Melahirkan, Pilih Bidan atau Dokter Kandungan?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Juni 2021
Melahirkan, Pilih Bidan atau Dokter Kandungan?Melahirkan, Pilih Bidan atau Dokter Kandungan?

“Mau bidan ataupun dokter kandungan, keduanya sama-sama ahli dalam membantu prosesnya persalinan. Meski begitu, setiap pasutri memiliki kebutuhan dan pertimbangan yang berbeda untuk memilih siapa penolong persalinannya kelak. Bidan dan dokter kandungan pun memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Oleh karenanya, pastikan kamu mempertimbangkan dengan matang dalam memutuskan penolong persalinan kamu.”

Halodoc, Jakarta – Menjelang persalinan, pasangan suami istri (pasutri) akan disibukkan dengan banyak persiapan. Salah satunya adalah menentukan apakah persalinan akan ditangani oleh bidan atau dokter kandungan. Meskipun keduanya sama-sama terlatih dan ahli di bidangnya, setiap pasutri memiliki kebutuhan dan pertimbangan yang berbeda untuk memilih siapa penolong persalinannya kelak.

Kalau kamu masih bingung memilih antara bidan atau dokter kandungan, simak ulasan berikut supaya dapat dijadikan bahan pertimbangan kamu. 

Baca juga: 5 Tanda Melahirkan Sudah Dekat

Melahirkan dengan Bantuan Bidan

Sama seperti dokter kandungan, bidan memiliki kompetensi sebagai penolong persalinan. Kompetensi ini didapat setelah bidan menempuh pendidikan khusus di sekolah kebidanan dan telah mendapat Surat Izin Kerja Bidan (SKIB) maupun Surat Izin Praktik Bidan (SIPB). Dengan kompetensi ini, bidan dapat melakukan tindakan:

  • Asuhan dan konseling selama kehamilan.
  • Asuhan selama persalinan dan kelahiran.
  • Asuhan pada ibu nifas dan menyusui.
  • Asuhan pada bayi baru lahir.
  • Asuhan pada bayi dan balita.

Jika kehamilan dan persalinan tidak berisiko, ibu bisa melahirkan dengan bidan. Sebab, bidan hanya memiliki spesialisasi pada risiko kehamilan rendah dan menengah pada ibu hamil yang sehat. Jika ditemukan masalah pada ibu hamil (seperti komplikasi berupa tekanan darah tinggi, epilepsi, penyakit jantung, diabetes, atau riwayat komplikasi pada kehamilan sebelumnya), bidan akan menyarankan ibu hamil untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan. Ini karena kehamilan berisiko tinggi tak jarang membutuhkan penanganan khusus seperti operasi caesar yang tidak dapat dilakukan oleh bidan.

Baca juga: Persiapkan 3 Hal Ini Menjelang Kelahiran Si Kecil

Melahirkan dengan Dokter Kandungan

Dokter yang khusus menangani kehamilan dan persalinan adalah dokter kandungan. Gelar ini didapat setelah dokter menyelesaikan pendidikan spesialis kedokteran pada bidang kehamilan, proses persalinan, dan sistem reproduksi wanita. Dengan spesialisasi ini, dokter dapat melakukan tindakan:

  • Memberikan informasi penting tentang kondisi ibu dan janin selama kehamilan.
  • Pemeriksaan kehamilan, termasuk melakukan USG selama kehamilan hingga menjelang persalinan.
  • Membantu mengatasi keluhan kehamilan, termasuk morning sickness.
  • Membantu jalannya proses persalinan.
  • Menjelaskan tentang rencana proses persalinan, pemulihan, dan pemantauan kondisi ibu dan bayi setelah melahirkan.

Jika ibu memiliki komplikasi atau masalah kehamilan, sebaiknya ibu memilih untuk melahirkan di dokter kandungan. Sebab sering kali, kondisi tersebut membutuhkan penanganan khusus dengan manajemen medis untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Kehamilan berisiko tinggi tersebut umumnya ditangani oleh spesialis Maternal-Fetal Medicine (MFM), yaitu ahli yang memiliki spesialisasi dalam kehamilan berisiko tinggi.

Jadi, Melahirkan di Bidan atau Dokter Kandungan?

Jawabannya tergantung pada kebutuhan, kondisi kehamilan, dan kenyamanan ibu hamil. Sebab, ibu bisa melahirkan dimanapun ibu mau, baik di bidan atau dokter kandungan. Selama kehamilan dan persalinan tidak berisiko, ibu bisa melakukan persalinan di bidan. Namun, jika saat hamil atau menjelang persalinan ditemukan komplikasi atau kondisi yang tidak memungkinkan, ada baiknya ibu melahirkan di dokter kandungan. Ingat juga, untuk mempertimbangkan jarak atau lokasi tempat bersalin demi kemudahan dan kenyamanan akses persalinan, ya.

Baca juga: Pentingnya Pendamping saat Persalinan

Agar kondisi ibu dan janin tetap sehat, jangan ragu untuk bicarakan keluhan selama kehamilan. Ibu menghubungi dokter di aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kapan dan di mana saja melalui Chat, Voice Call, atau Video Call

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Midwife vs. OB-GYN: Who’s Right for You?
Health Partners. Diakses pada 2021. Midwife vs. OB-GYN: What the differences are and how to choose after finding out you’re pregnant.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan