
DAFTAR ISI
- Apa itu Vaksin Rabies?
- Tujuan Vaksin Rabies
- Kenapa Vaksin Rabies Penting?
- Manfaat Vaksin Rabies
- Siapa yang Membutuhkan Vaksin Rabies?
- Vaksin Rabies untuk Hewan Peliharaan
- Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Rabies
- Layanan Vaksin Anak dan Dewasa di Rumah Kini Tersedia di Halodoc
- Apa Kata Riset?
- Kapan Harus Melakukan Vaksin Rabies?
- Prosedur Vaksin Rabies
- Efek Samping Vaksin Rabies
- Tempat Melakukan Vaksin Rabies
- Mitos dan Fakta Vaksin Rabies
- Vaksin Rabies dan Kehamilan
- Pencegahan Rabies Selain Vaksinasi
- FAQ
Apa itu Vaksin Rabies?
Vaksin rabies adalah tindakan imunisasi yang berguna untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus rabies.
Vaksin ini mampu membuat tubuh memproduksi perlindungan sendiri atau antibodi terhadap virus rabies.
Penyakit rabies sendiri adalah gangguan yang menyebabkan infeksi serius dan seringkali fatal. Gangguan ini rentan terjadi disebabkan oleh gigitan anjing, tetapi tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh gigitan hewan lainnya.
Tujuan Vaksin Rabies
Ada beberapa tujuan dari pemberian vaksin ini, antara lain:
- Memberikan perlindungan pada seseorang yang berisiko tinggi terpapar rabies.
- Mampu mencegah rabies jika diberikan pada seseorang yang terpapar.
- Memberikan perlindungan saat ke area yang angka penyakit rabies masih tinggi.
Kenapa Vaksin Rabies Penting?
Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak diobati sebelum gejala muncul.
Vaksin rabies sangat penting karena memberikan perlindungan terhadap virus rabies. Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah rabies pada manusia dan hewan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terus mengimbau penguatan pencegahan rabies di masyarakat dan fasilitas kesehatan.
Vaksinasi hewan peliharaan, terutama anjing, menjadi kunci utama dalam memutus rantai penularan rabies.
Manfaat Vaksin Rabies
Vaksin rabies diberikan untuk memberikan pencegahan terhadap penyakit ini. Tindakan pencegahan ini mampu merangsang tubuh untuk membentuk antibodi, sehingga dapat melawan virus rabies yang masuk ke tubuh.
Antibodi mulai terbentuk sekitar 7-14 hari setelah vaksinasi dan mencapai perlindungan optimal setelah dosis lengkap diberikan.
Sebab, rabies termasuk penyakit serius yang dapat menyebabkan kematian. Virus ini dapat menginfeksi sistem saraf pusat. Saat infeksi dari rabies menyerang tubuh, komplikasi yang parah bisa dihindari karena pemberian vaksin ini.
Siapa yang Membutuhkan Vaksin Rabies?
Vaksin rabies direkomendasikan untuk beberapa kelompok orang, termasuk:
- Orang yang berisiko tinggi terpapar virus rabies: Dokter hewan, petugas laboratorium yang menangani virus rabies, penjelajah gua, dan orang yang tinggal atau bepergian ke daerah di mana rabies umum terjadi.
- Setelah terpapar hewan yang mungkin terinfeksi rabies (Post-Exposure Prophylaxis/PEP): Jika seseorang digigit atau dicakar oleh hewan yang dicurigai rabies, vaksin rabies (bersama dengan immunoglobulin rabies) harus segera diberikan sebagai bagian dari PEP.
Penting: Vaksinasi pra-pajanan (sebelum terpapar) sangat dianjurkan bagi individu dengan risiko tinggi. Vaksinasi pasca-pajanan (setelah terpapar) harus segera diberikan setelah kontak dengan hewan yang berpotensi rabies.
Vaksin Rabies untuk Hewan Peliharaan
Vaksinasi rabies pada hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing, sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Vaksinasi hewan peliharaan adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi manusia dari rabies. Kementerian Pertanian juga menggalakkan vaksinasi rabies pada hewan melalui program vaksinasi drive-thru.
Jenis Vaksin Rabies
Terdapat dua jenis utama vaksin rabies yang tersedia:
- Vaksin Rabies Sel Diploid Manusia (HDCV): Vaksin ini dibuat dengan menumbuhkan virus rabies dalam sel diploid manusia. HDCV dianggap sangat aman dan efektif.
- Vaksin Rabies Sel Vero (PVRV): Vaksin ini dibuat dengan menumbuhkan virus rabies dalam sel Vero (sel ginjal monyet). PVRV juga aman dan efektif, serta lebih terjangkau daripada HDCV.
Kedua jenis vaksin ini dapat digunakan untuk profilaksis pra-pajanan dan pasca-pajanan.
Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Rabies
Vaksin rabies diberikan untuk mencegah infeksi virus rabies yang dapat berakibat fatal.
Pemberiannya dibagi menjadi dua jenis, yaitu vaksinasi sebelum terpapar (pre-exposure prophylaxis/PrEP) dan vaksinasi setelah terpapar (post-exposure prophylaxis/PEP).
1. Vaksinasi Sebelum Terpapar (PrEP)
Vaksin rabies direkomendasikan bagi mereka yang berisiko tinggi terkena rabies, seperti dokter hewan, petugas laboratorium, dan orang yang sering berinteraksi dengan hewan liar.
Jadwal vaksinasinya adalah:
- Dosis pertama: Hari ke-0
- Dosis kedua: Hari ke-7
- Dosis ketiga: Hari ke-21 atau ke-28
Setelah dosis lengkap, dosis booster bisa diberikan berdasarkan tingkat risiko paparan atau sesuai rekomendasi dokter.
2. Vaksinasi Setelah Terpapar (PEP)
Jika seseorang tergigit atau dicakar oleh hewan yang dicurigai rabies, vaksin harus diberikan sesegera mungkin.
Jadwal pemberian vaksin PEP adalah:
- Dosis pertama: Hari ke-0 (segera setelah gigitan)
- Dosis kedua: Hari ke-3
- Dosis ketiga: Hari ke-7
- Dosis keempat: Hari ke-14
- Dalam beberapa kasus, dosis kelima diberikan pada hari ke-28, terutama bagi individu dengan sistem imun lemah.
Selain vaksin, bagi mereka yang belum pernah divaksin rabies sebelumnya, dokter juga dapat memberikan imunoglobulin rabies pada hari pertama untuk perlindungan tambahan.
Layanan Vaksin Anak dan Dewasa di Rumah Kini Tersedia di Halodoc
Halodoc menyediakan layanan vaksin anak dan dewasa yang bisa dilakukan di rumah atau di mana saja, sehingga mempermudah proses tanpa harus menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
Selain itu, ada berbagai manfaat lain yang bisa didapatkan saat menggunakan layanan Homecare by Halodoc, seperti:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter. Nah, Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Protokol kesehatan ketat.
- Partner resmi produsen vaksin internasional, sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Hemat waktu dan biaya.
- Tanpa biaya tambahan.
- Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.
Cara Memesan Layanan Vaksin di Rumah pakai Homecare by Halodoc
Cara mendapatkan layanan Vaksin Anak dari Halodoc cukup mudah.
Untuk pemesanan di aplikasi, berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:
- Download aplikasi Halodoc terlebih dahulu di Play Store dan Google App.
- Kemudian masuk ke aplikasi dan pilih ‘Homecare’.
- Pilih kategori layanan yang kamu butuhkan.
- Lalu, tentukan tanggal dan jadwal kunjungan yang kamu inginkan.
