Obstructive Sleep Apnea Sering Dialami Laki-Laki, Mengapa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Mei 2019
Obstructive Sleep Apnea Sering Dialami Laki-Laki, Mengapa?Obstructive Sleep Apnea Sering Dialami Laki-Laki, Mengapa?

Halodoc, Jakarta - Obstructive sleep apnea adalah gangguan pernapasan serius yang terjadi saat tidur, dan menyebabkan saluran udara terhambat akibat dinding tenggorokan yang mengendur dan menyempit. Kondisi medis ini kebanyakan dialami oleh laki-laki, mengapa demikian?

Ketika kita tidur, otot-otot tenggorokan dapat mengendur dan lemas. Dalam keadaan normal, kondisi ini tidak mengganggu pernapasan. Namun, pada pengidap obstructive sleep apnea otot menjadi terlalu lemas, sehingga menyebabkan penyempitan atau hambatan pada saluran udara yang mengganggu pernapasan.

Terdapat dua macam gangguan pernapasan pada pengidap obstructive sleep apnea, yaitu hipopnea dan apnea. Hipopnea terjadi ketika saluran udara menyusut hingga lebih dari 50 persen dan mengakibatkan napas menjadi pendek dan lambat. Hipopnea biasanya terjadi selama sekitar 10 detik.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Sleep Apnea Picu Kematian

Sedangkan apnea terjadi ketika seluruh saluran udara terhambat selama sekitar 10 detik. Saat apnea terjadi, kadar oksigen dalam darah turun, sehingga otak memerintahkan kita untuk bangun dan berusaha bernapas kembali. Sepanjang malam, pengidap apnea tidur dapat mengalami apnea dan hipopnea secara berulang-ulang.

Tingkat keparahan apnea tidur dapat diukur melalui indeks apnea-hipopnea dengan mengukur kekerapan gangguan pernapasan saat tidur dalam waktu 1 jam. Untuk tingkat yang ringan, gangguan pernapasan terjadi 5-14 kali dalam waktu satu jam. Untuk tingkat sedang, gangguan pernapasan terjadi sebanyak 15 hingga 30 kali per jam. Sedangkan dalam kasus yang parah, gangguan pernapasan bisa terjadi lebih dari 30 kali dalam waktu satu jam.

Apnea tidur terbagi dalam tiga jenis, yaitu apnea tidur obstruktif, sentral, dan kompleks. Apnea tidur obstruktif adalah jenis yang paling umum terjadi, di mana otot tenggorokan mengendur. Sedangkan apnea tidur sentral terjadi ketika otak tidak mengirim sinyal dengan baik pada otot yang mengatur pernapasan. Sementara itu, apnea tidur kompleks merupakan kombinasi dari apnea tidur sentral dan obstruktif.

Baca juga: Kenali Ciri Sleep Apnea pada Anak

Gejala yang Dialami

Pengidap obstructive sleep apnea biasanya mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Mendengkur dengan keras.
  • Sering mengalami henti napas dan kemudian terengah-engah.
  • Bernapas dengan berat dan berisik.
  • Kesulitan tidur nyenyak di malam hari atau insomnia.
  • Bangun dengan mulut kering atau tenggorokan serak.
  • Pusing saat pagi hari.
  • Mengantuk saat pagi hari.
  • Berkeringat secara berlebihan di malam hari.
  • Sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil.
  • Mudah marah.
  • Depresi.
  • Penurunan gairah seksual atau disfungsi ereksi pada laki-laki.

Gejala apnea tidur bisa dialami pada usia berapa pun, meski umumnya diidap laki-laki lansia atau orang dengan berat badan berlebih (obesitas). Kondisi ini sering kali tidak disadari bahwa pernapasannya terganggu saat tidur. Gangguan tidur yang berulang ini dapat mengakibatkan tubuh menjadi lelah dan mengantuk pada siang hari.

Mengapa Sering Dialami Laki-Laki?

Sebelumnya disebutkan bahwa obstructive sleep apnea biasanya dialami oleh laki-laki, terutama yang telah lanjut usia. Mengapa demikian? Jawabannya terletak pada mendengkur. Kebiasaan ini kebanyakan dijumpai pada laki-laki, ketimbang perempuan, dan risikonya meningkat pada orang yang obesitas.

Prevalensi mendengkur dan obstructive sleep apnea yang dominan pada laki-laki dihubungkan dengan efek testosteron pada ventilasi dan kemo sensitivitas. Hormon tersebut memengaruhi kebiasaan mendengkur melalui perubahan anatomi saluran udara bagian atas dan struktur muskuloskeletal (otot dan rangka) secara umum.

Baca juga: Inilah 4 Cara Mengobati Sleep Apnea

Selain itu, mendengkur juga dipicu oleh perbedaan fisik laki-laki dan perempuan. Sebagian besar laki-laki terlahir dengan laring lebih rendah daripada perempuan, sehingga membuat laki-laki memiliki ruang terbuka lebih besar di jalan napas. Namun, gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan konsumsi minuman beralkohol juga dapat memengaruhi situasi ini.

Itulah sedikit penjelasan tentang obstructive sleep apnea yang sering dialami oleh laki-laki. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan