halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Servisitis

REVIEWED_BY  Redaksi Halodoc  
undefinedundefined

Pengertian Servisitis

Servisitis adalah peradangan yang terjadi pada daerah serviks. Masalah pada daerah serviks ini bisa menjadi bentuk lajutan dari komplikasi vaginitis. Keadaan ini paling sering terjadi akibat infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko servisitis:

  • Aktivitas seks yang tidak aman, seperti tanpa mengguakan kondom.
  • Berhubungan seks dengan banyak pasangan.
  • Melakukan hubungan seks dengan seseorang yang berisiko tinggi.
  • Melakukan seks di usia dini.
  • Memiliki riwayat infeksi menular seksual.

Baca juga: Hindari Servisitis dengan 5 Tindakan Pencegahan Ini

Penyebab Servisitis

Kemungkinan penyebab servisitis meliputi infeksi menular seksual. Infeksi bakteri dan virus merupakan hal yang paling sering menyebabkan servisitis. Infeksi ini bisa ditularkan lewat kontak seksual, contohnya seperti penyakit gonore, herpes kelamin, atau klamidia.

Hal yang perlu digarisbawahi, servisitis juga bisa timbul karena reaksi alergi. Misanya alergi lateks atau spermisida kontrasepsi di dalam kondom.

Reaksi terhadap produk kebersihan wanita, seperti douche atau deodoran feminin juga dapat menyebabkan servisitis. Selain alergi, servisitis juga bisa disebabkan akibat pertumbuhan bakteri yang berlebihan pada vagina.

Gejala Servisitis

Pada umumnya, servisitis tidak menimbulkan gejala pada pengidapnya. Beberapa wanita yang mengidap penyakit ini mengeluh rasa nyeri saat berhubungan, keputihan yang berlebihan, pendarahan di luar siklus menstruasi, dan pendarahan sewaktu berhubungan intim.

Jika infeksi menjalar ke uretra, rasa nyeri saat berkemih bisa terjadi (infeksi saluran kencing).

Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Bedanya Vaginitis dan Servisitis

Diagnosis Servisitis

Selain tanda dan gejala yang didapat dari anamnesis, pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk menunjang diagnosis yaitu pemeriksaan panggul dengan memasukkan kedua jari ke dalam liang vagina untuk mencari kelainan. Selama pemeriksaan ini, dokter memeriksa organ panggul untuk area pembengkakan dan nyeri tekan.

Prosedur pemeriksaan lainnya dapat dengan bantuan spekulum dengan melihat dinding vagina bagian atas, bawah, dan leher rahim.

Selain itu, dapat dikumpulkan koleksi spesimen, menggunakan kapas kecil atau sikat untuk menghapus sampel cairan vagina dan vagina dengan lembut, kemudian dikirim sampel ke laboratorium untuk menguji infeksi. Tes laboratorium dapat dilakukan pada sampel urine untuk melihat tanda infeksi.

Komplikasi Servisitis

Servisitis yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat bisa menimbulkan berbagai komplikasi. Misalnya, infeksinya bisa berlanjut ke organ wanita yang lebih dalam. Misalnya berlanjut ke rahim, tuba fallopi, hingga ovarium.

Jika sudah terjadi hal ini biasa disebut penyakit inflamasi pelvis (pelvic inflammatory disease). Kondisi ini menyebabkan sepsis hingga mengancam nyawa, dan membutuhkan antibiotik sistemik yang memenuhi syarat.

Baca juga: Apakah Servisitis Penyakit Menular?

Pengobatan Servisitis

Bila servisitis tidak disebabkan oleh infeksi menular seksual, pengidapnya mungkin tak memerlukan perawatan khusus.

Namun, bila penyebabnya infeksi, maka motode pengobatannya adalah untuk menghilangkan infeksi dan mencegahnya menyebar ke organ lain seperti ke rahim atau saluran telur.

Obat yang diberikan tergantung pada organisme yang menyebabkan infeksi. Selain itu, pengidap disarankan untuk tidak berhubungan seksual terlebih dahulu hingga akhirnya sembuh, karena dapat memperparah penyakit dan menyebarkan ke pasangan.

Perawatan penting untuk pengidap dengan positif HIV. Hal ini karena servisitis meningkatkan jumlah virus yang ada dari leher rahim. Jika gejala tetap muncul meskipun sudah diobati, pasien harus segera dievaluasi kembali oleh dokter.

Pencegahan Servisitis

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga hubungan seksual yang bersih dan dengan pasangan. Jika sudah terdiagnosis servisitis, maka pasangan hubungan seksual disarankan untuk juga diperiksa lebih lanjut.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter di Halodoc yang tersedia 24 jam apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Diseases & Conditions. Cervicitis.
Healthline. Diakses pada 2024. Inflammation of the Cervix (Cervicitis).
Terakhir diperbarui pada 27 Juni 2024

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp