
DAFTAR ISI
- Pengertian Vulvodynia
- Penyebab Vulvodynia
- Gejala Vulvodynia
- Diagnosis Vulvodynia
- Pengobatan Vulvodynia
- Komplikasi Vulvodynia
- Pencegahan Vulvodynia
- Kapan Harus ke Dokter?
Pengertian Vulvodynia
Vulvodinia berasal dari kata Latin “vulva” (organ genital eksternal wanita) dan “dinia” (nyeri). Secara harfiah, vulvodinia berarti nyeri vulva.
Kondisi ini merupakan sindrom nyeri kronis yang terlokalisasi pada vulva, yang berlangsung setidaknya tiga bulan.
Nyeri ini dapat bersifat konstan atau intermiten, dan dapat dipicu oleh sentuhan, tekanan, atau aktivitas tertentu.
Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi, dan prosesnya.
Vulvodinia dapat memengaruhi kesehatan reproduksi wanita secara signifikan.
Penyebab Vulvodynia
Penyebab pasti vulvodinia belum sepenuhnya dipahami. Kondisi ini diduga multifaktorial, melibatkan interaksi kompleks antara faktor genetik, hormonal, neurologis, dan psikologis.
Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi meliputi:
- Kerusakan atau disfungsi saraf: Cedera atau iritasi pada saraf di sekitar vulva dapat menyebabkan nyeri kronis.
- Peradangan kronis: Peradangan pada jaringan vulva dapat meningkatkan sensitivitas terhadap nyeri.
- Faktor genetik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat keluarga vulvodinia lebih berisiko mengalami kondisi ini.
- Perubahan hormonal: Fluktuasi hormon, seperti penurunan kadar estrogen, dapat memengaruhi sensitivitas nyeri pada vulva.
- Infeksi: Infeksi jamur atau bakteri pada vulva dapat memicu atau memperburuk gejala vulvodinia.
- Kondisi medis lain: Kondisi medis tertentu, seperti fibromyalgia, sindrom iritasi usus (IBS), dan endometriosis, sering dikaitkan dengan vulvodinia.
- Faktor psikologis: Stres, kecemasan, dan depresi dapat memperburuk persepsi nyeri.
Mulai sekarang Jangan Disepelekan, Ketahui 6 Cara Merawat Vagina yang Tepat
Gejala Vulvodynia
Nyeri di area vulva adalah gejala khas dari kondisi ini. Selain rasa nyeri, vulvodynia juga ditandai dengan:
- Rasa terbakar
- Perih
- Kemerahan
- Hubungan seksual yang menyakitkan (dispareunia)
- Denyutan
- Rasa nyeri seperti ditusuk
- Gatal
Rasa nyeri pada vulvodynia dapat muncul terus-menerus atau hanya sesekali, dan sering kali muncul saat area sensitif tersentuh.
Keluhan ini bisa dirasakan di seluruh bagian vulva maupun terlokalisasi pada titik tertentu.
Meski terasa sakit, bagian vulva biasanya tampak normal, meskipun pada beberapa kasus dapat terlihat sedikit kemerahan atau bengkak.
Diagnosis Vulvodynia
Sebelum mendiagnosis vulvodynia, dokter akan bertanya seputar riwayat medis, seksual, dan pembedahan untuk memahami lokasi, sifat, dan tingkat gejala vulvodynia. Setelah itu, pemeriksaan penunjang di bawah ini bisa dilakukan:
- Pemeriksaan panggul. Dokter akan memeriksa alat kelamin luar dan vagina untuk mencari tanda-tanda infeksi atau penyebab lain dari gejala. Apabila tidak ditemukan bukti visual infeksi, dokter perlu mengambil sampel sel dari vagina untuk diuji.
- Tes kapas. Dokter menggunakan kapas yang dibasahi untuk memeriksa dengan lembut area nyeri tertentu yang terlokalisir di daerah vulva.
Pengobatan Vulvodynia
Perawatan berfokus untuk menghilangkan gejala. Sebagian besar kasus vulvodynia membutuhkan kombinasi perawatan untuk mengurangi gejala. Namun, butuh waktu untuk menemukan perawatan apa yang paling tepat dan efektif.
Pilihan pengobatan meliputi:
- Obat-obatan. Steroid, antidepresan trisiklik atau antikonvulsan dapat membantu mengurangi nyeri kronis. Antihistamin juga bisa diberikan untuk mengurangi rasa gatal.
- Terapi biofeedback. Tujuannya membantu mengurangi rasa sakit dengan mengajarkan pengidap cara mengendurkan otot panggul dan mengontrol respons tubuh terhadap gejala.
- Anestesi lokal. Obat-obatan, seperti salep lidokain, dapat meredakan gejala sementara. Dokter mungkin merekomendasikan penggunaan lidokain, 30 menit sebelum hubungan seksual untuk mengurangi ketidaknyamanan. Menggunakan salep lidokain dapat menyebabkan pasangan mengalami mati rasa sementara setelah kontak seksual.
- Blok saraf. Wanita yang mengalami nyeri dalam waktu lama dan tidak merespon pengobatan lain bisa menggunakan suntikan blok saraf lokal untuk atasi nyeri.
- Terapi dasar panggul. Sebagian besar pengidap mengalami ketegangan pada otot-otot dasar panggul. Latihan untuk mengendurkan otot-otot tersebut dapat membantu meredakan nyeri.
- Operasi. Pembedahan untuk mengangkat kulit dan jaringan yang terkena (vestibulektomi) dapat dilakukan untuk mengurangi rasa sakit pada beberapa wanita. Meski begitu, opsi perawatan ini jarang sekali dilakukan.
Selain melakukan pengobatan di atas, terdapat perawatan rumahan yang bisa dicoba untuk mengurangi nyeri. Perawatannya meliputi kompres dingin, berendam dalam bak mandi hangat dan membasuh area vulva secara lembut dengan air bersih.
Kamu bisa cari tahu juga Ini Berbagai Penyebab Vagina Nyeri yang Perlu Diketahui.
Komplikasi Vulvodynia
Vulvodinia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk:
- Dispareunia (nyeri saat berhubungan seksual): Ini adalah komplikasi yang paling umum dari vulvodinia.
- Gangguan Fungsi Seksual: Vulvodinia dapat menyebabkan penurunan libido, kesulitan mencapai orgasme, dan masalah seksual lainnya.
- Masalah Hubungan: Nyeri kronis dapat memengaruhi hubungan dengan pasangan.
- Depresi dan Kecemasan: Nyeri kronis dapat menyebabkan depresi dan kecemasan.
- Penurunan Kualitas Hidup: Vulvodinia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Pencegahan Vulvodynia
Karena penyebab pasti vulvodinia belum diketahui, tidak ada cara pasti untuk mencegahnya.
Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena vulvodinia:
- Hindari produk yang mengiritasi vulva.
- Jaga kebersihan area kewanitaan dengan benar.
- Hindari berhubungan seksual tanpa pelumas.
- Kelola stres dengan baik.
- Segera obati infeksi jamur atau bakteri pada vulva.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menekankan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sebagai bagian dari kesehatan secara keseluruhan.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami nyeri vulva yang tidak kunjung membaik atau mengganggu aktivitas sehari-hari.
Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi.
Konsultasi dengan dokter spesialis obgyn kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!


