Makrosomia, Kondisi Bayi Lahir Besar yang Perlu Diwaspadai

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Agustus 2022

“Bayi terlahir besar atau makrosomia perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan banyak komplikasi kesehatan. Seperti cedera pada jalan lahir, bahu tersangkut, atau bahkan kerusakan pada otak bayi.”

Makrosomia, Kondisi Bayi Lahir Besar yang Perlu DiwaspadaiMakrosomia, Kondisi Bayi Lahir Besar yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta –  Makrosomia adalah kondisi ketika bayi terlahir dengan ukuran yang besar, yakni sekitar 4 kg hingga 4,5 kg, atau bahkan lebih. Walaupun bayi baru lahir yang gemuk terlihat lucu dan menggemaskan, akan tetapi kondisi ini perlu diwaspadai. 

Ada banyak penyebab kelahiran makrosomia, beberapa di antaranya termasuk diabetes atau obesitas pada orang tua. Oleh karena itu, menjaga kesehatan selama kehamilan adalah hal yang sangat disarankan untuk mencegah makrosomia terjadi. Informasi selengkapnya bisa dibaca di sini!

Bahaya Bayi Terlahir dengan Makrosomia

Memiliki bayi besar saat persalinan perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko komplikasi tertentu saat melahirkan. Nah, beberapa yang paling umum bisa terjadi adalah:

  • Cedera pada jalan lahir, saluran genital, atau perineum ibu.
  • Perdarahan berat atau perdarahan postpartum.
  • Ruptur uteri atau robeknya dinding uterus.
  • Persalinan lebih lama, terutama selama fase mendorong.
  • Perubahan detak jantung bayi selama persalinan.

Tidak hanya pada ibu, bayi juga bisa mengalami komplikasi yang perlu diwaspadai. Seperti misalnya distosia bahu, ini terjadi ketika kepala bayi keluar dari rahim, tetapi bahunya tersangkut di dalam rahim.

Distosia bahu adalah situasi serius dan sebenarnya bisa terjadi pada bayi dengan berat badan normal, namun risikonya lebih besar pada bayi berukuran besar.  Pada bayi baru lahir, distosia bahu dapat menyebabkan:

  • Patah tulang pada bayi.
  • Cedera pleksus brakialis (kerusakan saraf yang mengirim sinyal ke lengan).
  • Kerusakan otak.
  • Komplikasi jumlah sel darah merah yang tinggi, yang meningkatkan risiko bayi terkena penyakit kuning.
  • Gula darah rendah.
  • Masalah pernapasan.

Deteksi dan Pencegahan Makrosomia

Walaupun agak sulit mengetahui apakah bayi akan terlahir besar atau tidak, makrosomia bisa dideteksi selama pemeriksaan rutin kehamilan. Beberapa gejalanya adalah sebagai berikut: 

  • Memiliki tinggi fundus yang besar (pengukuran pertumbuhan bayi).
  • Berat badan naik drastis selama hamil.
  • Memiliki diabetes, atau didiagnosis dengan diabetes gestasional.
  • Sebelumnya telah melahirkan bayi besar.
  • Melewati tanggal jatuh tempo persalinan.
  • Ketika dilahirkan dulu, ibu juga terlahir dalam kondisi makrosomia.

Jika, bumil memiliki risiko-risiko demikian, ada baiknya melakukan pemeriksaan rutin dan deteksi sejak dini. Dokter akan melakukan USG untuk memeriksa berat badan bayi dan jumlah cairan ketuban.

Ultrasonografi adalah prosedur diagnostik yang mentransmisikan gelombang suara frekuensi tinggi melalui jaringan tubuh. Gelombang ini berubah menjadi gambar video atau fotografi.

Namun sayangnya ultrasonografi hanya dapat memperkirakan berat bayi dalam kisaran 10 persen. Misalnya, jika USG memperkirakan berat bayi 4 kg, itu hanya perkiraan saja. Bisa jadi berat badan anak adalah 3 hingga 5 kg. 

Karena USG tidak terlalu tepat, itulah sebabnya dokter perlu mendapatkan informasi mengenai riwayat kesehatan bumil. Prediksi akan lebih pasti setelah menggabungkan informasi riwayat kehamilan, pemeriksaan fisik, dan catatan USG.

Untungnya, menjaga berat badan sehat selama kehamilan dapat mencegah makrosomia. Jika ibu dengan obesitas sedang merencanakan kehamilan, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter supaya bisa dibantu mendapatkan berat badan yang sehat selama kehamilan.

Penambahan berat badan selama kehamilan adalah sesuatu yang normal. Berat yang diizinkan untuk bertambah tergantung pada berat badan awal ibu. Pantau berat badan selama kehamilan dan beri tahu dokter jika bumil mengalami perubahan drastis pada berat badan. Dokter akan merekomendasikan diet dan jenis olahraga tertentu untuk membantu menjaga berat badan sehat.

Mengelola diabetes dapat meminimalkan risiko makrosomia. Jika bumil memiliki diabetes yang tidak diobati, gestasional atau pregestasional, risiko bayi mengalami makrosomia akan meningkat. Opsi kelahiran caesar bisa disarankan, tergantung dengan kondisi kesehatan bumil. 

Percayakan selalu kesehatanmu dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Lewat Halodoc, kamu bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan suplemen tanpa harus ke luar rumah. Yuk, tunggu apa lagi, download aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. What is Fetal Macrosomia?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Fetal Macrosomia.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan