Mengenal Stroke Hemoragik, Kondisi yang Bisa Berakibat Fatal

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 September 2022

“Stroke hemoragik adalah kondisi pecahnya salah satu pembuluh darah di dalam otak yang menyebabkan perdarahan di sekitar otak. Kondisi ini berpotensi memicu kematian sel otak dan dapat mengganggu fungsi otak secara permanen.”

Mengenal Stroke Hemoragik, Kondisi yang Bisa Berakibat FatalMengenal Stroke Hemoragik, Kondisi yang Bisa Berakibat Fatal

Halodoc, Jakarta – Pada Selasa (6/9/2022), Reza Gunawan, suami dari penulis dan penyanyi Dewi “Dee” Lestari, dikabarkan meninggal dunia. Melalui unggahan di Instagram Dewi, sang suami dikabarkan meninggal dunia akibat alami stroke hemoragik. Reza disinyalir telah mengidap stroke ini sejak akhir tahun lalu. 

Stroke hemoragik adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh pecahnya salah satu pembuluh darah di dalam otak yang menyebabkan perdarahan. Akibatnya, aliran darah pada sebagian otak berkurang atau terhenti, yang kemudian menyebabkan kurangnya pasokan oksigen ke otak. Kondisi ini akan memicu kematian sel otak dan dapat mengganggu fungsi otak secara permanen, bahkan kefatalan.

Gejala Stroke Hemoragik 

Stroke ini terjadi di dalam otak yang juga disebut sebagai perdarahan intraserebral. Gejala pendarahan ini dapat berbeda-beda dari orang ke orang, tetapi beberapa gejala hampir selalu muncul setelah stroke terjadi.

Gejala umum dari stroke ini termasuk:

  • Kehilangan kesadaran total atau terbatas.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit kepala parah yang tiba-tiba.
  • Kelemahan atau mati rasa di wajah, kaki, atau lengan di satu sisi tubuh.
  • Kejang
  • Kehilangan keseimbangan.
  • Susah untuk berbicara atau menelan.
  • Kebingungan atau disorientasi

Penyebab Stroke Hemoragik yang Perlu Diketahui

Ada dua penyebab pembuluh darah di otak bisa pecah. Penyebab utamanya adalah aneurisma yang merupakan kondisi genetik. Kondisi ini bisa terjadi ketika dinding arteri darah lemah atau ketika porsi saluran darah membesar karena tekanan darah tinggi. Banyaknya saluran darah ini menyebabkan dinding pembuluh menipis, yang akhirnya bisa pecah sewaktu-waktu.

Berikut ini penjelasan lebih jauh tentang beberapa penyebab pecahnya pembuluh darah, yaitu:

  • Aneurisma otak.
  • Cedera kepala berat.
  • Efek samping penggunaan obat pengencer darah, seperti warfarin.
  • Kelainan darah, seperti penyakit anemia sel sabit dan hemofilia.
  • Kelainan pembuluh darah otak sejak lahir (malformasi pembuluh darah arteri dan vena).
  • Penyakit liver.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Tumor otak.

Komplikasi Akibat Stroke Hemoragik

Pengidap stroke ini berisiko mengalami komplikasi yang serius. Komplikasi ini dapat terjadi dalam hitungan hari atau minggu setelah stroke terjadi. Bergantung pada tingkat kerusakannya, seseorang mungkin mengalami berbagai komplikasi dari stroke hemoragik, antara lain:

Komplikasi neurologis seperti:

  • Kelemahan otot.
  • Penurunan sensasi dan kepekaan.
  • Kesulitan berpikir.
  • Kesulitan menelan atau berbicara.
  • Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus.
  • Kehilangan penglihatan.
  • Kejang.
  • Gangguan kesehatan mental, seperti depresi.

Komplikasi lain:

  • Risiko pneumonia yang lebih tinggi, jika orang tersebut menghirup makanan atau minuman.
  • Pembengkakan otak, yang dapat terjadi dalam waktu sekitar seminggu setelah stroke.
  • Pembekuan darah, yang dapat menyebabkan trombosis vena dalam dan kemungkinan emboli paru.
  • Infeksi saluran kemih jika orang tersebut memiliki kateter.
  • Luka tekan jika orang tersebut tidak dapat bergerak tanpa bantuan.
  • Nyeri bahu karena kelemahan otot.

Beberapa komplikasi ini akan membaik seiring waktu, dan rehabilitasi dapat membantu mencegah komplikasi. Pengidap mungkin memerlukan perawatan medis berkelanjutan untuk memantau dan mencegah komplikasi.

Pengobatan Stroke Hemoragik

Karena stroke ini berpotensi memicu beberapa komplikasi, maka pengidapnya harus segera dilarikan ke unit gawat darurat untuk mendapatkan penanganan. Beberapa pengobatan yang akan diberikan dokter meliputi:

  • Obat pengontrol tekanan darah, yang harus diberikan dengan sangat berhati-hati. Pasalnya ia tidak dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah dengan drastis dan dalam waktu yang cepat.
  • Obat untuk mengurangi pembengkakan otak.
  • Obat untuk menghilangkan sakit kepala.
  • Obat untuk mengatasi kejang.

Selain itu, ada juga beberapa tindakan yang mungkin segera dilakukan, seperti:

  • Prosedur bedah dapat dilakukan pada beberapa kasus. Tujuannya untuk menghentikan perdarahan, mengurangi tekanan dalam tengkorak, dan meningkatkan kemungkinan pemulihan. Tindakan operasi yang dilakukan tergantung dari penyebab perdarahan itu sendiri.
  • Fisioterapi, yang dapat dilakukan jika pengidap sudah dalam kondisi stabil. Ini dilakukan untuk membantu fungsi fisik dan kemampuan berbicara pengidap agar dapat pulih sebanyak mungkin. Terapi yang dapat dilakukan meliputi terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi bicara.

Apabila kamu mengalami masalah kesehatan, segera periksakan ke dokter. Kamu bisa mengunjungi rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk dan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Hemorrhagic Stroke.
Medical News Today. Diakses pada 2022. Hemorrhagic stroke: What to look for and how to prevent it.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan