halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Vaksin Rabies

REVIEWED_BY  dr. Fauzan Azhari SpPD  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa itu Vaksin Rabies?
  2. Tujuan Vaksin Rabies
  3. Manfaat Vaksin Rabies
  4. Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Rabies
  5. Layanan Vaksin Anak dan Dewasa di Rumah Kini Tersedia di Halodoc
  6. Apa Kata Riset?
  7. Kapan Harus Melakukan Vaksin Rabies?
  8. Prosedur Vaksin Rabies
  9. Efek Samping Vaksin Rabies
  10. Tempat Melakukan Vaksin Rabies
  11. FAQ

Apa itu Vaksin Rabies?

Vaksin rabies adalah tindakan imunisasi yang berguna untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus rabies.

Vaksin ini mampu membuat tubuh memproduksi perlindungan sendiri atau antibodi terhadap virus rabies.

Penyakit rabies sendiri adalah gangguan yang menyebabkan infeksi serius dan seringkali fatal. Gangguan ini rentan terjadi disebabkan oleh gigitan anjing, tetapi tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh gigitan hewan lainnya.

Tujuan Vaksin Rabies

Ada beberapa tujuan dari pemberian vaksin ini, antara lain:

  • Memberikan perlindungan pada seseorang yang berisiko tinggi terpapar rabies.
  • Mampu mencegah rabies jika diberikan pada seseorang yang terpapar.
  • Memberikan perlindungan saat ke area yang angka penyakit rabies masih tinggi.

Manfaat Vaksin Rabies

Vaksin rabies diberikan untuk memberikan pencegahan terhadap penyakit ini. Tindakan pencegahan ini mampu merangsang tubuh untuk membentuk antibodi, sehingga dapat melawan virus rabies yang masuk ke tubuh.

Antibodi mulai terbentuk sekitar 7-14 hari setelah vaksinasi dan mencapai perlindungan optimal setelah dosis lengkap diberikan.

Sebab, rabies termasuk penyakit serius yang dapat menyebabkan kematian. Virus ini dapat menginfeksi sistem saraf pusat. Saat infeksi dari rabies menyerang tubuh, komplikasi yang parah bisa dihindari karena pemberian vaksin ini.

Jenis Vaksin Rabies

Terdapat dua jenis utama vaksin rabies yang tersedia:

  • Vaksin Rabies Sel Diploid Manusia (HDCV): Vaksin ini dibuat dengan menumbuhkan virus rabies dalam sel diploid manusia. HDCV dianggap sangat aman dan efektif.
  • Vaksin Rabies Sel Vero (PVRV): Vaksin ini dibuat dengan menumbuhkan virus rabies dalam sel Vero (sel ginjal monyet). PVRV juga aman dan efektif, serta lebih terjangkau daripada HDCV.

Kedua jenis vaksin ini dapat digunakan untuk profilaksis pra-pajanan dan pasca-pajanan.

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Rabies

Vaksin rabies diberikan untuk mencegah infeksi virus rabies yang dapat berakibat fatal. 

Pemberiannya dibagi menjadi dua jenis, yaitu vaksinasi sebelum terpapar (pre-exposure prophylaxis/PrEP) dan vaksinasi setelah terpapar (post-exposure prophylaxis/PEP).

1. Vaksinasi Sebelum Terpapar (PrEP)

Vaksin rabies direkomendasikan bagi mereka yang berisiko tinggi terkena rabies, seperti dokter hewan, petugas laboratorium, dan orang yang sering berinteraksi dengan hewan liar. 

Jadwal vaksinasinya adalah:

  • Dosis pertama: Hari ke-0
  • Dosis kedua: Hari ke-7
  • Dosis ketiga: Hari ke-21 atau ke-28

Setelah dosis lengkap, dosis booster bisa diberikan berdasarkan tingkat risiko paparan atau sesuai rekomendasi dokter.

2. Vaksinasi Setelah Terpapar (PEP)

Jika seseorang tergigit atau dicakar oleh hewan yang dicurigai rabies, vaksin harus diberikan sesegera mungkin. 

Jadwal pemberian vaksin PEP adalah:

  • Dosis pertama: Hari ke-0 (segera setelah gigitan)
  • Dosis kedua: Hari ke-3
  • Dosis ketiga: Hari ke-7
  • Dosis keempat: Hari ke-14
  • Dalam beberapa kasus, dosis kelima diberikan pada hari ke-28, terutama bagi individu dengan sistem imun lemah.

Selain vaksin, bagi mereka yang belum pernah divaksin rabies sebelumnya, dokter juga dapat memberikan imunoglobulin rabies pada hari pertama untuk perlindungan tambahan.

Layanan Vaksin Anak dan Dewasa di Rumah Kini Tersedia di Halodoc

Halodoc menyediakan layanan vaksin anak dan dewasa yang bisa dilakukan di rumah atau di mana saja, sehingga mempermudah proses tanpa harus menghabiskan banyak waktu dan tenaga. 

