Mana Paling Berbahaya, Limfadenopati atau Limfoma Hodgkin?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Februari 2020
Mana Paling Berbahaya, Limfadenopati atau Limfoma Hodgkin?Mana Paling Berbahaya, Limfadenopati atau Limfoma Hodgkin?

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar penyakit bernama limfadenopati atau limfoma Hodgkin? Kedua penyakit ini memiliki satu kesamaan, yaitu sama-sama menyerang getah bening dalam tubuh. 

Awas, jangan main-main dengan kedua penyakit ini. Alasannya simpel, keduanya bisa menimbulkan berbagai kondisi serius bila tak ditangani dengan tepat. Lantas, mana yang lebih berbahaya, limfadenopati atau limfoma Hodgkin? 

Baca juga: Dari Penyakit Autoimun Hingga Kanker, Ini Pengobatan untuk Limfadenopati

Kanker dan Pembengkakan

Limfoma Hodgkin merupakan salah satu jenis kanker getah bening (limfoma) yang menyerang sistem limfatik. Limfatik sendiri terjadi dari kelenjar dan pembuluh yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Sistem limfatik ini punya peran vital dalam mengontrol sistem kekebalan tubuh. 

Pada tubuh pengidap limfoma Hodgkin, salah satu sel darah putih (limfosit tipe B), akan menggandakan diri secara abnormal. Hal inilah yang bakal menyebabkan fungsi limfosit menghilang dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, pengidapnya rentan terhadap infeksi. 

Lalu, bagaimana dengan limfadenopati? Dalam dunia kedokteran, limfadenopati ini merupakan kondisi ketika kelenjar getah bening mengalami pembengkakan atau pembesaran. 

Kelenjar ini sebenarnya bagian dari sistem kekebalan tubuh. Pendek kata, kelenjar getah bening ini membantu tubuh untuk melawan virus atau bakteri yang bisa membahayakan kesehatan. Kelenjar ini ada di banyak bagian tubuh. Misalnya, ketiak, dagu, belakang telinga, leher, pangkal paha, dan belakang paha. 

Kembali ke tajuk utama, mana yang lebih bahaya, limfadenopati atau limfoma Hodgkin?

Baca juga: Bengkak pada Kelenjar Getah Bening Anak, Hati-Hati Kanker Limfoma!

Keduanya Bisa Berujung pada Komplikasi

Kedua penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi yang berbeda. Limfadenopati yang ditangani dengan tepat bisa menyebabkan infeksi. Nah, infeksi ini nantinya bisa berujung pada abses dan sepsis. Sepsis sendiri bisa menimbulkan tekanan darah turun drastis dan menyebabkan kerusakan pada banyak organ. 

Sedangkan limfoma Hodgkin, lain lagi ceritanya. Pengidap penyakit ini bisa mengalami komplikasi akibat pengobatan. Misalnya, melemahnya sistem imun, sehingga rentan terserang infeksi dan penyakit. Selain itu, ada pula gangguan kesuburan dan gangguan kesehatan, seperti penyakit paru-paru dan jantung.

Dalam beberapa kasus, komplikasi limfoma Hodgkin bisa berupa berkembangnya kanker jenis lain. Contohnya, kanker darah atau kanker paru-paru. Kesimpulannya, baik limfoma Hodgkin maupun limfadenopati bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya bagi pengidapnya. 

Akan tetapi, limfoma Hodgkin merupakan penyakit kanker yang sebaiknya mesti lebih diwaspadai. Alasannya simpel, kanker merupakan penyakit ganas yang bisa berujung pada kematian. 

Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Kelenjar Getah Bening

Limfadenopati, Tak Cuma Pembengkakan

Kira-kira bagaimana dengan gejala limfadenopati? Pembengkakan ini bisa diketahui dari munculnya benjolan di bawah kulit, biasanya akan terasa nyeri atau pun tidak. 

Namun, gejala dari penyakit ini enggak hanya melulu menyoal pembengkakan saja. Sebab, limfadenopati juga bisa memunculkan gejala-gejala lainnya. Gejala ini bisa saja berbeda-beda yang bergantung pada penyebab dan lokasi terjadinya pembengkakan. Nah, berikut ini beberapa gejala lainnya: 

  • Demam.

  • Ruam kulit.

  • Berat badan turun.

  • Berkeringat di malam hari.

  • Lemas.

Selain itu, segeralah temui dokter bila pembengkakan yang dialami: 

  • Terus bertambah dan telah berlangsung lebih dari dua minggu.

  • Pembengkakan muncul tanpa sebab yang jelas. 

  • Teksturnya kerena dan tak bergerak ketika digoyangkan. 

Lain gejala limfadenopati, lain pula gejala limfoma Hodgkin. Kanker yang menyerang sistem limfatik ini bisa menimbulkan serangkaian gejala pada pengidapnya, misalnya: 

  • Pembengkakan kelenjar di bagian leher, ketiak, atau pangkal paha. 

  • Demam.

  • Batuk dan sesak napas.

  • Menggigil.

  • Keringat di malam hari.

  • Sakit perut, punggung, atau nyeri tulang.

  • Kelelahan atau kekurangan energi.

  • Berat badan menurun. 

  • Kehilangan selera makan.

  • Kejang.

  • Sakit kepala.

  • Adanya darah dalam tinja atau muntah.

  • Kejang

  • Neuropati.

  • Perdarahan yang parah, misalnya haid dengan volume darah berlebihan atau mimisan. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases & Conditions. Swollen Lymph Nodes. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Hodgkin’s Lymphoma (Hodgkin’s Disease). 
NHS Choice UK. Diakses pada 2020. Health A-Z. Hodgkin Lymphoma.  
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Swollen Lymph Nodes. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan