Artikel
halodoc-banner
  • Beranda
  • Artikel
  • Aplikasi
  • Riwayat
MENU
close
BerandaArtikelObat & VitaminTanya DokterRumah SakitJanji MedisAplikasiRiwayat
  • twitter-icon
  • facebook-icon
  • instagram-icon
  • youtube-icon
playstore-image
appstore-image
search
Home
Kesehatan
Striktur Uretra
search
close

Striktur Uretra

Ditinjau oleh 
dr. Rizal Fadli
 
undefinedundefined

Pengertian Striktur Uretra

Striktur uretra adalah penyempitan pada uretra. Adapuun, uretra merupakan saluran yang membawa urine dari kandung kemih menuju penis. Urine kemudian dialirkan keluar tubuh melalui meatus uretra (lubang di ujung penis) saat buang air kecil.

Penyebab Striktur Uretra

Striktur uretra terjadi akibat peradangan atau jaringan parut. Munculnya jaringan parut dipicu oleh banyak kondisi, termasuk operasi hipospadia. Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki uretra yang kurang berkembang.

Selain itu, beberapa penyebab umum striktur uretra meliputi:

  • Prosedur implan penis.
  • Patah tulang panggul.
  • Prosedur pemasangan kateter.
  • Terapi radiasi.
  • Operasi pada prostat.
  • Hiperplasia prostat jinak.
  • Tumor di dekat uretra.
  • Infeksi saluran kemih yang tidak diobati.
  • Infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore atau klamidia.

Faktor Pemicu Striktur Uretra

Risiko penyakit semakin meningkat jika kamu memiliki kondisi ini:

  • Mengidap satu jenis infeksi menular seksual (IMS) atau lebih.
  • Melakukan pemasangan kateter untuk mengalirkan urin dari kandung kemih.
  • Mengidap uretritis (pembengkakan dan iritasi pada uretra) akibat infeksi.
  • Pembengkakan pada prostat.

Gejala Striktur Uretra

Gejala dapat terjadi dalam intensitas ringan hingga berat. Berikut ini beberapa gejala yang umum dialami:

  • Melemahnya aliran urine atau berkurangnya volume urine.
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil.
  • Kandung kemih tidak sepenuhnya kosong setelah buang air kecil.
  • Sensasi rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil.
  • Ketidakmampuan untuk mengontrol keinginan buang air kecil (inkontinensia).
  • Nyeri di area panggul atau perut bagian bawah.
  • Pembengkakan dan nyeri pada penis.
  • Adanya darah dalam air mani atau urine.
  • Perubahan warna urine menjadi lebih gelap.
  • Menurunnya kemampuan untuk buang air kecil.

Diagnosis Striktur Uretra

Proses diagnosis dilakukan dengan beberapa prosedur berikut ini:

  1. Meninjau Gejala dan Riwayat Medis

Dokter akan bertanya tentang penyakit yang pernah dialami dan prosedur medis yang pernah dilakukan sebelumnya.

  1. Melakukan Pemeriksaan Fisik

Dokter melakukan pemeriksaan fisik di area penis guna mengidentifikasi penyempitan saluran kemih. Diagnosis dilakukan dengan melihat kemerahan, keluarnya cairan dari uretra, dan pembengkakan.

  1. Melakukan Prosedur Pemeriksaan Lanjutan

Untuk menentukan diagnosis pasti, dokter akan melakukan prosedur pemeriksaan lanjutan. Ini dilakukan dengan beberapa tes meliputi:

  • Mengukur laju aliran urine saat buang air kecil.
  • Menganalisis sifat fisik dan kimia urine guna mendeteksi adanya bakteri atau darah.
  • Prosedur cystoscopy yang dilakukan dengan memasukkan tabung kecil berkamera. Ini dapat melihat seluruh bagian dalam kandung kemih dan uretra.
  • Mengukur lubang uretra.
  • Pemeriksaan untuk mendeteksi klamidia dan gonore.

Pengobatan Striktur Uretra

Pengobatan akan tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Ini beberapa prosedur yang dilakukan:

  1. Non-bedah

Ini dilakukan menggunakan alat bernama dilator. Alat dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra. Secara bertahap dokter akan mengganti alat dengan ukuran yang lebih besar guna melebarkan uretra.

Pilihan non-bedah selanjutnya adalah menempatkan kateter urine permanen. Ini biasa dilakukan dalam kasus yang parah. Risiko dari prosedur ini adalah iritasi kandung kemih dan infeksi saluran kemih.

  1. Operasi

Prosedur uretroplasti terbuka adalah pilihan pengobatan untuk kasus yang lebih parah. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat jaringan yang terkena dan rekonstruksi uretra.

  1. Pengalihan Aliran Urine

Prosedur operasi ini dilakukan dengan mengalihkan aliran urine ke lubang di perut. Ini melibatkan bagian usus untuk menghubungkan ureter ke lubang. Pengalihan urine dilakukan jika kandung kemih rusak parah dan perlu diangkat.

Komplikasi Striktur Uretra

Terhambatnya aliran urine menyebabkan penumpukan di kandung kemih. Sisa urine yang tidak bisa dikeluarkan ini berisiko menyebabkan komplikasi berupa:

  • Infeksi kandung kemih.
  • Infeksi kelenjar prostat.
  • Infeksi ginjal.
  • Kumpulan nanah (abses di uretra).
  • Kerusakan parah pada uretra.
  • Kanker uretra.
  • Fistula (jalur baru) yang terbentuk dari uretra ke kulit di sekitar anus.

Pencegahan Striktur Uretra

Pencegahan striktur uretra dapat dilakukan dengan melakukan hubungan seksual secara aman. Berkaitan dengan kondisi medis lain, kamu bisa mengatasi penyebab yang mendasari.

Kapan ke Dokter?

Disarankan untuk segera menghubungi dokter jika menemukan gejalanya. Penanganan yang tepat dapat meminimalkan risiko komplikasi. Klik gambar berikut untuk menghubungi dokter sekarang:

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Urethral stricture.
Urology Care Foundation. Diakses pada 2022. Urethral Stricture Disease.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Urethral Stricture in Men.
Healthline. Diakses pada 2022. Urethral Stricture.

Topik Terkini

Lihat Semua

Artikel Terkait

4 Masalah Kesehatan yang Bisa Menyerang Saluran Uretra
4 Masalah Kesehatan yang Bisa Menyerang Saluran Uretra
Infeksi Saluran Kemih
3 menit
Idap Striktur Uretra Dapat Sebabkan Prostatitis
Idap Striktur Uretra Dapat Sebabkan Prostatitis
Prostatitis
Begini Cara Penanganan Striktur Uretra
Begini Cara Penanganan Striktur Uretra
Striktur Uretra
Waspada, Penyakit Menular Seksual Bisa Sebabkan Striktur Uretra
Waspada, Penyakit Menular Seksual Bisa Sebabkan Striktur Uretra
Striktur Uretra
Ini Cara Diagnosis Striktur Uretra yang Perlu Diketahui
Ini Cara Diagnosis Striktur Uretra yang Perlu Diketahui
Striktur Uretra
tes urine mendiagnosis striktur uretra
Ketahui Cara Tes Urine Mendiagnosis Striktur Uretra
Striktur Uretra
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp