Ketahui Manfaat Rehabilitasi Medis untuk Pengidap Stroke

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   20 Juni 2019
Ketahui Manfaat Rehabilitasi Medis untuk Pengidap StrokeKetahui Manfaat Rehabilitasi Medis untuk Pengidap Stroke

Halodoc, Jakarta - Stroke terjadi ketika terdapat gumpalan darah yang menghambat suplai darah ke otak pengidapnya. Pengidap stroke bisa alami berbagai gangguan yang memengaruhi bahasa, kognisi, motorik, dan keterampilan sensorik. Menyembuhkan stroke membutuhkan membutuhkan kesabaran, kerja keras, dan komitmen. Sebab, pengidap stroke mungkin butuh bertahun-tahun untuk pulih.

Baca Juga: Ini 4 Jenis Terapi RehabilItasi Medis yang Perlu Diketahui

Salah satu usaha untuk memulihkan kondisi pengidap stroke adalah rehabilitasi medis yang umumnya tersedia di rumah sakit atau klinik. Pemulihan stroke termasuk mengembalikan aliran darah ke otak dan mengurangi tekanan di daerah sekitarnya. Karena itu, rehabilitasi dapat dimulai setelah didiagnosis stroke.

Melakukan proses pemulihan sedini mungkin dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan kembali fungsi otak dan tubuh yang terpengaruh. Tujuan dari rehabilitasi adalah untuk meningkatkan atau mengembalikan kemampuan bicara, kognitif, motorik, ataupun indera pengidap stroke. Biar kamu lebih paham, yuk simak penjelasan di bawah ini.

1. Keterampilan Bicara

Stroke dapat menyebabkan gangguan bahasa yang disebut afasia. Kondisi ini sebabkan pengidap stroke kesulitan berbicara karena sulit menemukan kata-kata yang tepat atau kesulitan berbicara dalam kalimat penuh. Penyebabnya karena otot-otot pengidap stroke yang mengendalikan bicara telah rusak. Melalui terapi wicara dan bahasa, terapis dapat membantu pengidap untuk belajar cara berbicara secara koheren dan jelas. Jika kerusakannya terlalu parah, mereka juga dapat mengajari cara-cara lain untuk berkomunikasi.

2. Kemampuan Kognitif

Stroke dapat merusak kemampuan berpikir dan bernalar yang menyebabkan masalah memori. Pengidap stroke juga rentan mengalami perubahan perilaku karena stroke bisa memengaruhi emosi pengidapnya. Kondisi ini juga sebabkan pengidap stroke bertindak lebih sembrono akibat sudah tidak bisa memahami konsekuensi tindakannya.

Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan, sehingga penting untuk  memulihkan keterampilan kognitif pengidap stroke. Dengan terapi okupasi dan terapi wicara, terapis dapat membantu pengidap stroke mendapatkan kemampuan ini untuk memastikan bahwa rumah adalah lingkungan yang aman.

Baca Juga: Terapi Wicara Bisa Atasi 8 Kondisi Ini

3. Keterampilan Motorik

Stroke juga dapat melemahkan otot-otot di satu sisi tubuh dan mengganggu gerakan sendi. Seiring berjalannya waktu, koordinasi tubuh akan menurun, sehingga menyulitkan pengidap untuk berjalan dan melakukan aktivitas fisik lainnya. Program rehabilitasi medis untuk meningkatkan aktivitas motorik dapat berupa latihan keterampilan motorik, latihan berjalan, dan terapi rentang gerak.

Terapis dapat membantu pengidap untuk mempelajari cara menyeimbangkan dan memperkuat otot. Mereka juga dapat membantu mengontrol kejang otot dengan mengajarkan latihan peregangan. Pengidap stroke mungkin perlu menggunakan alat bantu jalan saat melakukan terapi motorik. Jika diperlukan, terapis akan mengajarkan menggunakan alat bantu jalan untuk pengidap stroke.

4. Keterampilan Sensorik

Mengalami stroke dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk merasakan input sensorik, seperti panas, dingin, ataupun tekanan. Terapis dapat membantu tubuh pengidap stroke untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ini.

Seberapa Besar Peluang Keberhasilan Rehabilitasi Medis?

Menurut National Stroke Association, 10 persen pengidap stroke hampir sepenuhnya pulih, meski 25 persen pulih dengan gangguan ringan. 40 persen lainnya mengalami gangguan sedang hingga berat yang membutuhkan perawatan khusus. 10 persen lainnya membutuhkan perawatan jangka panjang. Keberhasilan pemulihan stroke tergantung pada sejumlah faktor, meliputi:

  • Seberapa besar kerusakan yang dialami.

  • Seberapa dini pengidap stroke mulai menjalani terapi.

  • Seberapa tinggi motivasi pengidap untuk pulih.

  • Umur saat terkena stroke

  • Apakah pengidap stroke memiliki kondisi medis lainnya,

  • Seberapa terampil terapis menangani pengidap stroke.

Peran anggota keluarga dan teman terdekat juga dapat membantu meningkatkan motivasi pengidap stroke untuk pulih. Itu sebabnya dorongan dan dukungan dari keluarga dan kerabat sangat penting.

Baca Juga: Sst... Ternyata Belanja Bisa Jadi Terapi Kesehatan

Kalau kamu atau anggota keluarga mengalami gejala stroke, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan segera. Enggak perlu repot, sekarang bisa lho langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Mudah bukan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan