Mitos atau Fakta, Diet Karbo Bisa Mencegah Asam Lambung Naik

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   19 Oktober 2020
Mitos atau Fakta, Diet Karbo Bisa Mencegah Asam Lambung Naik  Mitos atau Fakta, Diet Karbo Bisa Mencegah Asam Lambung Naik

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu sedang berupaya menurunkan berat badan? Kamu mungkin bisa menemukan banyak sekali metode diet yang bisa dilakukan. Mulai dari yang paling sederhana dengan puasa, atau diet mirip puasa yakni intermittent fasting, hingga diet yang berfokus untuk mengurangi asupan makanan tertentu. Salah satu diet yang cukup sering dilakukan adalah diet karbo, yakni diet yang membatasi asupan karbohidrat. Selain menurunkan berat badan, diet karbo pun diduga bisa mencegah asam lambung seseorang naik. 

Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi? Apa kaitannya karbohidrat dan gejala asam lambung? Mari simak ulasannya berikut!

Baca juga: Jangan Sepelekan 3 Bahaya Akibat Asam Lambung

Diet Karbo untuk Mencegah Naiknya Asam Lambung

Diet karbo bukan berarti kamu menghentikan asupan karbohidrat. Kamu tetap diharuskan mengonsumsi karbohidrat meski jumlahnya sangat dibatasi. Pada kondisi normal, asupan karbohidrat yang disarankan adalah setengah total kalori. Jika asupan kalori yang yang disarankan adalah 2.000 kalori per hari, maka kamu membutuhkan setidaknya 900 hingga 1.300 atau kira-kira sebanyak 225 hingga 325 gram. Untuk melakukan diet karbo, maka kamu hanya mengonsumsi setengah kebutuhan karbohidrat harian atau lebih rendah dari itu, misalnya 60 hingga 130 gram karbohidrat saja per hari. 

Jika kamu pengidap penyakit asam lambung, diet ini sangat disarankan. Dalam penelitian yang dipublikasikan Journal of the Formosan Medical Association, gejala refluks asam lambung akan lebih banyak ditemukan setelah diet tinggi karbohidrat. Diet tinggi karbohidrat dapat menyebabkan lebih banyak refluks asam di esofagus rendah dan lebih banyak gejala refluks pada mereka dengan penyakit refluks gastroesofagus.

Teorinya adalah bahwa tubuh terkadang tidak dapat menyerap karbohidrat tertentu, sehingga karbohidrat tersebut berada di usus dan berfermentasi. Alhasil, ia akan menyebabkan gas menggelembung ke perut dan kerongkongan. Jika kamu mengurangi karbohidrat yang dapat difermentasi ini, refluks asam akan hilang. 

Jika kamu memiliki masalah dengan asam lambung yang sering kambuh dan ingin mencoba diet karbo, sebaiknya diskusikan dahulu dengan dokter di Halodoc. Dokter akan memberikan saran-saran yang tepat untuk kamu mengatasi masalah asam lambung melalui penerapan pola makan sehat dan gaya hidup sehat lainnya. 

Baca juga: 9 Cara Ampuh Cegah Asam Lambung Naik

Lantas, Bagaimana Cara Melakukan Diet Karbo?

Sebelumnya, kamu juga perlu ingat bahwa untuk menurunkan berat badan, kamu juga perlu aktif atau olahraga rutin untuk membantu membakar lebih banyak energi agar mereka tidak disimpan menjadi lemak tubuh. Namun, kamu busa pertimbangkan diet rendah karbohidrat untuk membantu mempercepat penurunan berat badan. Dalam diet karbo, makanan yang perlu kamu hindari antara lain: 

  • Gula: Minuman ringan, jus buah, agave, permen, es krim, dan banyak produk lain yang mengandung tambahan gula.
  • Biji-bijian olahan: Gandum, nasi, barley dan gandum hitam, serta roti, sereal, dan pasta.
  • Lemak trans: Minyak terhidrogenasi atau terhidrogenasi parsial.
  • Diet dan produk rendah lemak: Banyak produk susu, sereal, atau kerupuk yang mengurangi lemak, tetapi mengandung tambahan gula.
  • Makanan dengan proses tinggi: Jika terlihat seperti dibuat di pabrik, jangan dimakan.
  • Sayuran bertepung: Sebaiknya batasi sayuran bertepung dalam diet jika kamu tengah mengikuti diet sangat rendah karbohidrat.

Selain itu, kamu juga harus membaca daftar bahan bahkan pada makanan yang berlabel makanan kesehatan.

Baca juga: Apakah Diet Karbo Ampuh Turunkan Berat Badan?

Sementara itu, makanan yang disarankan untuk dikonsumsi antara lain: 

  • Daging: Daging sapi, domba, babi, ayam, dan lainnya; hewan yang makan rumput adalah yang terbaik.
  • Ikan: Salmon, dan banyak lainnya; ikan tangkapan liar adalah yang terbaik.
  • Telur: Telur yang diperkaya atau digembalakan dengan omega-3 adalah yang terbaik.
  • Sayuran: Bayam, brokoli, kembang kol, wortel, dan banyak lagi lainnya.
  • Buah: Apel, jeruk, pir, blueberry, stroberi.
  • Kacang dan biji-bijian: Almond, kenari, biji bunga matahari, dan lain-lain.
  • Produk susu tinggi lemak: Keju, mentega, krim kental, yoghurt.
  • Lemak dan minyak: Minyak kelapa, mentega, lemak babi, minyak zaitun dan minyak ikan.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. A Low-Carb Meal Plan and Menu to Improve Your Health.
ScienceDirect - Journal of the Formosan Medical Association. Diakses pada 2020. The Effect of Dietary Carbohydrate on Gastroesophageal Reflux Disease.
Scientific American. Diakses pada 2020. Can Low-Carb Diet Cure Reflux?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan