halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Otak

REVIEWED_BY  dr. Fauzan Azhari SpPD  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Apa Itu Otak?
  • Bagian-Bagian Otak
    • Otak Besar (Cerebrum)
    • Otak Kecil (Cerebellum)
    • Batang Otak (Brainstem)
    • Sistem Limbik
    • Hipotalamus
  • Gangguan pada Otak
  • Gejala Gangguan Otak yang Perlu Diwaspadai
  • Bagaimana Diagnosis Gangguan Otak Dilakukan?
  • Pilihan Pengobatan untuk Gangguan Otak
  • Tips Menjaga Kesehatan Otak
  • Kapan Harus ke Dokter?

Apa Itu Otak?

Otak adalah pusat kendali tubuh manusia, organ kompleks yang mengatur pikiran, gerakan, emosi, dan berbagai fungsi vital.

Sebagai bagian dari sistem saraf pusat, otak bekerja tanpa henti untuk menerima, memproses, dan mengirimkan informasi melalui impuls listrik dan sinyal kimia.

Kesehatan otak sangat penting untuk kualitas hidup secara keseluruhan.

Bagian-Bagian Otak

Otak manusia terdiri dari beberapa bagian utama yang memiliki fungsi berbeda, tetapi saling bekerja sama untuk mengatur seluruh aktivitas tubuh.

Berikut penjelasannya:

1. Otak Besar (Cerebrum)

Otak besar merupakan bagian terbesar dari otak. Fungsinya meliputi berpikir, memori, pengendalian emosi, bahasa, dan gerakan sadar.

Otak besar terbagi menjadi dua belahan (hemisfer) kiri dan kanan yang masing-masing mengatur sisi tubuh yang berlawanan.

2. Otak Kecil (Cerebellum)

Otak kecil berada di bawah otak besar, tepat di bagian belakang kepala. Bagian ini berperan dalam mengatur koordinasi, keseimbangan, dan gerakan motorik halus agar tubuh bisa bergerak dengan tepat dan terkontrol.

3. Batang Otak (Brainstem)

Batang otak menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Bagian ini mengendalikan fungsi vital yang berlangsung otomatis, seperti detak jantung, pernapasan, tekanan darah, dan refleks tubuh.

4. Sistem Limbik

Sistem limbik adalah jaringan struktur di dalam otak yang mengatur emosi, motivasi, pembentukan memori, hingga respons terhadap stres.

Salah satu bagian pentingnya adalah amigdala yang berperan dalam rasa takut dan reaksi emosional.

5. Hipotalamus

Hipotalamus berperan dalam menjaga keseimbangan internal tubuh (homeostasis). Fungsinya antara lain mengatur suhu tubuh, rasa lapar dan haus, siklus tidur, serta produksi hormon melalui kelenjar pituitari.

Gangguan pada Otak

Kesehatan otak yang baik membuat manusia dapat menyadari kemampuan sendiri dan mampu mengoptimalkan fungsi kognitif, emosional, psikologis, dan perilakunya.

Banyak faktor sosial dan biologis yang berperan dalam perkembangan dan kesehatan otak dari pra-konsepsi hingga akhir kehidupan manusia. 

Faktor-faktor penentu ini memengaruhi cara otak berkembang, beradaptasi, dan merespons stres serta kesulitan yang dihadapi semasa hidup.

Jika tidak dijaga dengan baik, ada banyak sekali gangguan dan penyakit yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan otak. Berikut ini beberapa penyakit tersebut:

1. Ataxia

Ataxia adalah penyakit yang menyerang bagian otak kecil dan memicu gangguan pada saraf motorik. Penyakit ini membuat pengidap kehilangan kendali tubuh.

Jika dibiarkan, akan berdampak parah. Ataxia ditandai dengan sering terjatuh tanpa sebab, tidak bisa menjaga keseimbangan tubuh, hingga kelumpuhan. 

2. Alzheimer

Alzheimer adalah jenis demensia yang memengaruhi memori, pemikiran, dan perilaku pengidapnya.

Kondisi ini ditandai dengan kehilangan memori, tampak kebingungan, tidak mampu mempelajari hal-hal baru, kesulitan komunikasi dan berbahasa, serta masalah dalam mengatasi situasi baru.

3. Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan otak kronis yang menyebabkan pengidapnya mengalami delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, masalah dengan pemikiran, dan kurangnya motivasi.

Namun, dengan pengobatan, sebagian besar gejala skizofrenia dapat membaik dan kemungkinan kekambuhan gejala dapat dikurangi.

4. Epilepsi

Epilepsi adalah penyakit otak kronis tidak menular menyerang orang dari segala usia.

Kondisi ini ditandai dengan serangan pada saraf motorik dan sensorik secara berulang, sehingga pengidap akan mengalami kejang-kejang.

Penyakit ini membuat sinyal saraf tidak berjalan dengan semestinya.

5. Parkinson

Penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf progresif yang mempengaruhi gerakan.

Gejala muncul secara bertahap, terkadang dimulai dengan getaran yang hampir tidak terlihat dan hanya terjadi di satu tangan.

Gangguan ini juga sering menyebabkan kekakuan atau perlambatan gerakan.

Ketahui lebih dalam mengenai Apa Itu Penyakit Parkinson? Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.

6. Arteriosklerosis

Aterosklerosis adalah kondisi ketika pembuluh darah arteri menebal dan mengeras akibat penumpukan plak lemak di dinding bagian dalamnya.

Hal ini bisa mengganggu aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini, termasuk kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi, tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, obesitas, aktivitas fisik, dan lemak jenuh.

Jika mengalami gejala kondisi di atas, Ini Rekomendasi Dokter Saraf di Halodoc yang bisa kamu hubungi.

Gejala Gangguan Otak yang Perlu Diwaspadai

Gejala gangguan otak bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi gangguan. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Sakit kepala parah atau berkepanjangan
  • Kejang
  • Kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan bicara atau kesulitan memahami bahasa
  • Kehilangan memori
  • Perubahan perilaku atau kepribadian
  • Gangguan koordinasi atau keseimbangan
  • Mati rasa atau kesemutan
  • Mual atau muntah tanpa sebab yang jelas
  • Penurunan kesadaran

Bagaimana Diagnosis Gangguan Otak Dilakukan?

Diagnosis gangguan otak melibatkan berbagai pemeriksaan, termasuk:

  • Pemeriksaan Neurologis: Evaluasi fungsi saraf, termasuk refleks, kekuatan otot, koordinasi, dan sensasi.
  • Pencitraan Otak:
    • MRI (Magnetic Resonance Imaging): Menggunakan gelombang radio dan medan magnet untuk menghasilkan gambar detail otak.
    • CT Scan (Computed Tomography Scan): Menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar otak.
  • EEG (Electroencephalography): Mengukur aktivitas listrik di otak untuk mendeteksi kejang atau gangguan lainnya.
  • Lumbal Pungsi (Spinal Tap): Mengambil sampel cairan serebrospinal untuk mendeteksi infeksi atau peradangan.
  • Tes Kognitif: Mengevaluasi fungsi kognitif seperti memori, bahasa, dan kemampuan berpikir.

Pilihan Pengobatan untuk Gangguan Otak

Pengobatan gangguan otak tergantung pada jenis dan penyebab gangguan. Pilihan pengobatan meliputi:

  • Obat-obatan: Digunakan untuk mengendalikan gejala, seperti obat anti-kejang untuk epilepsi atau obat penghilang rasa sakit untuk migrain.
  • Terapi Fisik: Membantu memulihkan fungsi motorik dan koordinasi setelah stroke atau cedera otak.
  • Terapi Wicara: Membantu memulihkan kemampuan bicara dan bahasa setelah stroke atau cedera otak.
  • Terapi Okupasi: Membantu pasien beradaptasi dengan keterbatasan fisik atau kognitif dan meningkatkan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.
  • Operasi: Mungkin diperlukan untuk mengangkat tumor otak, memperbaiki kerusakan akibat cedera otak, atau mengurangi tekanan di dalam otak.

Informasi Tambahan:

Menurut WHO, penanganan gangguan otak memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan dokter spesialis saraf, terapis, psikolog, dan profesional kesehatan lainnya.

Kementerian Kesehatan RI menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dari gangguan otak.

Tips Menjaga Kesehatan Otak

Gaya hidup memiliki dampak besar pada kesehatan otak seseorang.

Berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan otak:

1. Melakukan Aktivitas Fisik

Orang yang berolahraga secara teratur memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit Alzheimer.

Olahraga meningkatkan aliran darah dan memori dengan merangsang perubahan kimia di otak yang meningkatkan pembelajaran, suasana hati, dan pemikiran.

2. Konsumsi Makanan Sehat Bernutrisi

Seiring bertambahnya usia, otak bisa saja terkena stres akibat gaya hidup dan faktor lingkungan. Hal tersebut menghasilkan proses oksidasi yang dapat merusak sel-sel otak.

Untuk mencegah kondisi ini terjadi, konsumsi makanan tinggi antioksidan, seperti brokoli, wortel, bayam, kacang kedelai, dan jahe.

3. Rutin Melakukan Pemeriksaan Medis

Hipertensi, diabetes, obesitas, depresi, trauma kepala, kolesterol tinggi, dan merokok meningkatkan risiko demensia.

Guna mengontrol dan mengurangi risiko masalah pada otak, lakukan pemeriksaan medis secara berkala. Ikuti rekomendasi pola hidup sehat yang dianjurkan oleh dokter.

4. Miliki Kualitas Tidur yang Baik

Tidur memberi energi, meningkatkan suasana hati, dan sistem kekebalan tubuh.

Tidur juga mengurangi penumpukan protein abnormal bernama plak beta-amyloid, yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer.

Selain mencukupi waktu tidur, kamu juga bisa melakukan relaksasi dan meditasi untuk membantu kelola stres.

Yuk, ketahui juga Berbagai Tips & Trik Menjalani Hidup Sehat berikut ini.

5. Latihan Kebugaran Mental

Latihan mental sama pentingnya dengan latihan fisik.

Latihan mental dapat meningkatkan fungsi otak dan mendorong pertumbuhan sel otak baru, sehingga dapat mengurangi kemungkinan seseorang terkena demensia.

Seperti otot, kamu harus melatih kesehatan otak agar tidak kehilangan fungsinya.

Kapan Harus ke Dokter?

Gangguan kesehatan otak dapat muncul dan bermanifestasi sebagai gangguan saraf dan neurologis. hilang ingatan.

Jika sering mengalami kelupaan, apati, kecemasan, agitasi, hilangnya inhibisi, dan perubahan suasana hati, itu bisa jadi tanda ada yang tidak beres dengan organ penting ini.

Kamu bisa menghubungi dokter spesialis saraf di Halodoc jika mengalami masalah yang berhubungan dengan kondisi otak atau ingatan.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun.

Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Artikel ini diperbarui pada 7 November 2025
Referensi:
BMJ Journal. Diakses pada 2025. What is brain health and why is it important?
World Health Organization. Diakses pada 2025. Brain health.
Cleveland Clinic Healthy Brain. Diakses pada 2025. 6 Pillars of Brain Health.

FAQ

1. Apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan otak?

Menjaga kesehatan otak melibatkan gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, tidur cukup, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.

Aktivitas mental seperti membaca, bermain teka-teki, dan belajar hal baru juga dapat membantu menjaga fungsi kognitif.

2. Apakah suplemen otak benar-benar efektif?

Beberapa suplemen seperti omega-3, vitamin B kompleks, dan antioksidan telah terbukti memiliki manfaat bagi kesehatan otak.

Namun, efektivitas suplemen dapat bervariasi tergantung pada individu dan kondisi kesehatan. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.

3. Bagaimana cara mencegah stroke?

Pencegahan stroke melibatkan pengelolaan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas.

Gaya hidup sehat, termasuk diet rendah garam dan lemak jenuh, olahraga teratur, dan berhenti merokok, dapat membantu mengurangi risiko stroke.

4. Apa perbedaan antara penyakit Alzheimer dan demensia?

Demensia adalah istilah umum untuk penurunan kemampuan kognitif yang memengaruhi memori, berpikir, dan perilaku.

Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum, yang ditandai dengan penumpukan protein abnormal di otak.

5. Apakah cedera kepala ringan bisa menyebabkan masalah otak jangka panjang?

Cedera kepala ringan, seperti gegar otak, dapat menyebabkan masalah jangka panjang seperti sakit kepala, pusing, kesulitan berkonsentrasi, dan perubahan mood.

Penting untuk mendapatkan perawatan medis setelah cedera kepala dan mengikuti saran dokter untuk pemulihan.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp