halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Pectus Excavatum

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Pectus excavatum adalah suatu kelainan bawaan yang terjadi karena perubahan bentuk dinding dada. Beberapa tulang rusuk dan tulang dada tumbuh tidak normal sehingga dinding dada menjadi cekung sehingga sering disebut sebagai penyakit dada cekung. Kelainan ini muncul akibat tulang dada yang melesak masuk ke dalam tubuh. 

Umumnya, pectus excavatum lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasionya tiga bandung satu. Kondisi ini biasanya baru terdeteksi ketika pengidap beranjak ke usia remaja, karena kelainan pada dinding dada akan terlihat semakin jelas dan keluhan-keluhan mulai bermunculan. Dada cekung bisa menimbulkan berbagai masalah, termasuk terbatasnya fungsi jantung dan paru-paru. 

Gejala Pectus Excavatum

Penyakit ini bisa memicu beberapa gejala penyakit akibat tulang dada yang terlalu masuk, sehingga menekan organ jantung. Gejala yang dapat ditemukan berupa :

  • Nyeri dada.
  • Nyeri punggung.
  •  Sesak napas terutama bila beraktivitas.
  •  Infeksi pernafasan kambuhan.

Namun, gejala penyakit ini biasanya jarang disadari pada masa kanak-kanak. Lengkungan pada tulang dada juga umumnya belum terlalu terlihat. Gejala penyakit biasanya baru muncul pada usia remaja dan memburuk seiring bertambahnya usia. 

Penyebab Pectus Excavatum

Penyebab kelainan ini adalah adanya faktor genetik pada keluarga.

Faktor Risiko Pectus Excavatum

Pectus excavatum lebih umum terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan. Kondisi ini juga sering terjadi pada orang-orang yang memiliki:

  • Sindrom Marfan.
  • Osteogenesis imperfecta.
  • Sindrom Turner.

Diagnosis

Metode untuk mendiagnosa kelainan ini dapat dilakukan dengan mudah secara klinis, dan disertai dengan pemeriksaan penunjang seperti rontgen dada 2 posisi, CT scan, dan echocardiography.

Pemeriksaan klinis yang dilakukan adalah untuk menilai fungsi jantung dan paru. Rontgen dada dan CT Scan dilakukan untuk menentukan keparahan dari deformitas tulang dada dan tingkat asimetri. Sedangkan echocardiography dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan pada jantung.

Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis dan menilai kondisi kesehatan jantung. Pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain: 

1. Elektrokardiogram (EKG)

EKG digunakan untuk memeriksa aktivitas listrik jantung dan irama jantung. Pada pengidap pectus excavatum, hasil dari EKG biasanya bisa menunjukkan adanya ketidaknormalan. 

2. Ekokardiografi

Ekokardiografi atau USG jantung juga akan disarankan dokter. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah cekungan di dada memengaruhi fungsi jantung dan katup jantung atau tidak.

3. Tes Fungsi Paru-paru

Tes ini dilakukan untuk mengukur jumlah udara yang bisa ditampung paru-paru. Tes juga bisa memberitahu seberapa cepat udara dikeluarkan dari paru-paru.

4. Uji Latih Jantung

Uji latih jantung bertujuan untuk memonitor kerja jantung dan paru-paru saat berolahraga. Pengidap biasanya akan diminta untuk melakukan tes aktivitas dengan sepeda statis atau treadmill.

Pengobatan Pectus Excavatum dan Efek Sampingnya

Pada kondisi pectus excavatum ringan, pengidap biasanya hanya akan disarankan untuk menjalani terapi fisik saja. Beberapa jenis latihan dapat membantu meningkatkan postur pengidap serta meningkatkan daya kembang bagian dada pengidap.

Sedangkan kondisi pectus excavatum yang berat dapat dikoreksi dengan melakukan operasi minimal invasif yang dikenal sebagai nuss procedure. Pada tindakan ini, kelainan dinding dada dikoreksi dengan pemasangan pectus bar di bawah tulang dada. 

Tulang dada akan terangkat ke posisi normal dan bar tersebut dibiarkan di dalam tubuh selama 2-4 tahun. Setelah itu, operasi perlu dilakukan kembali untuk mengeluarkan pectus bar tersebut.

Meskipun teknik operasi ini memiliki angka keberhasilan yang cukup tinggi, tapi risiko operasi seperti rasa nyeri, infeksi, dan hasil operasi yang kurang efektif tetap mungkin terjadi.

Pencegahan Pectus Excavatum 

Sayangnya, penyakit ini tidak bisa dicegah. Sebab penyakit ini merupakan kelainan bawaan lahir. Namun, pengidap penyakit ini bisa mencegah dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi. 

Salah satu caranya adalah dengan menjalani terapi fisik secara rutin. Tujuan latihan fisik adalah untuk memperkuat otot dada dan punggung. Perlu dicatat, terapi fisik pada pengidap penyakit ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. 

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila kamu memiliki gangguan pernapasan, nyeri punggung dan infeksi pernapasan berulang, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter. Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari kondisi memburuk. Gunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit yang bisa dikunjungi segera. Atur lokasi dan dapatkan rekomendasi rumah sakit terdekat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi: 
KidsHealth. Diakses pada 2022. Chest Wall Disorder: Pectus Excavatum.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Pectus Excavatum.
Verywell Health. Diakses pada 2022. Physical Therapy Exercises for Pectus Excavatum.
Diperbarui pada 29 Juni 2022.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp