Kisah Viral, Perokok Ini Hampir Kehilangan Sebelah Paru-Paru

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Agustus 2019
Kisah Viral, Perokok Ini Hampir Kehilangan Sebelah Paru-ParuKisah Viral, Perokok Ini Hampir Kehilangan Sebelah Paru-Paru

Halodoc, Jakarta - Kebiasaan merokok mungkin menjadi hal yang disesali Niko Rizky Ananda, yang pada Juli lalu nyaris kehilangan sebelah paru-parunya karena pneumothorax spontan. Pria berumur 24 tahun asal Lampung ini pun membagikan kisahnya di media sosial, yang kemudian menjadi viral. Selain berbagi cerita, Niko juga berpesan pada para perokok untuk segera berhenti.

"Minta do'a nya kawan, biar niko kuat dan cepet sembuh. Buat kalian yg masih merokok niko yg udah ngerasain gimana rasanya saat paru2 kalian ngga berfungsi. Sumpah rasanya sakit dan cara ngobatinnya bakalan nyiksa kalian berhari2," tulis Niko di akun Facebook-nya, yang kini telah dibagikan lebih dari 20 ribu kali.

Dalam berbagai pemberitaan, sang istri, Dea, bercerita bahwa Niko memang sebelumnya memiliki kebiasaan merokok yang cukup aktif. Dalam sehari, Niko bisa menghabiskan hingga 1 bungkus rokok. Hingga kemudian secara tiba-tiba suaminya mengeluh sakit di bagian dada yang amat sangat. 

Baca juga: Hati-hati, Mengupil Bisa Sebabkan Radang Paru-Paru

Saat dibawa berobat, dokter mengatakan bahwa di dalam paru-paru Niko terdapat angin, dan paru-paru sebelah kirinya kolaps. Kondisi ini membuat Niko harus dirujuk ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, dokter mendiagnosis Niko mengidap pneumothorax spontan, lalu memutuskan untuk mengebor dan memasang selang pada paru-paru kirinya.

Kini, Niko sudah diperbolehkan pulang dan selang pada dadanya sudah dicabut, tetapi kondisinya belum pulih sepenuhnya. Dokter pun menyarankan Niko untuk rajin meniup balon, agar paru-parunya berkembang dan bisa tetap berfungsi.

Lebih Lanjut tentang Pneumothorax Spontan

Pneumothorax spontan, penyakit yang membuat kolapsnya paru-paru Niko, merupakan kondisi gawat darurat yang dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat. Pneumothorax merupakan istilah medis untuk kondisi paru-paru yang kolaps. Kondisi ini terjadi ketika udara masuk ke ruang di antara paru-paru dan lapisan pleura.

Nyeri pada dada merupakan gejala utama dari pneumothorax. Sementara gejala-gejala umum lainnya yang bisa menyertai adalah:

  • Sesak napas atau dyspnea;

  • Keluar keringat dingin;

  • Sensasi tertarik (tightness) di dada;

  • Membiru, atau sianosis;

  • Takikardia berat, atau denyut jantung cepat.

Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter, agar penanganan bisa dilakukan sesegera mungkin. Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya!

Baca juga: 5 Cara Menjaga Kapasitas Paru-Paru

Pneumothorax spontan merupakan salah satu jenis pneumothorax non trauma, yang bisa terjadi secara tiba-tiba, tanpa diawali cedera apapun. Sementara jenis lainnya adalah pneumothorax trauma, yang disebabkan oleh cedera pada dinding paru-paru atau dada. 

Bukan hanya berdasarkan penyebabnya, secara umum, pneumothorax juga terbagi menjadi 2, yaitu primer dan sekunder. Pneumothorax primer terjadi pada orang yang sehat, dalam artian tidak memiliki riwayat penyakit paru apapun. Sementara pneumothorax sekunder adalah jenis yang terjadi sebagai komplikasi dari penyakit paru tertentu.

Berbagai Pilihan Pengobatan untuk Pneumothorax Spontan

Pengobatan untuk pneumothorax, apapun jenisnya, dilakukan untuk mengurangi tekanan pada paru-paru, sehingga organ ini bisa mengembang. Jenis tindakan yang dilakukan biasanya ditentukan berdasarkan tingkat keparahan pneumothorax yang dialami. 

Pada kasus yang ringan, atau hanya sebagian kecil saja paru-paru yang kolaps, penanganan dapat dilakukan dengan memantau kondisi pengidap secara saksama, selama 1-2 minggu. Selama masa pemantauan, dokter akan meminta pengidap untuk menjalani pemeriksaan Rontgen secara berkala, dan pemberian oksigen melalui masker jika pengidap mengeluh kesulitan bernapas atau kadar oksigen dalam tubuhnya menurun.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Lakukan Rontgen Paru-Paru

Namun, jika kondisi kolaps paru sudah cukup luas, dokter biasanya akan melakukan tindakan untuk mengeluarkan timbunan udara. Caranya, dengan memasukkan selang ke rongga dada, melalui sela antara tulang iga agar tekanan berkurang dan bentuk paru-paru bisa kembali seperti semula. Tindakan inilah yang dilakukan dokter terhadap Niko. 

Metode penanganan lainnya yang bisa dilakukan untuk pneumothorax adalah operasi. Prosedur ini biasanya dilakukan jika metode pengobatan lainnya tidak membuahkan hasil. Dalam hal ini, operasi dilakukan untuk memperbaiki bagian paru yang pecah, kemudian menutupnya kembali. Selain itu, dokter dapat juga melakukan pleurodesis, terutama jika kondisinya berulang. Dalam prosedur ini, dokter akan membuat kedua pleura melekat, sehingga udara tidak dapat lagi masuk ke rongga pleura.

Referensi:

John Wayne Cancer Institute. Diakses pada 2019. Spontaneous Pneumothorax

Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Pneumothorax

Medical News Today. Diakses pada 2019. Pneumothorax: Causes, symptoms, and treatment

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan