Halodoc, Jakarta –  Kini banyak kondom yang menawarkan rasa atau aroma yang unik. Misalnya rasa buah-buahan, permen karet, dan kue. Penampilannya mungkin tampak sama dengan kondom biasa (tanpa aroma), hanya saja pada kondom beraroma terdapat aroma dan rasa tertentu yang ditambahkan pada pelumasnya. 

Mungkin masih banyak yang mengira bahwa penambahan aroma hanyalah sebuah variasi. Namun, sebenarnya penambahan aroma dan rasa pada kondom, sedikit mengubah fungsinya. Hati-hati, jika keliru menggunakannya, kondom ini bisa menyebabkan iritasi pada vagina, lho. 

Kondom Beraroma Bisa Sebabkan Iritasi Vagina

Kondom dengan tambahan aroma dan rasa awalnya dibuat untuk pengalaman seks oral yang lebih nyaman. Alat kontrasepsi berupa kondom beraroma tidak dimaksudkan untuk seks vaginal (penetrasi vaginal). Sebab kondom beraroma mengandung gula yang dapat menimbulkan masalah pada vagina.

Kadar gula dalam kondom beraroma dapat mempengaruhi tingkat pH vagina, sehingga berisiko menyebabkan infeksi jamur. Meskipun organisasi seperti Food and Drug Association (FDA) di Amerika Serikat telah menyetujui keamanan dan perlindungan kondom beraroma, tapi mereka juga memperingatkan adanya potensi infeksi jamur jika digunakan untuk penetrasi vaginal.

Ketidakseimbangan pH akibat penggunaan kondom beraroma juga berpotensi menyebabkan vaginosis bakteri. Meski jumlah gula yang terkandung dalam kondom beraroma relatif sedikit, tapi tetap berisiko menyebabkan rasa gatal-gatal, iritasi, dan sensasi rasa terbakar pada vagina. 

Perlu diingat juga, rasa dan aroma pada kondom merupakan bahan kimia. Jika kamu dan pasangan cukup aktif berhubungan intim dan mengandalkan kondom sebagai pengaman, maka penggunaan kondom beraroma yang tidak tepat hanya akan mengekspos tubuh pada bahan kimia.

Nah, kondom beraroma bisa digunakan saat ingin melakukan seks oral, bukan penetrasi vagina. Untuk seks vaginal, sebaiknya gunakan jenis kondom tanpa aroma. 

Cara Tepat dan Aman Menggunakan Kondom

Kondom masih sering dipakai pasangan setelah menikah untuk mencegah kehamilan. Untuk itu, penting mengetahui cara tepat dan aman menggunakan kondom supaya tidak “kebobolan”. 

Saat berhubungan intim, kondom dikenakan pada penis untuk mencegah air mani dan sperma memasuki vagina saat ejakulasi. Selain itu, kondom harus dipakai saat penis ereksi (keras) dan sebelum bersentuhan dengan tubuh pasangan. 

Untuk menggunakan kondom pada penis dengan benar, ikuti langkah-langkah berikut:

• Buka dengan hati-hati kemasan foil yang membungkus kondom, berhati-hatilah agar tidak merobek kondom.
• Pegang ujung kondom di antara jari dan ibu jari untuk memastikannya terpasang dengan benar, dan tidak ada udara yang terperangkap di dalamnya. Karena kondom dapat pecah jika udara terperangkap di dalamnya.
• Tempatkan kondom di ujung penis dan kenakan saat ereksi.
• Jika kondom terlepas saat berhubungan intim, hentikan aktivitas, dan pasangan kondom yang baru.
• Jangan pernah menggunakan kembali kondom yang sudah pernah digunakan.
• Jangan menggunakan kondom pria dan wanita secara bersamaan. Hal ini dapat merusak kondom dan mengurangi efektivitasnya.
• Jangan menggunakan pelumas berbasis minyak dan obat-obatan dengan kondom lateks.
• Kondom hanya boleh dilepas dari penis jika tidak ada kontak lebih lanjut dengan pasangan. 

Itulah yang perlu diketahui tentang dampak menggunakan kondom beraroma. Pastikan untuk memilih kondom yang aman dan nyaman untuk kamu dan pasangan. Tidak ada salahnya juga jika istri terlibat dalam memilih kondom dan mengetahui jenis dan variasi yang akan digunakan. 

Nah, bagi kamu yang mau tahu seputar alat kontrasepsi atau memiliki keluhan kesehatan lainnya, bisa kok bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2022. What You Need to Know About Flavored Condoms

Times of India. Diakses pada 2022. Revealed: Flavoured Condoms Are NOT Meant For Vaginal Sex!

Health Shots. Diakses pada 2022. Want to kink up your sex life with flavoured condoms? Well, you’ve got to read the health risks first