Mengidap Rabun Senja, Ini Pengobatan yang Bisa Dilakukan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Juli 2019
Mengidap Rabun Senja, Ini Pengobatan yang Bisa DilakukanMengidap Rabun Senja, Ini Pengobatan yang Bisa Dilakukan

Halodoc, Jakarta – Pasti rasanya sangat mengganggu jika kamu memiliki gangguan dalam penglihatan. Jika kamu mengalami penurunan daya penglihatan pada sore hari atau ketika pencahayaan meredup, maka bisa jadi kamu mengidap rabun senja. 

Rabun senja, disebut juga nyctalopia terjadi akibat rusaknya fungsi sel batang pada retina. Jika tidak ditangani, rabun senja yang dialami bisa mengganggu aktivitas, terutama jika dilakukan pada sore dan malam hari.

Baca Juga: Penglihatan Menurun Saat Sore Hari, Ini Fakta Rabun Senja

Penyebab Terjadinya Rabun Senja

Pada kondisi normal, mata dapat menyesuaikan diri dengan kondisi terang atau gelap dalam waktu singkat. Pada pengidap rabun senja, kemampuan tersebut berkurang sehingga mata sulit beradaptasi ketika pencahayaan meredup. Selain karena kerusakan pada sel batang, rabun senja juga bisa disebabkan karena faktor genetik atau kekurangan vitamin A.

Faktor lain yang diduga meningkatkan risiko terjadinya rabun senja, antara lain rabun jauh, katarak, retinitis pigmentosa, glaukoma, keratokonus, dan sindrom Usher. Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang penyebab rabun senja, kamu bisa melakukan tanya jawab dengan dokter via fitur Tanya Dokter dengan download aplikasi Halodoc.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Inilah 6 Gejala Rabun Senja

Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Rabun Senja

Diagnosis rabun senja diawali dengan pemeriksaan fisik. Untuk memastikan diagnosis, diperlukan pemeriksaan penunjang berupa tes warna, tes refraksi mata, pemeriksaan dengan slit lamp, tes refleks pupil terhadap cahaya, pemeriksaan retina, pemeriksaan ketajaman penglihatan, elektroretinogram (ERG), atau pemeriksaan lapangan pandang. Tes darah dilakukan untuk memeriksa kadar glukosa dan vitamin A dalam darah.

Setelah diagnosis ditetapkan, pengidap akan mendapat pengobatan sesuai tingkat keparahannya. Pengidap umumnya dianjurkan untuk menggunakan lensa kontak atau kacamata yang disesuaikan dengan minus. Obat tetes digunakan untuk mengurangi tekanan bola mata pada pengidap glaukoma. Obat tetes mata bekerja dengan mengurangi pembentukan cairan pada mata. Obat oral dianjurkan jika obat tetes mata tidak mampu mengatasi rabun senja.

Jika rabun senja disebabkan karena kekurangan vitamin A, pengidap perlu memperhatikan asupan makanan dan mengonsumsi suplemen vitamin A. Apabila pengidap rabun senja mengalami katarak, diperlukan tindakan operasi untuk mengganti lensa mata yang buram dengan lensa mata bening buatan. Bagaimana dengan rabun senja yang disebabkan karena faktor genetik? Pada kasus ini, rabun senja tidak bisa diobati. Pengidap hanya disarankan untuk tidak berkendara atau beraktivitas tanpa penerangan cukup pada malam hari.

Cara Mencegah Rabun Senja

Tidak semua kasus rabun senja bisa dicegah, apalagi jika disebabkan karena faktor genetik. Jika rabun senja disebabkan karena faktor selain genetik, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Mengonsumsi makanan sumber antioksidan dan tinggi mineral. Di antaranya buah (seperti apel, pir, anggur, pisang, jeruk, nanas, pepaya, stroberi), sayuran (seperti brokoli, asparagus, tomat, kubis merah, ubi merah), dan kacang-kacangan (seperti pecan, kenari, almond).

  • Konsumsi makanan sumber vitamin A untuk mencegah defisiensi vitamin. Misalnya, ubi, wortel, labu, mangga, bayam, sawi hijau, susu, dan telur.

  • Rutin memantau kadar gula darah, dengan alat khusus secara mandiri di rumah atau pergi ke fasilitas kesehatan.

  • Menggunakan kacamata hitam saat beraktivitas di bawah sinar matahari.

Baca Juga: Kekurangan Vitamin A Bisa Sebabkan Rabun Senja

Itulah cara mengobati rabun senja yang perlu diketahui. Kalau kamu punya keluhan pada mata, jangan ragu berbicara dengan dokter ahli, ya!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan