Libur Lebaran Ditambah, Berat Badan Jangan Ditambah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 April 2018
Libur Lebaran Ditambah, Berat Badan Jangan DitambahLibur Lebaran Ditambah, Berat Badan Jangan Ditambah

Halodoc, Jakarta – Libur lebaran tahun 2018 diperpanjang! Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPAN-RB) menyampaikan bahwa cuti bersama libur lebaran ditambah menjadi total sepuluh hari. Libur lebaran pada tahun ini akan dimulai pada 11 hingga 20 Juni 2018. Wih!

Meski lebaran ditambah, ada baiknya kamu tetap menjaga dan menjalankan pola hidup sehat agar berat badan tidak ikut bertambah. Satu hal yang perlu diingat, libur sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk mengacaukan pola makan, jam tidur, apalagi sampai meninggalkan olahraga.

Selain bisa menambah bobot badan, kebiasaan seperti itu nyatanya akan meningkatkan risiko berbagai penyakit menyerang. Nah, ada beberapa tips yang bisa diterapkan nih untuk mencegah berat badan naik selama libur. Apa saja?

(Baca juga: 5 Tips Cegah Berat Badan Naik Saat Liburan)

  • Hindari Lapar Mata

Siapa yang tak akan tergoda dengan berbagai hidangan yang terlihat lezat dan siap untuk disantap? Namun sebelum memutuskan untuk makan, cobalah untuk mengetahui apakah kamu memang lapar dan harus segera makan atau sekadar “lapar mata”.

Sah-sah saja untuk makan, tetapi ingatlah untuk membatasi porsi agar tidak berlebihan dan kekenyangan. Agar berat badan tidak bertambah, wajib tahu ya porsi makan yang benar-benar kamu butuhkan!

  • Curi Waktu untuk Berolahraga

Kata siapa selama libur lebaran kamu tidak bisa berolahraga? Malahan kegiatan silaturahmi yang sering dilakukan saat hari raya bisa menjadi salah  satu kesempatan kamu untuk berolahraga. Pasalnya, saat bersilaturahmi kamu akan banyak bergerak, mulai dari bersalaman, berjalan dari satu rumah ke rumah lain, serta berbincang dan tertawa bersama kerabat dan sanak saudara. Tertawa disebut sebagai salah satu cara sederhana yang dapat membuat bahagia, meningkatkan mood, bahkan menjaga kesehatan.

  • Jangan Sampai Lapar

Trik agar kamu tidak makan berlebihan saat lebaran adalah menghindari rasa lapar. Artinya, jangan sampai kamu membiarkan perut kosong untuk waktu yang lama.

Sebab, makan saat perut kosong bisa membuat nafsu makan semakin meningkat, bahkan tidak terkontrol. Tak jarang rasa lapar akan mengubah seseorang menjadi lebih rakus dan makan sembarangan. Kalau sudah begini, pertambahan berat badan tentu akan semakin sulit untuk dihindari.

  • Batasi Makanan Manis 

Makanan manis termasuk dalam jenis santapan yang dapat dengan mudah membuat tubuh menjadi lebih gemuk. Memang, sejauh mata memandang kue-kue kering dan makanan manis lainnya juga akan hadir di tengah suasana lebaran. Namun, sebaiknya kamu tidak tergoda dan makan secukupnya saja, ya!

(Baca juga: Tips Pilih Makanan Sehat saat Liburan)

Penyakit yang Harus Diwaspadai selama Liburan

Perilaku yang tidak sehat selama libur lebaran nyatanya juga akan mengundang berbagai penyakit. Ada beberapa jenis penyakit yang sangat dekat dan bisa menjadi ancaman selama liburan. Diabetes, asam urat, tekanan darah tinggi alias hipertensi, dan sejumlah penyakit lain.

Diabetes biasanya akan terjadi saat kadar gula dalam darah melebihi batas normal. Berarti, kamu harus membatasi konsumsi makanan manis untuk mencegah penyakit ini. Selain itu, penyakit lain yang juga cukup sering dikeluhkan saat lebaran adalah asam urat. Biasanya penyakit ini kambuh karena terlalu banyak mengonsumsi hidangan yang mengandung jeroan, daging, minyak, dan santan. Sebab, makanan tersebut jika dikonsumsi secara berlebih dapat memberi rasa sakit pada sendi. Selain membatasi makanan, jangan lupa juga untuk banyak minum air putih agar tubuh tetap sehat dan dapat membantu melancarkan pencernaan.

Kalau merasakan gejala sakit saat lebaran, segera cegah dan obati sebelum semakin parah. Sampaikan keluhan yang dirasakan pada dokter di aplikasi Halodoc. Hubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat serta dapatkan rekomendasi terbaik beli obat. Yuk, download Halodoc di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan