Phlegmon
Pengertian Phlegmon
Phlegmon adalah peradangan akut yang meluas pada jaringan ikat dan jaringan lunak yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Phlegmon ditandai dengan terbentuknya nanah pada jaringan lunak di bawah kulit atau bagian dalam tubuh. Organ dalam tubuh yang dapat mengalami phlegmon misalnya amandel dan usus buntu. Phlegmon dapat menyebar dengan cepat dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Penyebab Phlegmon
Phlegmon disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus koagulase positif dan Streptococcus group A. Sumber infeksi ini umumnya terdapat pada langit-langit mulut, otot, mediastinum (rongga di antara paru kanan dan kiri), dan dinding organ yang memiliki rongga.
Khusus pada organ dalam tubuh, phlegmon dapat menempel pada dinding perut atau usus buntu. Selain itu, sumber penyebab infeksi juga dapat bermula dari luka kecil yang terjadi di bawah kulit.
Faktor Risiko Phlegmon
Dalam kebanyakan kasus, phlegmon lebih berisiko terjadi pada orang-orang dengan imunitas tubuh yang lemah.
Gejala Phlegmon
Gejala umum yang dialami oleh pengidap phlegmon antara lain demam, menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri kepala dan tubuh, serta kelelahan. Jika nanah sudah menyebar ke jaringan di sekitarnya, pengidap dapat merasakan gejala lainnya, seperti:
- Pada kulit: kemerahan, kulit nampak bengkak, terasa panas, dan nyeri.
- Pada mata: gangguan penglihatan, gejala mirip flu, dan mata berair disertai nyeri.
- Pada pankreas: peningkatan enzim amilase dan kadar sel darah putih, demam, mual, dan nyeri perut.
- Pada rongga mulut: nyeri pada gusi yang menjalar ke telinga, pembengkakan di sekitar mulut, dan kesulitan bernapas.
- Pada saluran cerna: demam disertai mual, muntah, dan rasa nyeri.
- Pada tonsil: nyeri tenggorokan, tenggorokan terasa kering, dan kesulitan berbicara.
- Pada usus buntu: gangguan pencernaan, diare, mual, muntah, dan nyeri perut.
Diagnosis Phlegmon
Diagnosis phlegmon diawali dengan wawancara medis terkait gejala yang dirasakan pengidap. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Umumnya, phlegmon yang terjadi di bawah kulit dapat segera diidentifikasi. Sedangkan phlegmon yang terjadi pada organ dalam umumnya lebih sulit untuk didiagnosis. Oleh karena itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:
- Contrast enhanced ultrasound (CEUS).
- CT scan atau MRI.
- Foto Rontgen.
- Pemeriksaan darah.
- Pemeriksaan urine.
Pengobatan Phlegmon
Dokter akan memulai dengan menilai keadaan umum dan melakukan stabilisasi terlebih dahulu. Jika phlegmon terjadi di saluran pernapasan, tindakan intubasi (pemasangan selang pernapasan pada tenggorokan) akan diperlukan. Selanjutnya, dokter akan melakukan penanganan untuk mengatasi phlegmon, antara lain:
- Pemberian antibiotik untuk mengatasi bakteri yang menjadi penyebab phlegmon. Phlegmon kulit yang ringan dapat diatasi dengan pemberian antibiotik oral. Sedangkan pada phlegmon yang parah, harus diatasi dengan pemberian antibiotik secara intravena.
- Prosedur pembedahan untuk membersihkan area yang sudah mati dan mencegah terjadinya penyebaran infeksi. Contohnya, phlegmon yang terjadi pada rongga mulut biasanya akan ditangani melalui tindakan operasi gigi.
Komplikasi Phlegmon
Apabila tidak segera mendapatkan penanganan, phlegmon dapat menyebar ke jaringan lain yang lebih dalam dan memicu munculnya berbagai komplikasi serius serta membahayakan, seperti:
- Infeksi pada kelenjar getah bening dan salurannya.
- Sepsis.
- Mengalami tromboflebitis.
- Muntah darah.
- Mengalami peritonitis dan esofagitis.
- Lumpuh pada area tubuh yang terinfeksi.
- Mengalami perforasi esofagus dan stenosis.
- Mengalami mediastinitis dan empiema.
Pencegahan Phlegmon
Upaya pencegahan phlegmon berkaitan dengan upaya menjaga kebersihan rongga mulut, seluruh tubuh, serta lingkungan. Jika terdapat luka kecil pada kulit, rawat dengan baik sehingga tidak terjadi infeksi. Jika infeksi terjadi, segera periksakan ke rumah sakit atau dokter untuk mendapatkan antibiotik yang tepat.
Kapan Harus ke Dokter?
Pengobatan harus segera dilakukan ketika mengalami gejala phlegmon. Apabila kamu mengalami gejala-gejala di atas segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Supaya lebih praktis, kamu bisa melalui aplikasi Halodoc. Jangan tunda sebelum kondisinya semakin memburuk, download Halodoc sekarang juga!