
DAFTAR ISI
- Apa Itu Xerosis?
- Penyebab Xerosis
- Faktor Risiko Xerosis
- Gejala Xerosis
- Diagnosis Xerosis
- Komplikasi Xerosis
- Pengobatan Xerosis
- Pencegahan Xerosis
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Xerosis?
Xerosis merupakan suatu istilah medis untuk kondisi kulit kering yang cenderung terasa kasar lantaran kehilangan air dan minyak alami. Siapa saja bisa mengalaminya, tetapi lansia adalah kelompok individu yang paling rentan.
Kondisi ini sangat umum terjadi dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Meskipun bukan kondisi yang serius, xerosis dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, gatal, dan bahkan dapat memicu masalah kulit lainnya jika tidak ditangani dengan tepat.
Penyebab Xerosis
Aspek lingkungan, pengobatan, kondisi medis dan aktivitas di bawah ini dapat menyebabkan kulit kering:
- Overcleansing atau terlalu sering membersihkan kulit bisa menghilangkan minyak alami di kulit.
- Mandi terlalu sering .
- Menggunakan air panas untuk mandi.
- Punya masalah kulit, seperti eksim dan psoriasis.
- Tinggal di daerah bercuaca dingin yang rendah kelembapannya.
- Dehidrasi atau kurang minum air.
- Sering terpapar sinar matahari.
- Kurang gizi.
- Diet ketat sehingga berat badan turun drastis.
- Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti diuretik, retinoid, atau kemoterapi.
- Keturunan kulit kering.
- Menggunakan sabun mandi dengan bahan kimia tertentu, seperti pewangi.
- Mengidap penyakit, misalnya gagal ginjal atau masalah tiroid.
- Menopause
Faktor Risiko Xerosis
Seiring bertambahnya usia, kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous, yang bekerja menghasilkan minyak alami, sudah tidak seaktif dahulu. Faktor risiko lainnya meliputi:
- Sering mandi air panas atau penggunaan sabun berlebihan. Mandi air panas terlalu lama atau menggunakan sabun yang bersifat keras dapat menghilangkan minyak alami kulit, sehingga kulit kehilangan lapisan pelindungnya.
- Penggunaan obat-obatan tertentu. Beberapa obat, seperti diuretik, retinoid, atau obat jerawat, dapat memicu kulit kering sebagai efek samping.
- Usia lanjut. Seiring bertambahnya usia, produksi minyak alami kulit menurun, sehingga lansia lebih sering mengalami xerosis.
- Faktor genetik. Jika dalam keluarga ada riwayat kulit kering atau penyakit kulit tertentu (misalnya dermatitis atopik), maka risiko mengalami xerosis juga lebih tinggi.
- Kondisi medis tertentu. Penyakit seperti diabetes, hipotiroid, atau gagal ginjal kronis dapat mengganggu kelembapan kulit dan menyebabkan xerosis.
- Kurang merawat kulit. Jarang memakai pelembap atau tidak menjaga kelembapan kulit sehari-hari juga meningkatkan risiko xerosis, terutama jika sering terpapar AC atau sinar matahari.
Gejala Xerosis
Beberapa gejala yang dirasakan pengidap xerosis, antara lain:
- Kulit kering, kasar, dan bersisik, terutama pada lengan dan tungkai.
- Iritasi kulit yang ditandai dengan kemerahan
- Kulit pecah-pecah, mengelupas, dan rentan terluka.
- Rasa gatal yang memicu untuk digaruk, sehingga dapat menimbulkan infeksi.
- Kulit terlihat pucat, kusam, dan berwarna keputihan.
Masalah medis di atas bisa terjadi di seluruh tubuh, tetapi paling sering memengaruhi lengan, kaki, dan tangan. Wajah juga termasuk area yang rentan mengembangkan kulit kering.
Selain itu, xerosis tidak selalu terjadi sepanjang waktu alias bisa datang dan pergi. Persoalan ini kerap terjadi selama musim dingin dan musim panas yang ekstrem.
Diagnosis Xerosis
Biasanya, xerosis (kulit kering) bisa dikenali dokter hanya melalui pemeriksaan fisik sederhana. Dokter akan melihat kondisi kulit secara langsung, misalnya apakah terlihat bersisik, pecah-pecah, kemerahan, atau terdapat luka akibat garukan.
Selain itu, dokter juga akan menggali riwayat kesehatan kamu dengan menanyakan beberapa hal berikut:
- Sejak kapan kulit mulai kering
- Apakah ada rasa gatal yang menyertai
- Kebiasaan mandi, termasuk suhu air dan penggunaan sabun
- Riwayat penggunaan obat-obatan tertentu
- Riwayat alergi atau penyakit kulit lain di keluarga
- Kondisi kesehatan lain seperti diabetes atau hipotiroid
Langkah ini penting supaya dokter bisa menilai apakah xerosis hanya gangguan ringan atau berkaitan dengan masalah kesehatan lain.
Jika dokter mencurigai bahwa kulit kering tersebut disebabkan oleh penyakit lain (misalnya dermatitis atopik, psoriasis, atau infeksi jamur), maka pemeriksaan tambahan bisa dilakukan, seperti:
1. Biopsi Kulit
Dokter akan mengambil sedikit sampel jaringan kulit untuk diperiksa di bawah mikroskop. Pemeriksaan ini membantu memastikan tidak ada kelainan lain yang menyerupai xerosis.
2. Tes Darah
Kadang dilakukan untuk memeriksa fungsi tiroid, gula darah, atau mengecek adanya kelainan sistem kekebalan tubuh yang memengaruhi kulit.
3. Tes Alergi
Jika ada dugaan xerosis berhubungan dengan alergi atau dermatitis atopik, tes alergi kulit mungkin diperlukan.
Komplikasi Xerosis
Kulit kering atau xerosis bukan hanya sekadar masalah penampilan, tetapi juga bisa memicu beberapa komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.
1. Gatal yang Mengganggu
Kulit yang sangat kering sering kali terasa gatal berlebihan (pruritus). Rasa gatal ini memancing keinginan untuk menggaruk terus-menerus, terutama di malam hari ketika tubuh sedang beristirahat.
Simak informasi lain mengenai Pruritus – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
2. Luka Akibat Garukan
Jika kamu sering menggaruk area yang kering, permukaan kulit bisa mengalami lecet, luka terbuka, atau pecah-pecah. Kondisi ini membuat lapisan pelindung kulit (skin barrier) rusak.
3. Infeksi Sekunder
Kulit yang terluka akibat garukan menjadi lebih rentan dimasuki kuman atau bakteri.
Akibatnya, bisa terjadi infeksi sekunder seperti impetigo atau selulitis, yang ditandai dengan kemerahan, bengkak, nyeri, bahkan bernanah di area luka.
4. Peradangan Kulit Kronis
Jika xerosis terus-menerus dibiarkan tanpa perawatan, kulit bisa menebal, bersisik, dan berubah warna. Ini adalah tanda peradangan kronis akibat iritasi berulang, dikenal juga sebagai lichen simplex chronicus.
5. Gangguan Kualitas Hidup
Kulit kering yang gatal parah dapat mengganggu tidur, memengaruhi konsentrasi, dan menurunkan rasa percaya diri karena rasa tidak nyaman yang menetap.
Pengobatan Xerosis
Perawatan xerosis tidak melulu dengan obat-obatan. Malah, perawatan lini pertama masalah ini sederhana dan bisa dilakukan di rumah, seperti berikut ini:
1. Perawatan rumahan sebagai lini pertama
- Gunakan pelembap berupa krim atau lotion secara rutin.
- Pilih krim berbahan dasar minyak karena mampu menahan kelembapan lebih lama dibandingkan krim berbahan dasar air.
- Produk yang mengandung asam laktat, urea, atau kombinasi keduanya bisa menjadi pilihan karena efektif melembapkan kulit lebih tahan lama.
Simak informasi tentang Perawatan Kulit – Cara dan Jenis Sesuai Tipe Kulit lainnya berikut ini.
2. Kebiasaan sehari-hari yang mendukung
- Perbanyak konsumsi air putih untuk menjaga hidrasi tubuh dan kulit.
- Hindari mandi air panas yang bisa memperparah kekeringan kulit.
3. Perawatan alami
Minyak esensial dan gel lidah buaya sering digunakan sebagai alternatif alami untuk melembapkan kulit kering, meskipun efektivitasnya belum sepenuhnya didukung penelitian ilmiah.
4. Pengobatan medis
- Jika perawatan rumahan tidak berhasil, segera konsultasikan ke dokter.
- Dokter biasanya meresepkan krim kortikosteroid, seperti hidrokortison, untuk mengurangi peradangan, kemerahan, dan rasa gatal.
Jika pengobatan di atas kurang membantu, Ini Rekomendasi Dokter Kulit dan Kelamin di Halodoc yang bisa kamu hubungi
Pencegahan Xerosis
Kunci mencegah xerosis adalah mengupayakan kelembaban kulit agar tetap terjaga. Beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
- Memilih sabun yang lembut dan melembapkan
- Menggunakan pelembab kulit atau baby oil setelah mandi.
- Memasang pelembab ruangan untuk mengurangi udara yang panas dan kering.
- Melindungi kulit dari udara dingin dengan mengenakan sarung tangan, syal, dan topi.
- Menggunakan tabir surya, terutama saat melakukan kegiatan di luar ruangan.
- Menghindari mandi terlalu lama dan tidak mandi dengan air panas.
- Tidak menggosok atau menggaruk kulit dengan kasar.
- Mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup setiap hari.
Kapan Harus ke Dokter?
Kunjungi dokter apabila xerosis tidak kunjung membaik. Selain menjaga kulit tetap lembap, kamu juga butuh vitamin dan suplemen supaya imun tetap terjaga. Segera cek kebutuhan vitamin dan suplemen di toko kesehatan Halodoc.
Kamu juga bisa menghubungi dokter spesialis kulit di Halodoc apabila kondisi kulitmu tak kunjung membaik.
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:
