halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Neuroblastoma

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Pengertian Neuroblastoma

Neuroblastoma adalah jenis kanker langka yang berkembang dari sel-sel saraf belum matang (neuroblast). Jaringan tersebut paling sering muncul di dalam dan sekitar kelenjar adrenal. Perkembangan kanker juga dapat terjadi di area lain tubuh, seperti perut, dada, leher, dan area dekat tulang belakang.

Jenis kanker langka ini paling sering menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Beberapa bentuk neuroblastoma dapat hilang dengan sendirinya, sedangkan jenis yang lain mungkin memerlukan perawatan khusus. Pilihan pengobatan penyakit akan tergantung pada seberapa parah kondisi kesehatan pengidap.

Penyebab Neuroblastoma

Penyakit ini terjadi ketika jaringan saraf yang belum matang (neuroblast) tumbuh di luar kendali. Kondisi tersebut disebabkan oleh mutasi genetik dari gen neuroblast yang tidak terkendali. Anak-anak dengan riwayat keluarga dengan penyakit yang sama berisiko tinggi mengembangkan jenis kanker ini. 

Faktor Risiko Neuroblastoma

Selain berisiko tinggi dialami karena adanya riwayat keluarga, neuroblastoma juga bisa dipicu oleh anak-anak yang lahir dengan kelainan kongenital. 

Gejala Neuroblastoma

Gejala penyakit dapat dialami dengan intensitas ringan hingga berat. Rasa sakitnya bervariasi tergantung pada lokasi tumor dan stadium penyakit. Gejala biasanya muncul jika sel kanker telah menyebar ke bagian lain. Berikut ini gejala yang terjadi pada kondisi tersebut:

  • Terdapat benjolan di leher, dada, panggul, atau perut.
  • Benjolan di bawah kulit yang mungkin tampak kebiruan atau keunguan.
  • Mata tampak menonjol atau muncul lingkaran hitam di bawah mata.
  • Diare, sembelit, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan.
  • Kelelahan, batuk, dan demam.
  • Kulit pucat, yang merupakan tanda anemia.
  • Perut kembung dan nyeri.
  • Kesulitan bernapas yang biasanya terjadi pada bayi baru lahir.
  • Kelemahan, gangguan gerakan, atau kelumpuhan pada tungkai dan kaki.

Gejala lain mungkin saja muncul di kemudian hari seiring dengan perkembangan penyakit. Berikut ini beberapa gejala tersebut:

  • Tekanan darah tinggi dan peningkatan detak jantung.
  • Sindrom Horner, yang menyebabkan kelopak mata turun, pupil mengecil, dan berkeringat di satu sisi wajah.
  • Nyeri pada tulang, punggung, atau kaki.
  • Masalah dengan keseimbangan, koordinasi, dan gerakan tubuh.
  • Sesak napas.
  • Gerakan mata yang tidak terkendali.

Diagnosis Neuroblastoma

Penyakit sudah dapat didiagnosis sebelum anak menginjak usia 5 tahun. Terkadang penyakit juga bisa didiagnosis pada bayi yang belum lahir dengan melakukan USG prenatal. Berikut ini beberapa prosedur yang dilakukan dokter untuk memastikan dan mengetahui perkembangan penyakit:

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi gejala pada pengidap. Pemeriksaan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tentang kebiasaan dan perilaku anak.
  • Tes urin dan darah. Tes urin dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa tingkat bahan kimia tertentu dari sel-sel neuroblastoma yang memproduksi katekolamin berlebih.
  • Tes pencitraan. Tes pencitraan dapat mendeteksi massa yang mengindikasikan tumor. Tes pencitraan termasuk X-ray, ultrasound, computerized tomography (CT) scan, metaiodobenzylguanidine (MIBG) scan, dan magnetic resonance imaging (MRI).
  • Mengambil sampel jaringan. Jika massa ditemukan, dokter akan mengambil sampel jaringan untuk pengujian laboratorium (biopsi). Pemeriksaan ini dapat mengungkapkan jenis sel kanker dan karakteristik genetik spesifiknya.
  • Mengambil sampel sumsum tulang. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah sel kanker telah menyebar ke sumsum tulang. Prosedur dilakukan dengan memasukkan jarum ke tulang pinggul atau punggung bagian bawah untuk menarik sumsum keluar.

Pengobatan Neuroblastoma

Proses pengobatan dilakukan berdasarkan gejala dan intensitas keparahan penyakit. Berikut ini beberapa prosedur pengobatan yang dilakukan:

  • Kemoterapi. Prosedur ini dapat menghentikan proses perkembangbiakan sel kanker dengan menyuntikkan obat kemoterapi melalui pembuluh darah. Perawatan dibutuhkan dalam waktu beberapa minggu hingga bulan, tergantung sejauh mana penyebaran sel kanker.
  • Pembedahan. Proses pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan kecil. Prosedur ini ditunjang oleh pemberian kemoterapi sebelum dan sesudah operasi untuk mengecilkan tumor atau menghancurkan sel kanker yang tersisa.
  • Radiasi. Prosedur ini dilakukan menggunakan sinar radiasi tingkat tinggi untuk membunuh dan menghentikan perkembangbiakan sel kanker. Cara ini dilakukan pada pasien pengidap yang berisiko tinggi.
  • Imunoterapi. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar dapat menyerang sel-sel abnormal. Caranya dilakukan dengan menyuntikkan antibodi melalui pembuluh darah.
  • Terapi Yodium 131-MIBG. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan yodium radioaktif ke dalam aliran darah melalui pembuluh darah untuk membunuh sel tumor.
  • Obat-obatan. Penggunaan obat bertujuan untuk menghancurkan sel kanker, menghentikannya berkembang biak atau membatasi aliran darah ke tumor.
  • Transplantasi sel punca. Prosedur dilakukan dengan mengambil sel punca anak dari aliran darah dan menyimpannya di lemari es selama siklus awal kemoterapi. Kemudian, dokter menyuntikkan sel punca kembali ke aliran darah menuju sumsum tulang untuk menggantikan sel punca yang dihancurkan selama perawatan.

Komplikasi Neuroblastoma

Beberapa kondisi yang menjadi komplikasi dari jenis kanker ini, yaitu:

  • Metastasis. Sel kanker dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti kelenjar getah bening, sumsum tulang, hati, kulit, dan tulang.
  • Kompresi sumsum tulang belakang. Tumor dapat tumbuh dan menekan sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan kompresi sumsum tulang belakang yang berujung pada kelumpuhan.
  • Sekresi tumor. Kondisi ini ditandai dengan gerakan mata yang cepat dan kesulitan mengkoordinasi tubuh. Kondisi lainnya menyebabkan pembengkakan perut dan diare.

Pencegahan Neuroblastoma

Hingga kini belum ada langkah pasti yang dapat dilakukan untuk mencegah perkembangan sel kanker. Satu-satunya cara yang efektif adalah melakukan pemeriksaan rutin bagi anak yang memiliki riwayat penyakit neuroblastoma. 

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila kamu merasakan gejala dari neuroblastoma, seperti perut yang membesar dan nyeri di perut, sebaiknya segera tanya dokter untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, silakan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Neuroblastoma. Diakses pada 2022. Neuroblastoma.
American Cancer Society.  Diakses pada 2022. What Is Neuroblastoma?
WebMD. Diakses pada 2022. What Is Neuroblastoma?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Neuroblastoma.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp