Penjelasan tentang Mual Parah yang Dialami saat Hamil

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Januari 2021
Penjelasan tentang Mual Parah yang Dialami saat HamilPenjelasan tentang Mual Parah yang Dialami saat Hamil

Halodoc, Jakarta - Selama trimester pertama kehamilan, banyak wanita mengalami serangan mual dan muntah yang dikenal sebagai morning sickness. Terlepas dari namanya, morning sickness bisa terjadi kapan saja, siang atau malam. Meski tidak menyenangkan, mual di pagi hari dianggap sebagai bagian normal dari kehamilan yang sehat.

Namun, yang tidak normal adalah ketika mual di pagi hari menjadi begitu parah sehingga seorang wanita terus-menerus muntah beberapa kali sehari, kehilangan berat badan, dan mengalami dehidrasi. Di dunia medis, mual parah yang dialami saat hamil disebut hiperemesis gravidarum.

Baca juga: Terungkap! Fakta Seputar Morning Sickness

Mengenal Hiperemesis Gravidarum yang Sebabkan Mual Parah saat Hamil

Hiperemesis gravidarum adalah istilah medis untuk morning sickness yang parah. Kondisi ini biasanya mengikuti garis waktu yang mirip dengan mual di pagi hari. Namun, sering dimulai lebih awal pada kehamilan, antara minggu ke 4 dan 5, dan berlangsung lebih lama.

Meski beberapa wanita dengan mual di pagi hari yang parah merasa lebih baik di trimester kedua kehamilan mereka (sekitar minggu ke 20), beberapa terus mengalaminya selama kehamilan. Wanita yang mengalaminya dalam satu kehamilan lebih mungkin mengalaminya lagi di kehamilan selanjutnya.

Penyebab mual yang parah saat hamil tidak diketahui secara pasti. Kondisi ini diduga terkait dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Secara khusus, hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (HCG), diduga menjadi penyebabnya karena kondisi ini terutama terjadi ketika HCG berada pada tingkat tertinggi di tubuh ibu hamil.

Faktor-faktor tertentu meningkatkan kemungkinan wanita mengalami morning sickness yang parah selama kehamilan. Selain memiliki riwayat pribadi atau keluarga dari kondisi tersebut, mual parah saat hamil atau hiperemesis gravidarum juga bisa meningkat risikonya pada kehamilan kembar, memiliki riwayat mabuk perjalanan, mengalami sakit kepala migrain dengan mual atau muntah.

Baca juga: Tidak Alami "Morning Sick" saat Hamil, Normalkah?

Bagaimana Mengatasi Mual Parah saat Hamil?

Meski perawatan yang biasa digunakan untuk morning sickness, seperti makan biskuit di pagi hari saat bangun tidur, mungkin direkomendasikan untuk wanita dengan morning sickness yang ekstrem, cara tersebut mungkin tidak efektif pada kasus mual parah saat hamil atau hiperemesis gravidarum.

Kondisi ini biasanya memerlukan perawatan medis, seperti:

  • Periode singkat tidak makan melalui mulut untuk mengistirahatkan sistem pencernaan.
  • Pemberian cairan intravena.
  • Pemberian vitamin dan suplemen nutrisi.

Bila perlu, ibu hamil mungkin juga menerima obat untuk menghentikan muntah, baik oral atau infus. Dokter mungkin merekomendasikan makanan dengan jahe atau mengonsumsi suplemen vitamin B6 untuk membantu meredakan mual. 

Baca juga: Makanan untuk Mengatasi Morning Sickness

Selain itu, beberapa cara berikut juga membantu meredakan mual parah saat hamil:

  • Mengonsumsi makanan yang hambar.
  • Sering makan dalam jumlah kecil.
  • Minum banyak cairan saat tidak merasa mual.
  • Menghindari makanan pedas dan berlemak.
  • Makan camilan berprotein tinggi.

Selain itu, jika ibu hamil merasa cemas atau tertekan akibat kondisinya, berbicara dengan terapis atau konselor membantu mengatasi perasaannya. Dengan pengobatan yang tepat, ibu hamil dengan mual parah dapat membaik.

Banyak berkonsultasi dengan dokter, istirahat yang cukup, dan hindari stres, juga dapat membantu meredakan gejala. Kalau dokter meresepkan, ibu bisa membeli obat dan vitamin yang diperlukan melalui aplikasi Halodoc

Referensi:
Pregnancy Birth and Baby. Diakses pada 2021. Severe Vomiting During Pregnancy (Hyperemesis Gravidarum).
Kids Health. Diakses pada 2021. Severe Morning Sickness (Hyperemesis Gravidarum).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan