Lexotan
Lexotan adalah obat ansiolitik dan antidepresan yang mungkin diresepkan dokter untuk mengatasi masalah kesehatan mental, termasuk ketegangan dan kecemasan. Orang yang hidup dengan insomnia juga menggunakan obat ini sebagai resep.
Lexotan mengandung komposisi kimia utama bromazepam. Senyawa kimia ini termasuk golongan benzodiazepin yang digunakan untuk memperlambat hiperaktivitas otak dan mengatasi kecemasan. Bromazepam juga memainkan peran utama dalam pengobatan epilepsi.
Manfaat Lexotan
Pada umumnya dokter meresepkan obat ini untuk pengobatan kecemasan. Lexotan adalah obat penenang yang berdampak pada neurotransmiter yang berkontribusi pada komunikasi di otak.
Penggunaan Lexotan mengurangi kecepatan hiperaktivitas otak. Hal tersebut terjadi ketika bromazepam mempromosikan pengikatan GABA (gamma-aminobutyric acid) yang merupakan neurotransmitter penghambat di otak.
Dokter mungkin meresepkan Lexotan untuk mengobati kondisi lain juga, seperti:
- Meningkatkan sedasi ketika operasi.
- Mengelola reaksi atau efek samping penarikan alkohol.
- Mengatasi insomnia yang menyusahkan (pola tidur tidak teratur).
- Mengelola kecemasan yang mengganggu.
- Menangani kejang.
Dokter akan meresepkan lexotan secara berbeda tergantung pada kondisi kesehatan orang yang bersangkutan.
Dosis Lexotan
Lexotan diberikan sebagai tablet oral dengan dosis biasa 6 mg – 18 mg per hari selama satu minggu. Dosis yang lebih rendah seperti 3 mg/hari terkadang diberikan untuk pasien yang lemah atau lebih tua.
Evaluasi dari dokter dibutuhkan untuk menentukan kelanjutan pengobatan, karena dapat menyebabkan ketergantungan dan kecanduan. Jangan hentikan obat ini secara tiba-tiba kecuali dokter yang merekomendasikan.
Penghentian pengobatan dilakukan secara bertahap 20 – 25 persen dari dosis setiap 1 hingga 2 minggu. Tujuannya untuk membantu mencegah gejala putus obat dan gejala kambuh kembali.
Cara Penggunaan Lexotan
Dokter mungkin menyarankan untuk mengonsumsi Lexotan saat perut kosong atau 30 menit sebelum makan. Kamu direkomendasikan untuk tidak mengunyah obat atau menghancurkan tablet saat hendak dikonsumsi. Minum banyak air saat menelan obat ini. Baca aturan lain mengonsumsi obat di artikel 5 Makanan yang Harus Dihindari saat Mengonsumsi Obat.
Perhatian Penggunaan Lexotan
Jika kamu lansia, sedang tidak dalam kondisi sehat, mengonsumsi alkohol atau minum obat lain, kamu perlu menginformasikan ke dokter. Beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti mengantuk, bingung, pusing, dan tidak stabil, yang dapat meningkatkan risiko jatuh.
Dokter mungkin menyarankan agar kamu menghindari alkohol atau mengurangi jumlah alkohol yang diminum saat mengonsumsi lexotan. Simpan tablet di dalam kemasan tertutup sampai saat meminumnya.
Simpan obat di tempat kering yang sejuk dengan suhu di bawah 30 derajat Celsius. Jangan menyimpannya, atau obat lainnya, di kamar mandi atau di dekat wastafel. Jangan tinggalkan di dalam mobil atau di ambang jendela. Panas dan kelembapan dapat merusak beberapa obat-obatan tertentu.
Efek Samping Lexotan
Lexotan dapat meninggalkan beberapa efek samping pada tubuh sama seperti obat lain. Kamu harus mengonsumsi dosis yang memang sudah direkomendasikan oleh dokter untuk menghindari efek samping yang parah.
Potensi efek samping yang mungkin bisa dialami antara lain:
- Sakit kepala.
- Alami penglihatan ganda.
- Merasakan kebingungan.
- Melemahkan otot.
- Memicu pusing.
- Meningkatkan kelelahan.
- Menyebabkan kehilangan emosi.
Saat mengonsumsi obat ini, hindari mengemudi karena meningkatkan risiko kecelakaan. Efek samping atau risiko lain yang terkait dengan lexotan adalah termasuk interaksi dengan obat lain.
Interaksi Lexotan
Risiko atau tingkat keparahan depresi dapat meningkat bila lexotan dikombinasikan dengan beberapa jenis obat tertentu seperti:
- Abacavir, dapat menurunkan tingkat ekskresi lexotan sehingga menghasilkan tingkat serum yang lebih tinggi.
- Abametapir, konsentrasi serum lexotan dapat ditingkatkan bila dikombinasikan dengan abametapir.
- Abatacept, metabolisme lexotan dapat meningkat ditingkatkan bila dikombinasikan dengan abatacept.
- Abiraterone, konsentrasi serum lexotan dapat meningkat bila dikombinasikan dengan Abiraterone.
- Aceclofenac, dapat menurunkan tingkat ekskresi lexotan sehingga menghasilkan tingkat serum yang lebih tinggi.
- Acemetacin, acemetacin dapat menurunkan tingkat ekskresi lexotan.
- Hindari alkohol, menelan alkohol dapat meningkatkan efek sedatif dan depresan lexotan.
Konsumsi alkohol terlalu banyak dapat berdampak pada kesehatan, salah satunya kesehatan kulit. Baca faktanya di Pengaruh Konsumsi Alkohol pada Kesehatan Kulit.
Kontraindikasi Lexotan
Kamu tidak boleh menggunakan obat ini jika memiliki:
- Alergi terhadap obat ini atau benzodiazepin lainnya (misalnya diazepam, alprazolam, lorazepam) atau bahan apa pun dalam obat.
- Mengidap myasthenia gravis.
- Mengalami kondisi hati yang parah.
- Insufisiensi pernapasan yang parah.
- Sleep apnea atau penyakit paru-paru.
- Glaukoma.
Lexotan juga dikaitkan dengan peringatan dan tindakan pencegahan yang serius. Soalnya dapat menyebabkan penyalahgunaan, kecanduan, ketergantungan fisik dan penarikan diri.
Penyalahgunaan ini dapat menyebabkan overdosis atau kematian, terutama jika kamu menggunakan obat ini bersamaan dengan opioid, alkohol, atau obat-obatan terlarang. Cek Bukan Hanya Bikin Ketagihan, Ini 5 Bahaya Narkoba untuk informasi lebih jelas mengenai dampak obat-obatan terlarang.
Mengonsumsi obat ini dapat menyebabkan kantuk parah, penurunan kesadaran, masalah pernapasan, koma, atau kematian. Jangan minum alkohol dengan obat ini. Sebelum mengonsumsi obat ini, beri tahu dokter jika kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil. Lexotan dapat membahayakan bayi yang belum lahir. Beri tahu penyedia layanan kesehatan segera jika kamu hamil saat minum obat ini.
Referensi:
Drugbank.com. Diakses pada 2023. Bromazepam.
Virtual Medical Centre. Diakses pada 2023. Lexotan.
Drugs.com. Diakses pada 2023. What is bromazepam used for?
Healthwire.pk. Diakses pada 2023. Lexotanil – Learn About its Uses and Side Effects.
Lexotan. Diakses pada 2023. Mydr.com.au.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan