halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Penyakit Graves

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Penyakit graves adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan kelebihan produksi hormon tiroid (hipertiroidisme). Meskipun sejumlah gangguan dapat menyebabkan hipertiroidisme, penyakit graves adalah penyebab umum.

Hormon tiroid mempengaruhi banyak sistem tubuh, sehingga tanda dan gejala penyakit graves bisa sangat beragam. Meskipun penyakit ini dapat menyerang siapa saja, penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan orang yang berusia kurang dari 40 tahun. 

Penyebab Penyakit Graves

Penyakit graves disebabkan oleh kerusakan pada sistem kekebalan tubuh yang melawan penyakit. Tidak diketahui dengan pasti mengapa penyakit ini bisa terjadi.

Sistem kekebalan biasanya menghasilkan antibodi yang dirancang untuk menargetkan virus tertentu, bakteri atau zat asing lainnya. Pada kondisi ini, sistem kekebalan menghasilkan antibodi terhadap satu bagian sel di kelenjar penghasil hormon di leher (kelenjar tiroid).

Biasanya, fungsi tiroid diatur oleh hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar kecil di dasar otak (kelenjar hipofisis). Antibodi yang terkait dengan penyakit graves (TRAb) bertindak seperti hormon hipofisis pengatur. Ini berarti TRAb mengesampingkan regulasi normal tiroid, menyebabkan kelebihan produksi hormon tiroid (hipertiroidisme).

Faktor Risiko Penyakit Graves

Meskipun siapa saja dapat terkena penyakit fraves, banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini, termasuk:

  • Riwayat Keluarga. Kemungkinan ada gen yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit ini.
  • Jenis Kelamin. Wanita jauh lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit graves daripada pria.
  • Usia. Penyakit graves biasanya berkembang pada orang sebelum usia 40 tahun.
  • Gangguan Autoimun Lainnya. Orang dengan gangguan lain dari sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes tipe 1 atau rheumatoid arthritis, memiliki peningkatan risiko.
  • Stres Emosional atau Fisik. Peristiwa hidup yang penuh tekanan atau penyakit dapat menjadi salah satu faktor risiko penyakit graves.
  • Kehamilan. Terutama di antara wanita yang memiliki gen yang meningkatkan risiko mereka.
  • Merokok. Dapat mempengaruhi sistem kekebalan, meningkatkan risiko penyakit graves. 

Gejala Penyakit Graves

Gejala yang paling umum dari penyakit graves, yaitu:

  • Rasa cemas dan gelisah.
  • Tremor di tangan dan jari-jari.
  • Sensitif terhadap udara panas dan sangat mudah berkeringat.
  • Penurunan berat badan meskipun dengan pola makan normal.
  • Pembesaran kelenjar tiroid yang dapat dilihat atau diraba.
  • Perubahan siklus menstruasi.
  • Disfungsi ereksi atau kurangnya libido.
  • Pencernaan yang terlalu aktif.
  • Mata menjadi semakin menonjol (Grave’s ophthalmopathy).
  • Lemas.
  • Jantung terasa berdebar-debar.
  • Penebalan dan kemerahan di kulit terutama kaki (Grave’s dermopathy).

Diagnosis Penyakit Graves

Dokter dapat membuat diagnosis penyakit graves berdasarkan gejala yang dialami, dan riwayat keluarga dengan penyakit tiroid atau autoimun. Kamu mungkin juga perlu menjalani beberapa tes berikut ini:

  • Tes Darah

Tes darah tiroid mengukur TSI, antibodi yang merangsang produksi hormon tiroid. Tes darah juga memeriksa jumlah hormon perangsang tiroid (TSH). Tingkat TSH yang rendah menunjukkan bahwa kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon. Kelebihan produksi menyebabkan kelenjar pituitari membuat lebih sedikit TSH.

  • Tes Penyerapan Yodium Radioaktif (RAIU)

Tiroid mengumpulkan yodium dari darah untuk membuat hormon tiroid. Prosedurnya dilakukan dengan menelan sejumlah kecil yodium radioaktif. Lalu, alat khusus mengukur jumlah yodium yang diserap kelenjar tiroid. Tingkat penyerapan yodium yang tinggi bisa menjadi tanda penyakit graves.

  • Pemindaian Tiroid

Pemindaian tiroid adalah tes pencitraan yang menggunakan bahan radioaktif untuk melihat cara kerja tiroid. Biasanya dilakukan dengan menyuntikkan bahan yang disebut teknesium sebelum tes, menunggu beberapa saat dan kemudian membuat gambar tiroid. 

Selama pemindaian, dokter akan melihat gambar kelenjar, serta dapat melihat pola penyerapan kelenjar. Pola ini membantu memberi tahu dokter seberapa baik kelenjar bekerja. 

Ini juga dapat menjadi bagian dari proses diagnosis karena jika kamu memiliki serapan tinggi yang menyebar, kemungkinan besar itu adalah penyakit graves. 

Pengobatan Penyakit Graves

Penyakit graves adalah kondisi seumur hidup. Namun, perawatan dapat menjaga kelenjar tiroid tetap terkendali. Perawatan medis bahkan dapat membuat penyakit hilang sementara (remisi).

Berikut ini pengobatan yang umum dilakukan untuk penyakit graves:

  • Beta-blocker. Obat-obatan ini mengatur detak jantung dan melindungi jantung sampai perawatan hipertiroidisme lainnya berlaku.
  • Obat Antitiroid. Seperti methimazole dan propylthiouracil, dapatmenghalangi produksi hormon tiroid kelenjar. 
  • Terapi Radiasi. Terapi ini dilakukan dengan mengambil satu dosis yodium radioaktif dalam bentuk pil atau cair. Selama dua sampai tiga bulan, radiasi perlahan-lahan menghancurkan sel-sel kelenjar tiroid.
  • Operasi Tiroidektomi. Untuk mengangkat semua atau sebagian kelenjar tiroid. 

Komplikasi Penyakit Graves

Komplikasi penyakit graves dapat meliputi:

  • Masalah Kehamilan. Termasuk keguguran, kelahiran prematur, disfungsi tiroid janin, pertumbuhan janin yang buruk, gagal jantung ibu dan preeklamsia. 
  • Gangguan Jantung. Seperti gangguan irama jantung, perubahan struktur dan fungsi otot jantung, serta ketidakmampuan jantung untuk memompa cukup darah ke tubuh (gagal jantung).
  • Badai Tiroid. Ini dapat mengancam jiwa. Biasanya terjadi ketika hipertiroidisme parah tidak diobati atau diobati secara tidak memadai. Efeknya dapat berupa demam, muntah, diare, kejang, hingga koma.
  • Tulang Rapuh. Terlalu banyak hormon tiroid mengganggu kemampuan tubuh untuk memasukkan kalsium ke dalam tulang.

Pencegahan Penyakit Graves

Sampai saat ini belum ada hal yang dapat mencegah terjadinya suatu penyakit autoimun, tetapi berbagai hal tentunya dapat dilakukan, seperti menghindari stres emosi/fisik dan tidak merokok perlu dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami gejala penyakit graves seperti yang dijelaskan tadi, segeralah periksakan diri ke dokter. Kamu juga bisa download Halodoc untuk membuat janji medis dengan mudah.

Referensi:

Medical News Today. Diakses pada 2022. All about Graves’ Disease.

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Graves’ Disease.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Graves’ Disease.

Diperbarui pada 23 Juni 2022

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp