Orang Tua Perlu Tahu, Ini Dampak Pernikahan Dini pada Remaja

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Juni 2023

“Orang tua perlu mengetahui bahwa pernikahan dini pada remaja memiliki dampak serius terhadap perkembangan fisik dan mental. Oleh karena itu, pemahaman akan konsekuensi pernikahan dini sangat penting bagi orang tua dalam membimbing anak menuju masa depan yang lebih baik.”

Orang Tua Perlu Tahu, Ini Dampak Pernikahan Dini pada RemajaOrang Tua Perlu Tahu, Ini Dampak Pernikahan Dini pada Remaja

Halodoc, Jakarta – Pernikahan dini merupakan fenomena yang memprihatinkan di Indonesia. Dalam praktiknya, pernikahan dini dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik para pelakunya. Faktor budaya, seperti tradisi dan norma yang mengharuskan pernikahan pada usia muda, serta faktor sosioekonomi, seperti kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi, menjadi penyebab utama terjadinya kondisi ini.

Apa Saja Dampak Negatif dari Pernikahan Dini?

Studi dalam Journal of American Academy of Pediatrics menyebutkan, pernikahan dini bisa berdampak pada gangguan kejiwaan seumur hidup. Efek ini ternyata berkaitan erat dengan faktor usia, ras, tingkat pendidikan, pendapatan rumah tangga, dan lokasi tempat tinggal. 

Berdasarkan data penelitian tersebut, pernikahan dini meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan mental, seperti:

1. Depresi

Remaja yang menikah pada usia yang sangat muda rentan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang tentu saja berdampak negatif bagi kesehatan mental. Akibatnya, pasangan yang melakukan pernikahan dini dapat mengalami depresi atau bahkan gangguan stres pascatrauma (PTSD). 

Selain itu, wanita yang menikah dan hamil pada usia yang sangat muda rentan mengalami keguguran. Hal ini juga dapat mengganggu kesehatan kejiwaan dan menimbulkan trauma jangka panjang.

2. Kecemasan, penyalahgunaan zat dan alkohol

Sebuah studi menunjukkan bahwa anak perempuan yang menikah ketika belum berusia 18 tahun lebih rentan terhadap gangguan kecemasan, penyalahgunaan zat dan alkohol. Ini karena menjalani kehidupan berumah tangga pada usia yang sangat muda bukanlah hal yang mudah. 

Remaja pada umumnya belum mampu mengelola emosi dengan baik dan mengambil keputusan yang tepat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga ketika terjadi konflik dengan pasangan.

3. Gangguan bipolar

Pernikahan pada usia yang lebih muda sering kali berkaitan dengan tekanan keluarga, masalah ekonomi, kehamilan pranikah, dan paksaan dari pasangan. Meski pasangan sebelumnya tidak mengalami gangguan kesehatan mental, kondisi tersebut dapat berkembang seiring berjalannya pernikahan. 

Kasus menikah dini pada daerah yang belum menyediakan fasilitas kesehatan mental perlu menjadi perhatian. Pasalnya, pasangan muda yang mengalami gangguan kesehatan mental tidak dapat memperoleh penanganan yang tepat. 

Hal ini dapat menyebabkan kondisi psikologis mereka semakin memburuk seiring bertambahnya usia. Kamu bisa mendapatkan informasi lebih lengkap melalui artikel ini: Ini Alasan Pernikahan Dini Tidak Dianjurkan Ahli Kesehatan.

Dampak Pernikahan Dini pada Kesehatan Fisik

Selain berdampak pada kesehatan mental, menikah usia muda juga memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan fisik. Orang tua sering kali mempercayai bahwa pernikahan usia muda dapat melindungi anak dari seks bebas dan penyakit menular seksual. 

Namun, penelitian menunjukkan bahwa menikah pada usia yang masih muda justru meningkatkan risiko infeksi HIV pada perempuan. Selain itu, hal ini juga meningkatkan risiko kematian ibu muda akibat komplikasi selama kehamilan dan persalinan. 

Sebab, remaja yang masih dalam masa pertumbuhan rentan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, nutrisi yang tidak memadai, dan anemia. Selain itu, tingkat kematian neonatal, lahir mati, serta morbiditas dan mortalitas anak dan bayi juga meningkat akibat menikah dini. Kamu bisa membaca artikel Dampak Kesehatan Fisik dan Mental Pernikahan Dini bagi Remaja untuk informasi lengkapnya.

Inilah mengapa, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya menikahdini dan mengambil tindakan yang memang perlu untuk mengatasi masalah ini. Perhatian terhadap kesehatan mental dan fisik harus menjadi prioritas utama. 

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami masalah yang berhubungan dengan kondisi ini, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau lembaga yang berkompeten dalam menangani masalah ini.

Referensi:
Unicef. Diakses pada 2022. EARLY MARRIAGE CHILD SPOUSES.
Students Against Child Marriage. Diakses pada 2022. Study Reveals the Traumatic Psychological Impacts of Child Marriage.
Huffpost. Diakses pada 2022. Child Marriage Is ‘A Major Psychological Trauma,’ New Study Says.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan