
DAFTAR ISI
- Apa Itu Tramadol?
- Manfaat Tramadol
- Dosis Tramadol
- Riset Seputar Tramadol
- Perhatian Tramadol
- Efek Samping Tramadol
- Interaksi Tramadol
- Kontraindikasi Tramadol
- Frequently Asked Questions
Peringatan Penting
Tramadol merupakan obat keras tertentu (yang pengaturan penggunaan dan peredarannya diatur dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
1. Penggunaan Tramadol tanpa resep dan pengawasan medis berisiko menimbulkan efek samping serius, termasuk ketergantungan, penurunan kesadaran atau energi tubuh, bahkan hingga henti napas.
2. Obat ini hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter dan resep hanya bisa didapatkan melalui fasilitas kesehatan resmi yang diawasi ketat.
3. Tramadol bukan obat untuk keluhan umum. Penggunaannya hanya diperbolehkan bila ada indikasi medis yang jelas dan harus selalu dalam pengawasan dokter.
Apa Itu Tramadol?
Tramadol adalah obat untuk mengurangi rasa sakit sedang hingga parah, termasuk setelah operasi.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet lepas cepat (immediate-release) dan tablet lepas lambat (extended release).
- Golongan obat: Analgesik opioid.
- Kategori: Obat resep.
- Indikasi: Meredakan nyeri sedang hingga berat.
- Tramadol untuk Ibu hamil: Obat ini hanya boleh digunakan bila manfaatnya lebih besar daripada risiko terhadap janin
- Tramadol untuk Ibu menyusui: Tramadol bisa terserap ke dalam ASI, sehingga ibu menyusui tidak disarankan menggunakan obat ini tanpa rekomendasi medis.
Tramadol bukan pilihan utama untuk mengatasi nyeri. Obat ini hanya dapat digunakan apabila metode non-obat atau pereda nyeri lain yang lebih aman tidak efektif, dan tetap harus digunakan di bawah pengawasan dokter.
Manfaat Tramadol
Tramadol termasuk dalam kategori obat analgesik opioid. Obat ini bekerja di sistem saraf pusat untuk mengubah persepsi dan respons tubuh terhadap rasa sakit.
Manfaat utama tramadol terletak pada kemampuannya meredakan berbagai jenis nyeri sedang hingga parah, termasuk pasca operasi dan nyeri kronis.
Dosis Tramadol
Tramadol termasuk dalam kategori Obat Keras Tertentu (OOT) yang penggunaannya sangat diawasi.
Oleh karena itu, dosis Tramadol tidak bisa ditentukan sendiri, melainkan harus ditetapkan oleh dokter sesuai dengan kondisi medis, tingkat keparahan nyeri, usia, serta respons tubuh masing-masing pasien. Tujuannya agar manfaat obat tercapai dengan menghindari risiko efek samping yang serius.
Catatan Penting
- Obat ini tidak bisa diperoleh melalui layanan telemedicine. Penggunaan Tramadol membutuhkan resep fisik dari dokter di fasilitas kesehatan resmi.
- Tramadol tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang, karena dapat menimbulkan ketergantungan dan efek samping serius.
- Hindari menambah atau mengurangi dosis obat tanpa berkonsultasi dengan dokter. Dosis harus diturunkan secara bertahap (tapering off) di bawah pengawasan dokter.
- Tramadol termasuk obat keras tertentu (OOT) yang peredarannya diawasi ketat sesuai peraturan perundangan di Indonesia.
Riset Seputar Tramadol
Mengutip dari studi yang dipublikasikan oleh jurnal Biomedicine & Pharmacotherapy, tramadol memiliki dua komponen aktif yang bekerja secara berbeda, tetapi saling melengkap.
Satu bisa membantu meningkatkan serotonin, sedangkan yang lain memengaruhi noradrenalin. Keduanya berperan penting dalam mengurangi rasa sakit.
Tramadol juga menghasilkan metabolit yang mendukung penghilang rasa sakit, meskipun penyerapannya ke otak terbatas.
Perhatian Penggunaan Tramadol
Penggunaan obat ini harus sesuai resep dokter dan di bawah pengawasan medis. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan, apabila dokter meresepkan obat tramadol:
1. Beri tahu dokter tentang riwayat kesehatan
Beritahu dokter atau apoteker tentang semua obat yang kamu konsumsi dan kondisi medis yang dimiliki. Contohnya riwayat masalah jantung, ginjal, gangguan pernapasan, diabetes, gangguan mental, dan lain-lain.
2. Jangan mengemudi usai mengonsumsi obat ini
Hindari mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan tinggi, sebab penggunaan tramadol dapat memicu kantuk.
Penyalahgunaan Tramadol dapat berdampak serius, baik bagi kesehatan maupun kehidupan sosial.
Hubungan keluarga bisa terganggu, produktivitas menurun, dan muncul stigma negatif.
Dari sisi hukum, karena Tramadol termasuk obat keras tertentu (OOT) yang diawasi ketat, kepemilikan atau penggunaan tanpa resep dokter dapat dikenakan sanksi pidana sesuai peraturan yang berlaku.
Efek Samping Tramadol
Beberapa efek samping tramadol yang umum terjadi, antara lain:
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Kantuk.
- Mual dan muntah.
- Sembelit.
- Kekurangan energi.
- Berkeringat.
- Mulut kering.
- Gatal.
Ketahui lebih lanjut tentang Efek Samping Fatal Akibat Penyalahgunaan Tramadol yang perlu kamu waspadai.
Selain itu, penggunaan Tramadol yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan overdosis yang berpotensi mengancam nyawa dan harus dikenali sejak awal.
Gejala yang bisa muncul antara lain:
- Pernapasan melambat.
- Kulit pucat atau kebiruan, terutama di bibir dan ujung jari.
- Pupil mengecil atau tampak tidak normal.
- Kesadaran menurun hingga tidak responsif.
SEGERA HUBUNGI 119 atau nomor darurat medis lainnya bila kamu atau orang terdekat mengalami gejala tersebut.
Penanganan cepat di fasilitas kesehatan sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Interaksi Tramadol
Tramadol dapat memicu interaksi jika digunakan bersamaan dengan obat jenis lainnya, seperti:
1. Sindrom serotonin
Mengonsumsi tramadol bersama obat-obat tertentu, seperti MAOI (misalnya selegiline), antidepresan SSRI/SNRI (misalnya fluoxetine, sertraline, duloxetine), atau obat migrain (misalnya sumatriptan), dapat meningkatkan risiko sindrom serotonin yang berbahaya.
2. Efek sedatif yang berlebihan
Kombinasi dengan obat penenang golongan benzodiazepine dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya kantuk berlebihan, penurunan fungsi pernapasan, penurunan tingkat kesadaran, bahkan risiko koma.
3. Kejang dan sindrom serotonin
Risiko kejang atau sindrom serotonin meningkat jika tramadol digunakan bersama dengan bupropion, mirtazapine, antipsikotik, atau antidepresan dari golongan SSRI, SNRI, atau trisiklik.
4. Gejala putus obat atau pengurangan efek analgesik
Menggunakan tramadol dengan buprenorphine atau naloxone dapat meningkatkan risiko munculnya gejala putus obat atau mengurangi efektivitas analgesiknya.
5. Penurunan efektivitas tramadol
Tramadol mungkin kurang efektif jika digunakan bersamaan dengan carbamazepine, rifampicin, atau phenytoin.
6. Peningkatan efek samping
Risiko efek samping tramadol dapat meningkat bila digunakan bersamaan dengan fluoxetine, bupropion, quinidine, erythromycin, ketoconazole, atau ritonavir.
7. Pendarahan atau memar
Menggabungkan tramadol dengan obat pengencer darah, seperti warfarin, dapat meningkatkan risiko perdarahan atau memar.
Kontraindikasi Tramadol
Penggunaan Tramadol tidak direkomendasikan untuk kondisi berikut:
- Pernah mengalami reaksi alergi terhadap tramadol atau obat lain.
- Memiliki kondisi tertentu yang menyebabkan kejang.
- Cedera kepala.
- Kecanduan alkohol, obat penghilang rasa sakit yang kuat atau memakai narkoba.
- Kesulitan bernapas.
- Masalah ginjal atau hati.
- Pernah memiliki reaksi terhadap obat penghilang rasa sakit yang kuat lainnya.
Jika kamu memiliki pertanyaan lain seputar Tramadol, segera konsultasikan dengan psikiater melalui Halodoc.
Beli obat dan suplemen kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produk kesehatannya 100% asli dan terpercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Setiap membeli obat, pastikan mengecek kesesuaian dan kelengkapan produk. Jangan lupa, cek juga masa berlaku produk yang dibeli.
Kamu juga wajib meminum obat sesuai anjuran dokter. Pakai Halodoc sekarang juga!
Artikel ini diperbarui pada 16 September 2025.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Tramadol HCL – Uses, Side Effects, and More.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Tramadol (Oral Route).
Pusat Informasi Obat Nasional. Diakses pada 2025. Tramadol Hidoklorida.
National Health Service. Diakses pada 2025. Who can and cannot take tramadol.
Subedi, M, et al. Diakses pada 2025. An overview of tramadol and its usage in pain management and future perspective.
Rehabs UK. Diakses pada 2025. What Tramadol Does to the Brain & Its Effects.
Kemenkes RI. Diakses pada 2025. UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Kemenkes RI. Diakses pada 2025. Obat-obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan.
BNN Provinsi Sumatera Utara. Diakses pada 2025. Tramadol Termasuk Jenis Narkotika atau Tidak?
Frequently Asked Questions
1. Obat tramadol itu untuk apa?
Tramadol adalah obat analgesik opioid yang bermanfaat mengurangi rasa sakit sedang hingga parah, seperti nyeri pascaoperasi atau nyeri kronis.
2. Apakah tramadol bisa jadi obat kuat pria?
Tidak, tramadol bukan obat yang dirancang untuk meningkatkan performa seksual atau menjadi “obat kuat pria”.
Penggunaannya untuk tujuan tersebut tidak dianjurkan dan dapat membahayakan kesehatan.
3. Apakah tramadol itu narkoba?
Tramadol adalah obat resep yang termasuk dalam golongan analgesik opioid, sehingga memiliki potensi menyebabkan ketergantungan jika disalahgunakan.


