain, kamu perlu menginformasikan ke dokter. Beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti mengantuk, bingung, pusing, dan tidak stabil, yang dapat meningkatkan risiko jatuh. 

Dokter mungkin menyarankan agar kamu menghindari alkohol atau mengurangi jumlah alkohol yang diminum saat mengonsumsi lexotan. Simpan tablet di dalam kemasan tertutup sampai saat meminumnya. 

Simpan obat di tempat kering yang sejuk dengan suhu di bawah 30 derajat Celsius. Jangan menyimpannya, atau obat lainnya, di kamar mandi atau di dekat wastafel. Jangan tinggalkan di dalam mobil atau di ambang jendela. Panas dan kelembapan dapat merusak beberapa obat-obatan tertentu.

Efek Samping Lexotan

Lexotan dapat meninggalkan beberapa efek samping pada tubuh sama seperti obat lain. Kamu harus mengonsumsi dosis yang memang sudah direkomendasikan oleh dokter untuk menghindari efek samping yang parah.

Potensi efek samping yang mungkin bisa dialami antara lain:

  • Sakit kepala.
  • Alami penglihatan ganda.
  • Merasakan kebingungan.
  • Melemahkan otot.
  • Memicu pusing.
  • Meningkatkan kelelahan.
  • Menyebabkan kehilangan emosi.

Saat mengonsumsi obat ini, hindari mengemudi karena meningkatkan risiko kecelakaan. Efek samping atau risiko lain yang terkait dengan lexotan adalah termasuk interaksi dengan obat lain. 

Interaksi Lexotan

Risiko atau tingkat keparahan depresi dapat meningkat bila lexotan dikombinasikan dengan beberapa jenis obat tertentu seperti:

  • Abacavir, dapat menurunkan tingkat ekskresi lexotan sehingga menghasilkan tingkat serum yang lebih tinggi.
  • Abametapir, konsentrasi serum lexotan dapat ditingkatkan bila dikombinasikan dengan abametapir.
  • Abatacept, metabolisme lexotan dapat meningkat ditingkatkan bila dikombinasikan dengan abatacept.
  • Abiraterone, konsentrasi serum lexotan dapat meningkat bila dikombinasikan dengan Abiraterone.
  • Aceclofenac, dapat menurunkan tingkat ekskresi lexotan sehingga menghasilkan tingkat serum yang lebih tinggi.
  • Acemetacin, acemetacin dapat menurunkan tingkat ekskresi lexotan. 
  • Hindari alkohol, menelan alkohol dapat meningkatkan efek sedatif dan depresan lexotan.

Konsumsi alkohol terlalu banyak dapat berdampak pada kesehatan, salah satunya kesehatan kulit. Baca faktanya di Pengaruh Konsumsi Alkohol pada Kesehatan Kulit.

Kontraindikasi Lexotan

Kamu tidak boleh menggunakan obat ini jika memiliki:

  • Alergi terhadap obat ini atau benzodiazepin lainnya (misalnya diazepam, alprazolam, lorazepam) atau bahan apa pun dalam obat.
  • Mengidap myasthenia gravis.
  • Mengalami kondisi hati yang parah.
  • Insufisiensi pernapasan yang parah.
  • Sleep apnea atau penyakit paru-paru.
  • Glaukoma.

Lexotan juga dikaitkan dengan peringatan dan tindakan pencegahan yang serius. Soalnya  dapat menyebabkan penyalahgunaan, kecanduan, ketergantungan fisik dan penarikan diri. 

Penyalahgunaan ini dapat menyebabkan overdosis atau kematian, terutama jika kamu menggunakan obat ini bersamaan dengan opioid, alkohol, atau obat-obatan terlarang. Cek Bukan Hanya Bikin Ketagihan, Ini 5 Bahaya Narkoba untuk informasi lebih jelas mengenai dampak obat-obatan terlarang.

Mengonsumsi obat ini dapat menyebabkan kantuk parah, penurunan kesadaran, masalah pernapasan, koma, atau kematian. Jangan minum alkohol dengan obat ini. Sebelum mengonsumsi obat ini, beri tahu dokter jika kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil. Lexotan dapat membahayakan bayi yang belum lahir. Beri tahu penyedia layanan kesehatan segera jika kamu hamil saat minum obat ini. 

Referensi:
Drugbank.com. Diakses pada 2023. Bromazepam.
Virtual Medical Centre. Diakses pada 2023. Lexotan.
Drugs.com. Diakses pada 2023. What is bromazepam used for?
Healthwire.pk. Diakses pada 2023. Lexotanil – Learn About its Uses and Side Effects.
Lexotan. Diakses pada 2023. Mydr.com.au.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp