halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Rotavirus

REVIEWED_BY  dr. Fadhli Rizal Makarim  
undefinedundefined

Rotavirus adalah virus yang menginfeksi usus dan menjadi penyebab dari penyakit diare yang umumnya dialami oleh bayi dan anak-anak. Sebagian besar anak berusia hingga 5 tahun pernah terkena infeksi virus ini. Oleh karena itu, penting untuk selalu mewaspadai infeksi virus ini pada bayi dan anak yang berusia 4 hingga 24 bulan, seperti dengan memberikan vaksin. 

Penyebab Rotavirus

Infeksi umumnya akan menyebabkan diare. Ia pun dapat dengan mudah menluar pada anak dan balita melalui fecal-oral. Virus ini pun bisa bertahan hingga 10 hari sesudah gejala mereda. Selama sepuluh hari, virus akan dengan mudah menyebar pada anak-anak melalui tangan atau mulut.

Penularan inveksi virus ini akan mudah terjadi di tempat umum, seperti penitipan anak dan rumah sakit. Penyebaran virus juga dapat terjadi oleh para pekerja di tempat tersebut, terutama jika mereka tidak mencuci tangan setelah beraktivitas.

Faktor Risiko Rotavirus

Infeksi rotavirus umum terjadi pada anak-anak usia 3 sampai 35 bulan. Namun, risiko akan semakin tinggi jika anak menghabiskan banyak waktu di tempat penitipan anak. Orang dewasa yang lebih tua dan orang dewasa yang rutin merawat anak kecil juga memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi. Lansia dan orang dewasa yang memiliki gangguan sistem kekebalan juga berisiko mengalami infeksi virus ini.

Gejala Rotavirus

Gejala rotavirus yang paling awal muncul dan umum adalah demam. Kondisi ini juga biasanya akan disertai dengan muntah-muntah dan diare selama 3 hingga 8 hari. Selain itu, gejala rotavirus lainnya adalah:

  • Mata menjadi cekung
  • Tidak buang air kecil selama 12 jam atau lebih.
  • Mulut dan mata menjadi kering.
  • Selalu merasa rasa haus.
  • Badan terasa lemas.
  • Kulit yang menjadi kering atau dingin.

Sementara itu, gejala pada orang dewasa akan berbeda dengan anak-anak. Beberapa gejala rotavirus pada orang dewasa antara lain:  

  • Tidak bisa minum selama 24 jam.
  • Muntah darah.
  • Demam tinggi di atas 39,4 derajat Celsius.
  • Muntah tanpa henti selama lebih dari 1 hingga 2 hari.

Diagnosis Rotavirus

Ada banyak penyakit yang bisa menyebabkan diare. Nah, untuk mendiagnosis adanya virus ini, maka akan dilakukan analisis sampel tinja serta pemeriksaan fisik lainnya. 

Pengobatan Rotavirus

Mencegah terjadinya dehidrasi adalah penanganan utama yang dilakukan untuk mencegah virus ini. Selain itu, pengobatan lain yang bisa dilakukan adalah:

  • Memperbanyak asupan cairan, terutama untuk anak yang mengidap dehidrasi ringan.
  • Tetap beristirahat di rumah hingga kondisi kembali normal.
  • Konsumsi makanan dengan baik dan hindari jus buah serta minuman ringan untuk anak-anak agar diare tidak semakin memburuk.
  • Bagi bayi di bawah usia 3 tahun, jangan hentikan pemberian ASI.
  • Pastikan popok anak selalu dalam keadaan bersih dan anak menggunakan baju yang nyaman.
  • Bagi orang dewasa yang terkena diare, hindari minuman berkafein.

Komplikasi Rotavirus 

Diare yang parah dapat menyebabkan dehidrasil. Jika tidak diobati, dehidrasi akibat infeksi virus ini pun dapat menjadi kondisi yang mengancam jiwa.

Pencegahan Rotavirus

Rotavirus dapat menular dengan mudah, karena itu lakukan hal-hal berikut untuk mencegah infeksi virus masuk ke dalam tubuh:

  • Menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan.
  • Melakukan vaksin rotavirus, sebab vaksin ini dapat mencegah hingga kira-kira 75 persen infeksi rotavirus. Ada dua jenis vaksin rotavirus yang biasa digunakan, yaitu RotaTeq dan Rotarix.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Pasalnya, penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi yang tidak diinginkan. Gunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter secara mudah dan praktis. Yuk, klik gambar berikut:

chat dengan dokter
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Rotavirus in the U.S.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022.
Diperbarui pada 6 Juli 2022.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp