halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Dyshidrotic Eczema (Pompholyx)

REVIEWED_BY  dr. Erlian Dimas SpDVE  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Apa itu Dyshidrotic Eczema?
  • Penyebab Dyshidrotic Eczema (Pompholyx)
  • Faktor Risiko Dyshidrotic Eczema (Pompholyx)
  • Gejala Dyshidrotic Eczema (Pompholyx)
  • Diagnosis Pompholyx
  • Hubungi Dokter Ini untuk Mengatasi Pompholyx
  • Pengobatan Dyshidrotic Eczema (Pompholyx)
  • Perawatan Rumah untuk Dyshidrotic Eczema
  • Komplikasi Pompholyx
  • Pencegahan Pompholyx
  • Kapan Harus ke Dokter?

Apa itu Dyshidrotic Eczema?

Dyshidrotic eczema atau pompholyx atau yang juga dikenal sebagai dishidrosis, adalah kondisi kulit yang menyebabkan lepuh kecil berisi cairan.

Lepuhan tersebut sering kali terbentuk di telapak tangan dan sisi jari, terkadang juga di bagian bawah kaki. 

Lepuh yang terjadi pada dyshidrotic eczema umumnya berlangsung sekitar tiga minggu dan menyebabkan rasa gatal.

Setelah lepuh pompholyx mengering, kulit mungkin tampak bersisik. Lepuh biasanya kambuh, terkadang terjadi sebelum kulit sembuh total. 

Penyebab Dyshidrotic Eczema (Pompholyx)

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan dyshidrotic eczema. Kondisi ini sebagian besar dialami orang dewasa usia 20 hingga 40 tahun.

Selain itu, kondisi ini dua kali lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Kamu lebih mungkin mengalami pompholyx jika memiliki alergi seperti demam, riwayat keluarga dengan pompholyx, atau bentuk eksim lainnya.

Beberapa hal juga dapat memicu pompholyx, yaitu:

  • Stres
  • Kontak dengan logam. Seperti nikel, kobalt, atau garam kromium saat bekerja. Atau benda-benda seperti perhiasan imitasi.
  • Tangan dan kaki berkeringat atau basah.
  • Cuaca hangat dan lembab.
  • Terinfeksi HIV.
  • Perawatan tertentu untuk sistem kekebalan tubuh yang lemah (imunoglobulin).
  • Alergi musiman.

Sekitar setengah dari semua orang dengan dyshidrotic eczema juga memiliki jenis eksim lain. Contohnya seperti dermatitis kontak dan atopik. Perlu diketahui juga, kondisi ini tidak menular. 

Apa saja obat untuk mengatasi eksim? Baca di sini: Inilah Obat untuk Mengatasi Eksim yang Kambuh

Faktor Risiko Dyshidrotic Eczema (Pompholyx)

Beberapa faktor risiko yang dapat memicu seseorang memiliki kelainan dyshidrotic eczema antara lain:

  • Faktor genetik. Mutasi pada gen tertentu menyebabkan kelainan pada fungsi barier kulit.
  • Riwayat penyakit atopik lainnya, seperti eczema, asthma, dan sinusitis alergika.
  • Kulit sensitif terhadap beberapa jenis logam atau bahan kimia. Beberapa jenis logam seperti nikel, kromat dan kobalt, dan beberapa jenis bahan kimia, seperti benzisothiazolinone, deterjen, parfum, pewangi sintetis, atau balsam dapat menyebabkan seseorang terkena pompholyx.
  • Infeksi jamur pada kulit.
  • Stress emosional.
  • Faktor lainnya, termasuk obat-obatan tertentu seperti aspirin, pil kontrasepsi, dan merokok.

Gejala Dyshidrotic Eczema (Pompholyx)

Lepuh kecil dan gatal merupakan gejala dyshidrotic eczema yang paling mencolok. Lepuhan biasanya muncul berkelompok.

Selain itu, pengidap mungkin juga mengalami:

  • Gatal atau nyeri terbakar sebelum lepuh muncul.
  • Lepuh di tepi jari tangan, jari kaki, telapak tangan, dan telapak kaki.
  • Kulit merah dan pecah-pecah.
  • Kulit berkeringat di sekitar lepuh.
  • Kuku menebal dan berubah warna. 
  • Lepuh sering hilang dalam 2 sampai 3 minggu. Namun, kulit di bawahnya bisa menjadi merah untuk sementara waktu.

Kondisi pompholyx bisa ringan atau parah. Jika seseorang memiliki kasus parah yang mempengaruhi kaki, lepuh dapat mengakibatkan kesulitan berjalan.

Lepuh di tangan dapat menyulitkan kamu untuk melakukan kegiatan, seperti memasak, mengetik, atau mencuci piring.

Terkadang, lepuh bisa terinfeksi. Terutama jika kamu sering menggaruknya. Tanda-tanda infeksi dari lepuhan meliputi:

  • Rasa sakit.
  • Pembengkakan.
  • Pengerasan kulit.
  • Nanah dalam lepuh.

Apa saja obat untuk mengatasi luka bernanah? Ini daftarnya: Ini 5 Daftar Obat untuk Luka Bernanah dan Bengkak di Apotek

Diagnosis Pompholyx

Diagnosis dyshidrotic eczema biasanya ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat medis. Dokter akan memeriksa kulit dan menanyakan tentang gejala yang dialami, serta faktor-faktor yang mungkin memicu kondisi tersebut.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin melakukan tes tambahan untuk menyingkirkan kondisi lain yang memiliki gejala serupa, seperti:

  • Infeksi jamur.
  • Dermatitis kontak alergi.
  • Psoriasis pustular.

Tes tambahan yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Kerokan kulit untuk memeriksa keberadaan jamur.
  • Tes tempel untuk mengidentifikasi alergen.
  • Biopsi kulit (jarang dilakukan).

Hubungi Dokter Ini untuk Mengatasi Pompholyx

Jika kamu mengalami gejala pompholyx, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. 

Diagnosis dan penanganan sejak dini bisa membantu mencegah kondisi semakin parah dan mengurangi risiko kekambuhan.

Berikut beberapa dokter spesialis kulit di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

  • dr. Dina Febriani, Sp.D.V.E
  • dr. Frieda, Sp.D.V.E
  • dr. Ryski Meilia Novarina, Sp.D.V.E

Ketiga dokter ini berpengalaman dalam menangani berbagai kelainan kulit, termasuk pompholyx, dan dapat membantu kamu mendapatkan perawatan terbaik sesuai kondisi kulitmu.

Konsultasi bisa dilakukan secara online lewat aplikasi Halodoc, praktis dan tanpa perlu antre dengan cara klik banner di bawah ini!

Pengobatan Dyshidrotic Eczema (Pompholyx)

Pengobatan dyshidrotic eczema tergantung pada keparahan tanda dan gejala pada kulit.

Beberapa pilihan pengobatan untuk pompholyx antara lain:

  • Obat-obatan anti alergi. Obat-obatan anti alergi seperti obat antihistamin dapat mengurangi gejala gatal dan rasa terbakar pada kulit.
  • Kortikosteroid. Krim dan salep kortikosteroid potensi kuat dapat membantu mempercepat hilangnya lepuh. Dalam kasus yang berat, seperti lesi kulit yang luas, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid tablet untuk diminum, seperti prednison.
  • Fototerapi. Jika pengobatan dengan kortikosteroid tidak efektif, fototerapi atau terapi dengan menggunakan sinar ultraviolet dapat membantu mengurangi dan mengobati lesi kulit pompholyx.
  • Salep imunosupresan atau penekan imun tubuh. Obat-obatan seperti tacrolimus dan pimecrolimus dapat membantu menghilangkan lesi kulit pompholyx. Efek samping dari obat ini adalah peningkatan risiko infeksi kulit.
  • Obat-obatan imunosupresan minum. Obat-obat imunosupresan dalam bentuk tablet seperti siklosporin dan azathioprine dapat digunakan untuk kasus-kasus pompholyx berat, dan tidak respon terhadap kortikosteroid salep ataupun tablet dalam dosis maksimal.
  • Suntikan toksin botulinum atau botox. Suntikan botox dapat dipertimbangkan untuk mengobati kasus-kasus pompholyx yang berat. 

Baca juga artikel lainnya di sini: Alasan Pengidap Eksim Atopik Berisiko Terkena Pompholyx.

Perawatan Rumah untuk Dyshidrotic Eczema

Selain obat-obatan, ada beberapa perawatan rumah yang dapat membantu meredakan gejala dyshidrotic eczema:

  • Kompres dingin: Kompres dingin dapat membantu mengurangi gatal dan peradangan.
  • Merendam tangan atau kaki dalam air dingin: Merendam tangan atau kaki dalam air dingin selama 10-15 menit beberapa kali sehari dapat membantu meredakan gatal dan peradangan.
  • Menggunakan sabun dan pelembap yang lembut: Sabun dan pelembap yang mengandung bahan-bahan keras dapat mengiritasi kulit dan memperburuk gejala dyshidrotic eczema. Pilihlah produk yang lembut dan bebas pewangi.
  • Menghindari pemicu: Jika diketahui alergi terhadap zat tertentu, hindari paparan terhadap zat tersebut.
  • Mengelola stres: Temukan cara untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau olahraga.
  • Menggunakan sarung tangan: Gunakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan air, sabun, atau bahan kimia.

Komplikasi Pompholyx

Komplikasi pompholyx dapat berupa infeksi yang disebabkan oleh bakteri karena menggaruk kulit yang terdampak.

Tanda-tanda infeksi, antara lain:

  • Lepuhan akan terasa sangat nyeri dan dapat mengeluarkan nanah.
  • Timbul luka pada lepuhan kulit yang tertutup kerak berwarna keemasan. 

Pencegahan Pompholyx

Karena penyebab dishidrosis umumnya tidak diketahui, tidak ada upaya pencegahan secara khusus untuk mencegah kondisi ini.

Beberapa upaya pencegahan yang dapat membantu mencegah dyshidrotic eczema adalah:

  • Menghindari kontak dengan apa pun yang dapat mengiritasi kulit, termasuk sabun, sampo yang mengandung deterjen dan bahan kimia rumah tangga lainnya.
  • Kenakan sarung tangan ketika berisiko terkena zat-zat yang berpotensi mengiritasi kulit.
  • Mengelola stres.
  • Menghindari paparan logam, seperti kobalt dan nikel.
  • Menggunakan pelembab kulit yang aman secara teratur, terutama setelah kulit terkena air. 

Kapan Harus ke Dokter

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala dyshidrotic eczema yang parah atau jika mengalami tanda-tanda infeksi, seperti:

  • Demam
  • Kemerahan dan bengkak yang meluas
  • Nyeri
  • Keluarnya nanah dari lepuhan

Juga, konsultasikan dengan dokter jika gejala dyshidrotic eczema tidak membaik dengan perawatan rumah atau jika kondisi tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari.

Konsultasi dengan dokter spesialis kulit kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc. 

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Diperbarui pada 25 September 2025.
Referensi:
NHS. Diakses pada 2025. Pompholyx (dyshidrotic eczema)
Patient. Diakses pada 2025. Pompholyx
WebMD. Diakses pada 2025. Dyshidrotic Eczema
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Dyshidrosis

FAQ

1. Apakah dyshidrotic eczema menular?

Tidak, dyshidrotic eczema tidak menular.

2. Apakah dyshidrotic eczema bisa sembuh total?

Meskipun dyshidrotic eczema dapat dikendalikan dengan pengobatan, kondisi ini seringkali bersifat kronis dan dapat berulang.

3. Apakah saya bisa menggunakan pelembap biasa untuk dyshidrotic eczema?

Sebaiknya gunakan pelembap yang hypoallergenic dan bebas pewangi untuk menghindari iritasi.

4. Apa bedanya dishidrosis dengan eksim lainnya?

Dishidrosis memiliki karakteristik lepuhan kecil berisi cairan pada tangan dan kaki, sementara jenis eksim lain mungkin memiliki gejala yang berbeda.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp