Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu bahwa ternyata mengganti posisi tidur ke yang lebih tepat nyatanya bisa mencegah gejala maag atau gangguan pencernaan lainnya mereda? Ya, meski belum ada bukti yang sangat kuat akan hal ini, tetapi letak lambung bisa menjadi petunjuk. 

Posisi alami perut adalah di sisi kiri, di mana ia dapat mencerna makanan dengan lebih efektif. Selain itu, gravitasi juga akan membantu perjalanan limbah dari usus kecil ke usus besar. Jadi, jika kamu termasuk yang sering mengalami gejala gangguan pencernaan, seperti sensasi terbakar atau bahkan mual ini di malam hari, coba perhatikan lagi posisi tidur. Bisa jadi posisi tidur kamu salah sehingga memicu munculnya rasa sakit. 

Posisi Tidur yang Tepat untuk Meredakan Gangguan Pencernaan

Mulai sekarang kamu bisa coba terapkan beberapa cara dan posisi tidur berikut agar terhindar dari serangan maag dan asam lambung di malam hari:

1. Hindari Tidur Terlentang

Tidur telentang nyatanya harus dihindari untuk siapa saja yang kerap mengalami gangguan pencernaan di malam hari. Sebab posisi ini bisa meningkatkan refluks asam di malam hari. Saat kamu tidur telentang dan asam keluar dari perut, asam dapat mengalir bebas ke kerongkongan dan ia akan tetap di sana.

Penelitian menunjukkan bahwa gejala akan lebih sering terjadi pada posisi ini dan cenderung bertahan lebih lama karena asam tidak dapat mengalir kembali ke lambung. Gejala akan lebih parah jika kamu memiliki lemak perut, karena ia akan menekan perut sehingga memaksa isi perut keluar

2. Pastikan untuk Meninggikan Kepala

Selain membuat posisi tidur yang nyaman, meninggikan kepala saat tidur juga bisa membantu mengurangi rasa nyeri. Kamu bisa mencoba untuk menumpuk bantal sampai kepala berada pada posisi yang paling nyaman. Mengutip dari berbagai sumber, tinggi kepala yang dianjurkan adalah sekitar 30 derajat.

Hal ini dinilai mampu mengurangi efek gravitasi terhadap tubuh. Dampaknya, produksi asam yang ada pada tubuh lebih kecil risikonya naik ke bagian kerongkongan. Artinya, risiko mengalami serangan maag maupun naiknya asam lambung pun semakin kecil.

3. Hindari Miring ke Kanan

Saat berbaring miring ke kanan, lambung akan berada di atas kerongkongan, sehingga membuat otot sphincter menjadi rileks atau seakan bocor dan kemudian menyemburkan asam lambung ke lapisan halus kerongkongan. Ini juga akan semakin parah jika perut kamu sedang penuh.

Menariknya, ketika berbaring telentang di sisi kanan, gejala refluks cenderung lebih cair, sehingga menyebabkan regurgitasi, batuk, dan tersedak, yang bisa sangat mengganggu  di tengah malam. Selain itu, gravitasi tidak akan membantu dalam posisi ini, sehingga jumlah waktu asam yang tertinggal di kerongkongan akan jauh lebih lama.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur miring ke kanan mendapatkan diagnosis GERD lebih awal daripada mereka yang sering tidur menghadap ke kiri. 

4. Kenakan Pakaian yang Nyaman

Selain posisis tidur, pastikan juga kamu untuk selalu tidur dengan pakaian yang nyaman. Sebab pakaian yang terlalu ketat misalnya, hanya akan menambah “siksaan” pada tubuhmu selama tidur. Pakaian ketat juga bisa membuat nyeri akibat gangguan pencernaan semakin terasa. 

Itulah ulasan mengenai posisi tidur yang tepat guna meredakan gejala gangguan pencernaan seperti maag dan asam lambung yang wajib kamu tahu. Namun jika mengganti posisi tidur tetap tidak membantu, kamu perlu tanyakan pada dokter di Halodoc mengenai tips untuk meredakan gejala gangguan pencernaan yang tepat. Dokter di Halodoc akan selalu siaga menjawab semua pertanyaan dan keluhan kesehatan yang kamu alami. Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:

Medcline. Diakses pada 2022. How to Sleep with Acid Reflux and Heartburn.

Medical News Today. Diakses pada 2022. The Best Side to Sleep on for Digestion and Other Benefits.

Sleep Score Lab. Diakses pada 2022. What Is the Best Sleeping Position for Acid Reflux? Sleeping With GERD.