
DAFTAR ISI
- Apa itu Ulkus Diabetikum?
- Gejala Ulkus Diabetikum
- Penyebab Ulkus Diabetikum
- Faktor Risiko Ulkus Diabetikum
- Diagnosis Ulkus Diabetikum
- Cara Mengobati Ulkus Diabetikum
- Komplikasi Ulkus Diabetikum
- Pencegahan Ulkus Diabetikum
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa itu Ulkus Diabetikum?
Ulkus diabetikum adalah luka terbuka yang terjadi pada pengidap diabetes, umumnya pada kaki. Luka ini seringkali sulit sembuh karena komplikasi diabetes yang memengaruhi sirkulasi darah dan fungsi saraf.
Gejala Ulkus Diabetikum
Gejala ulkus diabetikum bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan luka. Beberapa gejala yang umum meliputi:
- Kemerahan atau perubahan warna kulit di sekitar luka.
- Nyeri atau mati rasa pada area luka.
- Luka yang mengeluarkan nanah atau cairan.
- Bau tidak sedap dari luka.
- Jaringan di sekitar luka menghitam (nekrosis).
Penyebab Ulkus Diabetikum
Penyebab utama ulkus diabetikum adalah:
- Neuropati diabetik: Kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi menyebabkan hilangnya sensasi di kaki. Pengidap mungkin tidak merasakan adanya luka kecil atau iritasi.
- Penyakit arteri perifer (PAD): Penyempitan pembuluh darah mengurangi aliran darah ke kaki, memperlambat penyembuhan luka.
- Infeksi: Luka yang tidak diobati dapat terinfeksi, memperburuk kondisi ulkus.
Menurut American Diabetes Association, neuropati diabetik terjadi pada sekitar 50 persen pengidap diabetes, meningkatkan risiko ulkus kaki secara signifikan.
Nah, Ini 4 Penyakit Kulit yang Rentan Dialami Pengidap Diabetes.
Faktor Risiko Ulkus Diabetikum
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya ulkus diabetikum:
- Kontrol gula darah yang buruk.
- Riwayat ulkus kaki sebelumnya.
- Deformitas kaki (seperti bunion atau hammer toe).
- Alas kaki yang tidak sesuai.
- Merokok.
Diagnosis Ulkus Diabetikum
Diagnosis ulkus diabetikum melibatkan pemeriksaan fisik kaki dan evaluasi riwayat kesehatan pasien.
Dokter mungkin melakukan tes tambahan, seperti:
- Pemeriksaan sensasi saraf di kaki.
- Pengukuran aliran darah ke kaki (dengan USG Doppler).
- Kultur luka untuk mengidentifikasi infeksi.
- Rontgen kaki untuk mencari kelainan tulang atau infeksi.
Cara Mengobati Ulkus Diabetikum
Pengobatan ulkus diabetikum bertujuan untuk menyembuhkan luka, mencegah infeksi, dan mengurangi tekanan pada area luka.
Beberapa metode pengobatan meliputi:
- Debridement: Pengangkatan jaringan mati atau terinfeksi dari luka.
- Pembalutan luka: Penggunaan perban khusus untuk menjaga kelembapan luka dan melindunginya dari infeksi.
- Off-loading: Mengurangi tekanan pada luka dengan menggunakan sepatu khusus, gips, atau alat bantu jalan.
- Antibiotik: Jika luka terinfeksi, dokter akan meresepkan antibiotik.
- Kontrol gula darah: Menjaga kadar gula darah dalam rentang normal sangat penting untuk penyembuhan luka.
- Terapi oksigen hiperbarik: Dalam beberapa kasus, terapi oksigen hiperbarik dapat membantu meningkatkan penyembuhan luka.
Menurut National Institute for Health and Care Excellence (NICE), perawatan ulkus diabetikum harus dilakukan oleh tim multidisiplin yang terdiri dari dokter, perawat, dan ahli penyakit kaki.
Cegah diabetes makin parah, ketahui Kadar Gula Darah yang Normal dalam Tubuh Berdasarkan Usia.
Komplikasi Ulkus Diabetikum
Jika tidak diobati dengan benar, ulkus diabetikum dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:
- Infeksi yang menyebar ke tulang (osteomyelitis).
- Gangrene (kematian jaringan).
- Amputasi kaki atau tungkai.
- Sepsis (infeksi darah).
Pencegahan Ulkus Diabetikum
Pencegahan ulkus diabetikum sangat penting bagi pengidap diabetes.
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:
- Periksa kaki setiap hari untuk mencari luka, lecet, atau kemerahan.
- Cuci kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun lembut. Keringkan dengan hati-hati, terutama di antara jari-jari kaki.
- Gunakan losion untuk menjaga kelembapan kulit kaki.
- Potong kuku kaki lurus dan hindari memotong terlalu pendek.
- Kenakan alas kaki yang sesuai dan nyaman. Hindari berjalan tanpa alas kaki.
- Periksa bagian dalam sepatu sebelum memakainya untuk memastikan tidak ada benda asing.
- Kontrol gula darah secara teratur.
- Berhenti merokok.
- Kunjungi dokter atau ahli penyakit kaki secara teratur untuk pemeriksaan kaki.
Nah, Ini 4 Pola Makan untuk Mengontrol Gula Darah Pada Pengidap Diabetes.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu memiliki diabetes dan mengalami luka pada kaki yang tidak kunjung sembuh, atau menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Ulkus Diabetikum
Gejala awal ulkus diabetikum dapat berupa kulit yang berubah warna dan muncul bercak merah pada individu yang berkulit terang dan munculnya rasa sakit atau gatal di area yang terkena penyakit tersebut.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami hal tersebut, segera hubungi dokter spesialis kulit di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan terkait sakit pinggang. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter spesialis kulit agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Kesimpulan
Ulkus diabetikum adalah masalah serius yang dapat dicegah dan diobati. Pengidap diabetes harus proaktif dalam merawat kaki mereka dan mengontrol kadar gula darah.
Pemeriksaan kaki rutin, alas kaki yang tepat, dan kontrol gula darah yang baik adalah kunci untuk mencegah ulkus diabetikum.
Jika kamu memiliki luka pada kaki, segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.