- Setelah kamu menyelesaikan pembayaran di aplikasi Halodoc, admin Home Lab Halodoc akan menghubungimu melalui WhatsApp untuk mengonfirmasi jadwal dan alamat. Jadwal bisa berubah menyesuaikan dengan ketersediaan petugas lab, kendala yang berkaitan dengan cuaca, atau kendala lainnya. Jadi, pastikan nomor kamu dapat dihubungi.
- Harga sudah termasuk biaya layanan, biaya transportasi, dan biaya alat pelindung diri (APD).
- Mohon memberikan informasi kepada petugas terkait beberapa kondisi yang mungkin dapat memengaruhi hasil (lamanya puasa, obat yang dikonsumsi, kondisi penyakit atau keluhan lain).
Dengan memesan layanan vaksin dan imunisasi di Halodoc, kesehatan dan imunitas tubuh kamu akan tetap terjaga.
Segera temukan layanan homecare yang kamu dan keluarga butuhkan hanya di Homecare by Halodoc yang ditangani langsung oleh tenaga ahli tepercaya.
Dengan Halodoc, kamu bisa melakukan vaksin dengan mudah dan aman, tanpa harus ke luar rumah.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!
Booking Layanan Vaksin Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Fakta Menarik
1. Louis Pasteur mengembangkan vaksin rabies pertama pada tahun 1885 dan mengujinya pada anak yang digigit anjing rabies.
2. Rabies hampir selalu berakibat fatal jika gejalanya sudah muncul, itulah sebabnya vaksinasi sangat penting.
Apa Kata Riset?
Berdasarkan tinjauan sistematis dalam Vaccine menemukan bahwa vaksin rabies modern, ketika diberikan dengan benar dan tepat waktu, memiliki efektivitas hampir 100 persen dalam mencegah rabies pasca paparan.
Studi ini menekankan pentingnya pemberian vaksin ini sesegera mungkin setelah paparan virus akibat gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi.
Selain itu, peneliti juga menyoroti bahwa kombinasi vaksin rabies dan imunoglobulin rabies (RIG) memberikan perlindungan yang optimal, terutama pada kasus paparan risiko tinggi.
RIG memberikan antibodi pasif yang segera melindungi tubuh, sementara vaksin merangsang produksi antibodi aktif yang memberikan perlindungan jangka panjang.
Vaksin rabies dinyatakan aman dan efektif untuk digunakan pada semua kelompok usia, termasuk anak-anak dan wanita hamil.
Kapan Vaksin Rabies Diperlukan?
Vaksin rabies diperlukan dalam dua kondisi utama:
- Profilaksis Pra-Pajanan (PrEP): Vaksinasi ini diberikan kepada orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus rabies, seperti dokter hewan, petugas laboratorium yang bekerja dengan virus rabies, dan orang-orang yang tinggal atau bepergian ke daerah di mana rabies umum terjadi.
- Profilaksis Pasca-Pajanan (PEP): Vaksinasi ini diberikan setelah seseorang terpapar virus rabies, misalnya karena gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. PEP terdiri dari serangkaian suntikan vaksin rabies dan, dalam beberapa kasus, suntikan immunoglobulin rabies (RIG).
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, setiap kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) harus segera ditangani dengan pemberian vaksin anti rabies (VAR) secepat mungkin.
Prosedur Vaksin Rabies
Vaksin rabies diberikan untuk mencegah infeksi virus rabies, baik sebelum maupun setelah seseorang terpapar.
Proses pemberian vaksin ini terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan sebelum vaksinasi, prosedur selama penyuntikan, hingga perawatan setelah vaksinasi.
Sebelum Vaksinasi
Apabila vaksin diberikan sebelum terpapar (pre-exposure), dokter akan memastikan bahwa kamu dalam kondisi sehat dan tidak memiliki alergi terhadap komponen vaksin.
Sementara itu, jika vaksin diberikan setelah gigitan hewan (post-exposure), dokter akan mengevaluasi luka, membersihkannya dengan sabun dan air selama minimal 15 menit, serta menilai apakah vaksin dan imunoglobulin rabies diperlukan.
Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang riwayat alergi atau kondisi medis lainnya sebelum menerima vaksin.
Selama Vaksinasi
Vaksin rabies akan diberikan melalui suntikan di otot lengan atas (deltoid) untuk orang dewasa atau paha untuk anak-anak.
Untuk pencegahan sebelum terpapar, vaksin diberikan dalam 2-3 dosis yang dijadwalkan dalam beberapa minggu.
Jika vaksin diberikan setelah terpapar, biasanya terdiri dari 4 dosis dalam 14 hari, ditambah imunoglobulin rabies pada kasus tertentu.
Sesudah Vaksinasi
Setelah vaksin diberikan, efek samping ringan seperti nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, atau demam bisa terjadi, tetapi umumnya akan hilang dalam beberapa hari.
Hindari aktivitas berat selama beberapa jam setelah vaksinasi untuk mengurangi risiko efek samping.
Apabila mengalami reaksi alergi serius seperti kesulitan bernapas atau pembengkakan, segera cari pertolongan medis.
Efek Samping Vaksin Rabies
Vaksin ini dapat menyebabkan beberapa efek samping, yang umumnya bersifat sementara.
Efek samping ringan yang dapat terjadi setelah pemberian vaksin ini di antaranya:
- Nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat suntikan
- Demam ringan
- Merasa lelah
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
Jika mengalami efek samping ringan, kamu bisa mengompres area suntikan dengan kain dingin dan banyak beristirahat.
Selain itu, meski jarang terjadi, beberapa orang bisa mengalami reaksi lebih kuat seperti:
- Demam tinggi
- Mual atau muntah
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Dalam kasus yang sangat langka, vaksin ini bisa menyebabkan reaksi alergi berat (anafilaksis), yang gejalanya meliputi:
- Kesulitan bernapas
- Bengkak pada wajah dan tenggorokan
- Denyut jantung cepat
- Ruam kulit atau gatal parah
Jika muncul tanda-tanda reaksi alergi berat, segera cari pertolongan medis darurat.
Tempat Melakukan Vaksin Rabies
Pemberian vaksin ini bisa didapatkan di rumah sakit atau klinik tertentu. Pastikan untuk memilih tempat yang sudah mendapatkan sertifikasi dengan ahli medis yang berpengalaman di bidangnya.
Mitos dan Fakta Vaksin Rabies
Ada banyak mitos seputar vaksin rabies. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Mitos: Vaksin rabies menyebabkan rabies
Faktanya, Vaksin rabies tidak mengandung virus rabies hidup dan tidak dapat menyebabkan rabies.
2. Mitos: Vaksin rabies tidak efektif
Faktanya, vaksin rabies sangat efektif dalam mencegah rabies jika diberikan dengan benar.
3. Mitos: Hanya anjing yang perlu divaksinasi rabies
Faktanya, semua hewan peliharaan, termasuk kucing, juga perlu divaksinasi rabies.
Vaksin Rabies dan Kehamilan
Vaksin rabies umumnya aman diberikan selama kehamilan jika ada risiko paparan rabies. Keputusan untuk memberikan vaksin rabies selama kehamilan harus dibuat berdasarkan penilaian risiko-manfaat oleh dokter.
Pencegahan Rabies Selain Vaksinasi
Selain vaksinasi, ada beberapa langkah lain yang dapat diambil untuk mencegah rabies:
- Hindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang tidak dikenal.
- Jangan mendekati atau memberi makan hewan liar.
- Pastikan hewan peliharaan selalu diawasi dan tidak berkeliaran bebas.
- Laporkan hewan yang menunjukkan perilaku aneh atau agresif kepada pihak berwenang.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami hal-hal berikut:
- Digigit atau dicakar oleh hewan yang dicurigai rabies.
- Mengalami gejala rabies, seperti demam, sakit kepala, kebingungan, halusinasi, atau kelumpuhan.
Kamu juga bisa bertanya pada dokter di Halodoc untuk informasi seputar rabies dengan cara klik banner di bawah ini!

Kesimpulan
Vaksin rabies adalah cara yang aman dan efektif untuk mencegah penyakit rabies.
Vaksinasi direkomendasikan untuk orang yang berisiko tinggi terpapar virus rabies dan harus segera diberikan setelah terpapar hewan yang mungkin terinfeksi rabies.
Pastikan hewan peliharaan divaksinasi rabies secara teratur untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.
Jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang vaksin rabies, konsultasikan dengan dokter.
Kamu juga dapat melakukan konsultasi dokter dan mendapatkan vaksin rabies di fasilitas kesehatan terdekat atau melalui aplikasi Halodoc.
Diperbarui pada 16 Juni 2025
Referensi:
CDC. Diakses pada 2025. Rabies VIS.
NHS. Diakses pada 2025. Vaccination Rabies.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Rabies Vaccine (Intramuscular Route).
Kessels J, et al. Diakses pada 2025. Rabies post-exposure prophylaxis: A systematic review on abridged vaccination schedules and the effect of changing administration routes during a single course.
FAQ
1. Kapan suntik vaksin rabies?
Vaksin rabies dapat diberikan dalam dua situasi, yaitu:
Profilaksis pra-pajanan (sebelum terpapar)
Diberikan kepada individu yang berisiko tinggi terpapar virus rabies, seperti petugas laboratorium yang bekerja dengan virus rabies, dokter hewan, atau individu yang tinggal di area dengan kasus rabies tinggi.
Jadwal pemberian vaksin biasanya meliputi tiga dosis dasar dan dua dosis booster:
- Dosis I: Hari ke-0
- Dosis II: 7 hari setelah dosis pertama
- Dosis III: 28 hari setelah dosis pertama
- Booster I: 1 tahun setelah dosis pertama
- Booster II: 5 tahun setelah dosis pertama
Profilaksis pasca-pajanan (setelah terpapar)
Vaksin rabies pasca-pajanan (PEP) diberikan dalam empat dosis, yaitu hari ke-0, ke-3, ke-7, dan ke-14. Pada beberapa kasus, dosis tambahan pada hari ke-28 diberikan bagi individu dengan imunokompromais.
2. Vaksin rabies harganya berapa?
Biaya vaksin rabies bervariasi tergantung pada fasilitas kesehatan yang menyediakan.
Di beberapa klinik atau rumah sakit swasta, harga per vial sekitar Rp300.000, dan biasanya dibutuhkan dua vial untuk satu kali vaksinasi.
3. Apakah vaksin rabies gratis di puskesmas?
Ya, vaksin rabies dapat diperoleh secara gratis di puskesmas, terutama bagi individu yang telah tergigit atau terpapar hewan yang dicurigai rabies.
Kementerian Kesehatan telah menyediakan vaksin dan obat rabies di puskesmas untuk penanganan kasus tersebut.
4. Vaksin rabies apa namanya?
Salah satu nama vaksin rabies yang umum digunakan adalah Verorab.
Vaksin ini diindikasikan untuk profilaksis rabies pra-pajanan dan pasca-pajanan pada semua kelompok umur.
5. Apakah vaksin rabies wajib?
Vaksin rabies wajib untuk hewan peliharaan di banyak daerah. Untuk manusia, vaksin rabies diwajibkan jika ada risiko pekerjaan atau paparan.
6. Berapa lama perlindungan dari vaksin rabies bertahan?
Perlindungan dari vaksin rabies dapat bertahan selama beberapa tahun. Dosis booster mungkin diperlukan tergantung pada tingkat risiko paparan.
7. Apa yang harus dilakukan jika digigit hewan yang dicurigai rabies?
Segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 10-15 menit.
Kemudian, segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan vaksinasi pasca-pajanan (PEP) dan immunoglobulin rabies (RIG) jika diperlukan.