Selain itu, ada berbagai manfaat lain yang bisa didapatkan saat menggunakan layanan Homecare by Halodoc, seperti:

  • Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter. Nah, Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
  • Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
  • Protokol kesehatan ketat.
  • Partner resmi produsen vaksin internasional, sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
  • Hemat waktu dan biaya.
  • Tanpa biaya tambahan.
  • Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.

Cara Memesan Layanan Vaksin di Rumah pakai Homecare by Halodoc

Cara mendapatkan layanan Vaksin Anak dari Halodoc cukup mudah.

Untuk pemesanan di aplikasi, berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:

  • Download aplikasi Halodoc terlebih dahulu di Play Store dan Google App.
  • Kemudian masuk ke aplikasi dan pilih ‘Homecare’.
  • Pilih kategori layanan yang kamu butuhkan.
  • Lalu, tentukan tanggal dan jadwal kunjungan  yang kamu inginkan.
  • Setelah kamu menyelesaikan pembayaran di aplikasi Halodoc, admin Home Lab Halodoc akan menghubungimu melalui WhatsApp untuk mengonfirmasi jadwal dan alamat. Jadwal bisa berubah menyesuaikan dengan ketersediaan petugas lab, kendala yang berkaitan dengan cuaca, atau kendala lainnya. Jadi, pastikan nomor kamu dapat dihubungi.
  • Harga sudah termasuk biaya layanan, biaya transportasi, dan biaya alat pelindung diri (APD).
  • Mohon memberikan informasi kepada petugas terkait beberapa kondisi yang mungkin dapat memengaruhi hasil (lamanya puasa, obat yang dikonsumsi, kondisi penyakit atau keluhan lain).

Dengan memesan layanan vaksin dan imunisasi di Halodoc, kesehatan dan imunitas tubuh kamu akan tetap terjaga.

Segera temukan layanan homecare yang kamu dan keluarga butuhkan hanya di Homecare by Halodoc yang ditangani langsung oleh tenaga ahli tepercaya.

Dengan Halodoc, kamu bisa melakukan vaksin dengan mudah dan aman, tanpa harus ke luar rumah.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!

Booking Layanan Vaksin Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.

Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

Fakta Menarik
1. Louis Pasteur mengembangkan vaksin rabies pertama pada tahun 1885 dan mengujinya pada anak yang digigit anjing rabies.
2. Rabies hampir selalu berakibat fatal jika gejalanya sudah muncul, itulah sebabnya vaksinasi sangat penting.

Apa Kata Riset?

Berdasarkan tinjauan sistematis dalam Vaccine menemukan bahwa vaksin rabies modern, ketika diberikan dengan benar dan tepat waktu, memiliki efektivitas hampir 100 persen dalam mencegah rabies pasca paparan. 

Studi ini menekankan pentingnya pemberian vaksin ini sesegera mungkin setelah paparan virus akibat gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi.

Selain itu, peneliti juga menyoroti bahwa kombinasi vaksin rabies dan imunoglobulin rabies (RIG) memberikan perlindungan yang optimal, terutama pada kasus paparan risiko tinggi. 

RIG memberikan antibodi pasif yang segera melindungi tubuh, sementara vaksin merangsang produksi antibodi aktif yang memberikan perlindungan jangka panjang. 

Vaksin rabies dinyatakan aman dan efektif untuk digunakan pada semua kelompok usia, termasuk anak-anak dan wanita hamil. 

Kapan Vaksin Rabies Diperlukan?

Vaksin rabies diperlukan dalam dua kondisi utama:

  • Profilaksis Pra-Pajanan (PrEP): Vaksinasi ini diberikan kepada orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus rabies, seperti dokter hewan, petugas laboratorium yang bekerja dengan virus rabies, dan orang-orang yang tinggal atau bepergian ke daerah di mana rabies umum terjadi.
  • Profilaksis Pasca-Pajanan (PEP): Vaksinasi ini diberikan setelah seseorang terpapar virus rabies, misalnya karena gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. PEP terdiri dari serangkaian suntikan vaksin rabies dan, dalam beberapa kasus, suntikan immunoglobulin rabies (RIG).

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, setiap kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) harus segera ditangani dengan pemberian vaksin anti rabies (VAR) secepat mungkin.

Prosedur Vaksin Rabies

Vaksin rabies diberikan untuk mencegah infeksi virus rabies, baik sebelum maupun setelah seseorang terpapar. 

Proses pemberian vaksin ini terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan sebelum vaksinasi, prosedur selama penyuntikan, hingga perawatan setelah vaksinasi.

Sebelum Vaksinasi

Apabila vaksin diberikan sebelum terpapar (pre-exposure), dokter akan memastikan bahwa kamu dalam kondisi sehat dan tidak memiliki alergi terhadap komponen vaksin.

Sementara itu, jika vaksin diberikan setelah gigitan hewan (post-exposure), dokter akan mengevaluasi luka, membersihkannya dengan sabun dan air selama minimal 15 menit, serta menilai apakah vaksin dan imunoglobulin rabies diperlukan.

Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang riwayat alergi atau kondisi medis lainnya sebelum menerima vaksin.

Selama Vaksinasi

Vaksin rabies akan diberikan melalui suntikan di otot lengan atas (deltoid) untuk orang dewasa atau paha untuk anak-anak.

Untuk pencegahan sebelum terpapar, vaksin diberikan dalam 2-3 dosis yang dijadwalkan dalam beberapa minggu.

Jika vaksin diberikan setelah terpapar, biasanya terdiri dari 4 dosis dalam 14 hari, ditambah imunoglobulin rabies pada kasus tertentu.

Sesudah Vaksinasi

Setelah vaksin diberikan, efek samping ringan seperti nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, atau demam bisa terjadi, tetapi umumnya akan hilang dalam beberapa hari.

Hindari aktivitas berat selama beberapa jam setelah vaksinasi untuk mengurangi risiko efek samping.

Apabila mengalami reaksi alergi serius seperti kesulitan bernapas atau pembengkakan, segera cari pertolongan medis.

Efek Samping Vaksin Rabies

Vaksin ini dapat menyebabkan beberapa efek samping, yang umumnya bersifat sementara. 

Efek samping ringan yang dapat terjadi setelah pemberian vaksin ini di antaranya:

  • Nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat suntikan
  • Demam ringan 
  • Merasa lelah
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan sendi

Jika mengalami efek samping ringan, kamu bisa mengompres area suntikan dengan kain dingin dan banyak beristirahat.

Selain itu, meski jarang terjadi, beberapa orang bisa mengalami reaksi lebih kuat seperti:

  • Demam tinggi
  • Mual atau muntah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Dalam kasus yang sangat langka, vaksin ini bisa menyebabkan reaksi alergi berat (anafilaksis), yang gejalanya meliputi:

  • Kesulitan bernapas
  • Bengkak pada wajah dan tenggorokan
  • Denyut jantung cepat
  • Ruam kulit atau gatal parah

Jika muncul tanda-tanda reaksi alergi berat, segera cari pertolongan medis darurat.

Tempat Melakukan Vaksin Rabies

Pemberian vaksin ini bisa didapatkan di rumah sakit atau klinik tertentu. Pastikan untuk memilih tempat yang sudah mendapatkan sertifikasi dengan ahli medis yang berpengalaman di bidangnya.

Diperbarui pada 20 Maret 2025
Referensi:
CDC. Diakses pada 2025. Rabies VIS.
NHS. Diakses pada 2025. Vaccination Rabies.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Rabies Vaccine (Intramuscular Route).
Kessels J, et al. Diakses pada 2025. Rabies post-exposure prophylaxis: A systematic review on abridged vaccination schedules and the effect of changing administration routes during a single course.

FAQ

1. Kapan suntik vaksin rabies?

Vaksin rabies dapat diberikan dalam dua situasi, yaitu:

Profilaksis pra-pajanan (sebelum terpapar)

Diberikan kepada individu yang berisiko tinggi terpapar virus rabies, seperti petugas laboratorium yang bekerja dengan virus rabies, dokter hewan, atau individu yang tinggal di area dengan kasus rabies tinggi. 

Jadwal pemberian vaksin biasanya meliputi tiga dosis dasar dan dua dosis booster:

  • Dosis I: Hari ke-0
  • Dosis II: 7 hari setelah dosis pertama
  • Dosis III: 28 hari setelah dosis pertama
  • Booster I: 1 tahun setelah dosis pertama
  • Booster II: 5 tahun setelah dosis pertama

Profilaksis pasca-pajanan (setelah terpapar)

Vaksin rabies pasca-pajanan (PEP) diberikan dalam empat dosis, yaitu hari ke-0, ke-3, ke-7, dan ke-14. Pada beberapa kasus, dosis tambahan pada hari ke-28 diberikan bagi individu dengan imunokompromais.

2. Vaksin rabies harganya berapa?

Biaya vaksin rabies bervariasi tergantung pada fasilitas kesehatan yang menyediakan. 

Di beberapa klinik atau rumah sakit swasta, harga per vial sekitar Rp300.000, dan biasanya dibutuhkan dua vial untuk satu kali vaksinasi. 

3. Apakah vaksin rabies gratis di puskesmas?

Ya, vaksin rabies dapat diperoleh secara gratis di puskesmas, terutama bagi individu yang telah tergigit atau terpapar hewan yang dicurigai rabies. 

Kementerian Kesehatan telah menyediakan vaksin dan obat rabies di puskesmas untuk penanganan kasus tersebut. 

4. Vaksin rabies apa namanya?

Salah satu nama vaksin rabies yang umum digunakan adalah Verorab. 

Vaksin ini diindikasikan untuk profilaksis rabies pra-pajanan dan pasca-pajanan pada semua kelompok umur. 

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp