Halodoc, Jakarta - Otot yang kaku dan tegang seringkali dipicu oleh penggunaan otot secara berlebihan, cedera otot, serta tegang pada beberapa bagian tubuh. Beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya sejumlah masalah pada otot tersebut, seperti terjatuh, terbentur, kecelakaan, serta kurangnya pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelahnya. Salah satu obat yang mampu mengatasi masalah pada otot adalah eperisone. Ketahui manfaat eperisone dan penjelasan lainnya terkait obat tersebut berikut ini.

Baca juga: 3 Tips Memilih Obat Batuk Berdasarkan Jenisnya

Manfaat Eperisone untuk Merelaksasi Otot yang Kaku

Eperisone merupakan obat yang digunakan untuk merelaksasi otot yang kaku dan tegang. Tidak sampai di situ saja, obat ini mampu meredakan gejala otot kejang. Berikut ini beberapa gangguan kesehatan yang terjadi saat kejang otot:

• Otot terasa lebih kencang sehingga memicu munculnya rasa sakit atau nyeri otot.
• Otot terasa lebih lemah.
• Pergerakan tubuh menjadi lebih lambat karena nyeri pada otot.
• Gangguan tidur akibat otot yang terasa sakit.

Eperisone merupakan golongan relaksan otot yang bekerja dengan melemaskan otot rangka dan otot polos pembuluh darah. Manfaat eperisone lainnya adalah mengurangi kekakuan dan kelemahan otot akibat kelainan genetik langkah, seperti myotonia congenita. Gejala yang umum terjadi adalah otot kaku ketika mencoba bergerak setelah diam dalam waktu lama. Pada kondisi tersebut, otot menjadi tegang dan kaku.

Begini Aturan Mengonsumsi Obat Jenis Eperisone

Eperisone bekerja dengan memperlebar pembuluh darah, sehingga rasa sakit pada otot pun berkurang. Jika ingin mengonsumsinya, kamu disarankan untuk makan terlebih dulu. Jangan lupa untuk mendiskusikannya dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya, serta membaca petunjuk pemakaian pada kemasan. Jangan gunakan obat melebihi dosis yang dianjurkan, lebih sedikit, atau digunakan dalam jangka panjang.

Baca juga: 5 Jenis Obat yang Efektif Atasi Penyakit Asam Urat

Adakah Efek Samping yang Ditimbulkan?

Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, penggunaan eperisone juga dapat menimbulkan efek samping. Meski demikian, munculnya efek samping penggunaan eperisone merupakan kasus yang sangat jarang terjadi. Berikut ini beberapa efek samping eperisone jika digunakan dalam aturan yang tidak tepat:

• Anemia;
• Demam;
• Mual dan muntah;
• Perut menjadi tidak nyaman;
• Perut terasa kembung;
• Sakit perut;
• Diare;
• Sembelit;
• Sering cegukan;
• Peningkatan detak jantung;
• Peningkatan urea dalam darah;
• Penurunan nafsu makan;
• Otot menjadi kaku;
• Sakit kepala;
• Tremor atau gemetar;
• Kepala pusing;
• Gatal-gatal atau masalah kulit lainnya.

Dalam kasus yang jarang terjadi, eperisone dapat memicu terjadinya reaksi alergi. Oleh karena itu, segera hentikan pemakaian jika ditemukan ruam kulit, gatal-gatal, kesulitan bernapas, serta pembengkakan pada wajah, bibir, tenggorokan, atau lidah. 

Baca juga: Inilah Tips Agar Terhindar Dari Kecanduan Obat

Jika Terjadi Keadaan Darurat, Apa yang Harus Dilakukan?

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam keadaan darurat atau overdosis adalah, larikan pasien ke rumah sakit terdekat. Beberapa tanda kondisi gawat darurat atau overdosis, yaitu mual, muntah-muntah, pusing, hilang keseimbangan, mati rasa dan kesemutan, serta kejang-kejang. Untuk menghindari beberapa kondisi yang tidak diharapkan, pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai dengan izin dan anjuran dokter, ya.

Jika kamu melupakan satu dosis obat, maka minum sesegera mungkin saat ingat. Namun jika sudah mendekati waktu minum berikutnya, lewati dosis yang terlupakan, dan kembali ke jadwal yang sudah ditetapkan. Jangan menggandakan dosis obat, ya. Jika ingin membeli obat jenis ini, kamu bisa menggunakan fitur “toko kesehatan” di aplikasi Halodoc.

Referensi:

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Diakses pada 2021. Cek Produk. Eperisone.

Pusat Informasi Obat Nasional. Diakses pada 2021. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Eperisone.

MIMS Indonesia. Diakses pada 2021. Eperisone.