halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Tinnitus

REVIEWED_BY  dr. Budiyanto, MARS  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Apa Itu Tinnitus (Telinga Berdenging)
  • Penyebab Tinnitus (Telinga Berdenging)
  • Faktor Risiko Tinnitus
  • Gejala Tinnitus atau Telinga Berdenging
  • Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Tinnitus
  • Diagnosis Tinnitus
  • Pengobatan Tinnitus atau Telinga Berdenging
  • Pencegahan Tinnitus
  • Komplikasi Tinnitus atau Telinga Berdenging
  • FAQ

Apa Itu Tinnitus (Telinga Berdenging)?

Tinnitus adalah kondisi ketika telinga terasa berdenging. Kondisi telinga berdenging ini sebetulnya bukan penyakit, melainkan gejala dari masalah kesehatan tertentu.

Ini bisa menjadi gejala akibat cedera telinga, masalah pada sistem sirkulasi tubuh, atau kehilangan kemampuan mendengar seiring bertambahnya usia. 

Gangguan pendengaran ini adalah kondisi yang bisa dialami semua orang dari segala usia, tapi umumnya dialami oleh lansia berusia di atas 65 tahun.

Bagi banyak orang, kondisi ini bisa membaik dengan melakukan pengobatan pada penyebab yang mendasari atau dengan perawatan lain untuk mengurangi gejala.

Penyebab Tinnitus (Telinga Berdenging)

Ada berbagai penyebab gangguan telinga berdenging, dan terkadang sulit diketahui dengan pasti.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang mengalami kondisi ini:

  • Kerusakan pada telinga bagian dalam. Normalnya, bunyi yang masuk ke telinga akan dikirim ke otak oleh saraf-saraf pendengaran setelah melewati koklea. Namun, jika terjadi kerusakan pada koklea, proses pengiriman sinyal akan terputus dan otak akan terus mencari sinyal-sinyal dari koklea yang tersisa sehingga menyebabkan bunyi berdenging.
  • Kehilangan pendengaran karena lanjut usia. Kepekaan saraf pendengaran akan berkurang seiring bertambahnya usia sehingga kualitas pendengaran kita akan menurun.
  • Suara atau bunyi yang nyaring, contohnya mendengar musik yang terlalu nyaring melalui earphone, pekerja pabrik yang menangani mesin-mesin berat, atau mendengar bunyi ledakan yang keras.
  • Penumpukan kotoran dalam telinga. Ini akan menghalangi pendengaran dan bisa memicu iritasi pada gendang telinga.
  • Infeksi pada telinga tengah.
  • Pertumbuhan tulang telinga yang abnormal.
  • Penyakit meniere.
  • Cedera kepala atau leher.
  • Efek samping obat-obatan tertentu.
  • Hipertiroidisme.
  • Pecahnya gendang telinga.
  • Neuroma akustik.
  • Gangguan kardiovaskular, misalnya hipertensi atau aterosklerosis.

Nah, jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala tinnitus, Ini Pilihan Dokter THT yang Bisa Bantu Atasi Masalah Pendengaran.

Faktor Risiko Tinnitus

Terdapat faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang lebih mudah mengalami kondisi telinga berdenging ini, antara lain:

  • Berumur lebih dari 60 tahun.
  • Sering mendengar suara yang terlalu keras, seperti tentara, musisi, pekerja di pabrik atau konstruksi.
  • Laki-laki.
  • Merokok.
  • Stres.
  • Sering mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein.

Kamu alami sakit telinga hingga mengganggu aktivitas sehari-hari? Simak selengkapnya, Ini Pilihan Obat Sakit Telinga yang Efektif Redakan Gejala.

Gejala Tinnitus atau Telinga Berdenging

Tanda adanya tinnitus yaitu adanya dengung pada telinga, meskipun tidak ada suara eksternal.

Beberapa bunyi lain yang juga mungkin terjadi pada pengidap telinga berdenging:

  • Gemuruh.
  • Bunyi klik.
  • Desis.
  • Bunyi senandung.
  • Suara siulan.

Tinnitus subjektif, atau tinnitus yang hanya dapat didengar pengidapnya adalah yang paling umum terjadi.

Suara berdengung ini dapat bervariasi dalam nada dari raungan rendah hingga jeritan tinggi, dan kamu mungkin mendengarnya di satu atau kedua telinga. 

Dalam beberapa kasus, suaranya bisa sangat keras sehingga mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi atau mendengar suara eksternal. Gejala mungkin hadir sepanjang waktu, atau mungkin datang dan pergi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, gangguan telinga berdenging ini dapat terjadi sebagai denyut berirama atau suara mendesing, seringkali bersamaan dengan detak jantung. Nah, kondisi semacam ini disebut tinnitus pulsatil. 

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Tinnitus

Pastikan untuk segera hubungi dokter di Halodoc jika mengalami gejala tinnitus yang mengkhawatirkan.

Nah, berikut ini terdapat beberapa rekomendasi dokter spesialis THT yang bisa kamu hubungi.

Mereka ini sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Ini daftarnya:

  • dr. Haerul Saleh Sp.THT-KL
  • dr. I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL
  • dr. Yurnita Arifin Sp.THT-BKL
  • dr. Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS

Itulah berbagai daftar dokter yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan saran penanganan gangguan pendengaran yang tepat. 

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. 

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Diagnosis Tinnitus / Telinga Berdenging

Saat pengidap mengalami telinga berdenging, maka dokter spesialis THT akan meminta pengidapnya untuk mendeskripsikan jenis bunyi yang ia dengar, dan melakukan pemeriksaan fisik pada telinga pengidap. 

Untuk membantu mengidentifikasi penyebab telinga berdenging, dokter kemungkinan akan menanyakan riwayat kesehatan dan memeriksa telinga, kepala, dan leher.

Tes pendengaran dapat meliputi:

  • Pemeriksaan pendengaran (audiologis). Dokter akan meminta kamu untuk duduk di ruangan kedap suara dengan mengenakan earphone yang mengirimkan suara tertentu ke satu telinga pada satu waktu. 
  • Pergerakan. Dokter mungkin meminta kamu untuk menggerakkan mata, mengatupkan rahang, atau menggerakkan leher, lengan, dan kaki. Jika kondisi berubah atau memburuk, ini dapat membantu mengidentifikasi gangguan mendasar yang memerlukan perawatan.
  • Tes pencitraan. Tergantung pada penyebabnya, kamu mungkin memerlukan tes pencitraan seperti CT scan atau MRI .
  • Tes laboratorium. Dokter mungkin mengambil sampel darah untuk memeriksa anemia, masalah tiroid, penyakit jantung atau kekurangan vitamin.

Pengobatan Tinnitus atau Telinga Berdenging

Tiap pengidap membutuhkan pengobatan yang berbeda-beda. Penentuannya tergantung pada faktor penyebab di balik telinga berdenging.

Contohnya dokter akan mengganti obat yang kamu gunakan jika tinnitus yang kamu alami merupakan efek samping dari obat-obatan. 

Jika penumpukan kotoran telinga terbukti menjadi pemicunya, dokter akan menganjurkan metode pembersihan telinga atau memberikan obat tetes telinga untuk mengatasinya.

Namun, jika penyebab tinnitus tidak bisa terdeteksi, penanganannya pun tentu berbeda.

Pengobatan bertujuan untuk menekan bunyi tinnitus semaksimal mungkin sehingga tidak mengganggu aktivitas. 

Langkah tersebut biasanya meliputi:

  • Penggunaan alat bantu dengar.
  • Prosedur operasi.
  • Terapi suara, misalnya menggunakan bunyi-bunyi lain (seperti suara radio atau rekaman bunyi hujan) untuk menutupi bunyi tinnitus yang kamu alami.
  • Tinnitus retraining therapy (TRT). Dalam terapi ini, pengidapnya akan dilatih untuk membiasakan diri dengan bunyi tinnitus yang ia alami.

Di samping terapi dan langkah medis, ada juga beberapa cara yang bisa kamu terapkan di rumah untuk mengendalikan gangguan pendengaran ini.

Misalnya, mendengarkan musik yang menenangkan dan melakukan relaksasi.

Apabila masih bingung terkait pengobatan penyakit tinnitus, ini Rekomendasi Dokter THT untuk Pengobatan Tinnitus.

Pencegahan Tinnitus

Dalam banyak kasus, kondisi ini terjadi akibat dari sesuatu yang tidak dapat kamu cegah. Namun, beberapa tindakan pencegahan dapat membantu mencegah jenis tinnitus tertentu, yaitu:

  • Gunakan pelindung telinga (Ear Plug). Misalnya saat menggunakan gergaji mesin, bermain alat musik, bekerja di industri yang menggunakan mesin keras atau menggunakan senjata api (terutama pistol atau shotgun).
  • Kecilkan volume. Paparan musik yang kencang dalam jangka panjang tanpa pelindung telinga atau mendengarkan musik dengan volume sangat tinggi melalui headphone dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
  • Jaga kesehatan kardiovaskular. Olahraga teratur, makan bergizi seimbang, dan menjaga pembuluh darah tetap sehat dapat membantu mencegah telinga berdenging yang terkait dengan obesitas dan gangguan pembuluh darah.
  • Batasi alkohol, kafein, dan nikotin. Zat-zat ini, terutama bila kamu gunakan secara berlebihan, dapat memengaruhi aliran darah dan berkontribusi terhadap tinnitus.

Selain tinnitus itu sendiri, setidaknya ada 5 Penyakit dengan Gejala Telinga Berdenging. 

Komplikasi Tinnitus atau Telinga Berdenging

Tinnitus memengaruhi orang secara berbeda. Bagi sebagian orang, telinga berdenging dapat secara signifikan memengaruhi kualitas hidup.

Jika kamu mengidap tinnitus, kamu mungkin juga mengalami:

  • Kelelahan.
  • Stres.
  • Gangguan tidur.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Masalah memori.
  • Depresi.
  • Kecemasan dan lekas marah.
  • Sakit kepala.
  • Masalah dengan pekerjaan dan kehidupan keluarga.

Itulah penjelasan seputar tinnitus atau telinga berdenging yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter spesialis THT di Halodoc saja!

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Artikel ini diperbarui pada 12 September 2025.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Tinnitus.
Healthline. Diakses pada 2025. Why Are My Ears Ringing?
WebMD. Diakses pada 2025. Understanding Tinnitus — the Basics.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Tinnitus.

FAQ

1. Apakah tinnitus bisa sembuh?

Tinnitus seringkali merupakan gejala dari kondisi lain yang mendasarinya. Jika penyebabnya dapat diatasi, tinnitus mungkin hilang. Namun, dalam banyak kasus, tinnitus bersifat kronis dan memerlukan manajemen jangka panjang.

2. Apakah tinnitus berbahaya?

Tinnitus biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat mengganggu kualitas hidup. Dalam beberapa kasus, tinnitus dapat menjadi tanda dari kondisi medis yang lebih serius.

3. Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala tinnitus?

Beberapa cara untuk mengurangi gejala tinnitus meliputi terapi suara, CBT, manajemen stres, dan menghindari paparan suara keras.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp