Ini Peringatan WHO tentang Fase Bahaya Pandemi Corona

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 Juni 2020
Ini Peringatan WHO tentang Fase Bahaya Pandemi CoronaIni Peringatan WHO tentang Fase Bahaya Pandemi Corona

Halodoc, Jakarta - Laju infeksi di berbagai negara yang masih terus bertambah secara signifikan, membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan tentang fase baru dan berbahaya dari pandemi corona (COVID-19). Bukan tanpa sebab, peringatan ini dikeluarkan lantaran banyaknya negara yang mulai melonggarkan pembatasan di berbagai kegiatan, terutama sektor ekonomi. 

Seperti di Florida, Oklahoma, Carolina Selatan, dan Arizona misalnya, peningkatan harian kasus virus corona baru mencapai tingkat tertinggi selama pandemi, pada minggu terakhir ini. Kalau di Indonesia, jumlah peningkatan kasus memang bervariasi setiap harinya. Per 21 Juni 2020, jumlah orang yang positif corona bertambah 862 kasus, dengan total keseluruhan 45.891 kasus yang terkonfirmasi.

Baca juga: Ini Cara Virus Corona Menyerang Tubuh

Fase Bahaya Pandemi Terjadi karena Mulai Bosan di Rumah?

Menurut Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dalam jumpa pers virtual yang dikutip dari New York Times, kemungkinan munculnya fase baru dan berbahaya pandemi corona terjadi karena banyak orang yang sudah mulai bosan berada di rumah, setelah berbulan-bulan pandemi berlangsung. 

Belum lagi terdampaknya ekonomi sebagian besar lapisan masyarakat, yang akhirnya membuat negara terpaksa melonggarkan kebijakan karantina mandiri dan mulai membuka tempat-tempat umum. Akhirnya, banyak orang yang mulai kembali beraktivitas, menjalankan new normal, sementara pertumbuhan kasus baru terus berjalan dan virus corona masih sangat mudah menyebar.

Mengutip update Worldometers, per hari ini, 22 Juni 2020, pukul 10.45 WIB (saat artikel ini ditulis), tercatat 9.046.215 kasus infeksi yang terkonfirmasi, dari seluruh dunia. 470.703 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Di Indonesia, seperti telah disebut tadi, per 21 Juni kemarin, tercatat 45.891 kasus. Angka ini membuat Indonesia berada di peringkat 1 se-Asia Tenggara dan peringkat ke-29 di dunia. 

Baca juga: Ini Masker yang Tepat untuk Cegah Virus Corona

Patuhi Protokol Kesehatan dan Sebisa Mungkin Tetap di Rumah

Karena penambahan jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia masih berlanjut, dan penyebaran virus corona masih sangat mudah terjadi, WHO terus mengingatkan agar masyarakat sebisa mungkin tetap berada di rumah. Jika memang harus beraktivitas di luar rumah atau mulai menerapkan new normal, patuhi protokol kesehatan agar selalu terhindar dari penularan infeksi. 

Berikut beberapa pedoman atau protokol kesehatan dari WHO saat beraktivitas di luar atau menerapkan new normal:

1. Selalu Pakai Masker

Di Indonesia, protokol kesehatan ini sebenarnya sudah mulai diterapkan dan digencarkan. Namun, sebaiknya kamu selalu memakai masker karena kesadaran dari diri sendiri ya, bukan paksaan dari siapapun. Milikilah kesadaran akan pentingnya menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona.

2. Jalani Hidup Bersih

Selain memakai masker, kamu juga perlu menjalani hidup bersih. Salah satunya adalah dengan rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun/ Selain itu, selalu sediakan hand sanitizer setiap akan keluar rumah, karena kamu mungkin akan berhadapan dengan situasi yang tidak memungkinkan untuk cuci tangan dengan benar. 

Lalu, hindari pula kebiasaan menyentuh wajah, terutama area mata, hidung, dan mulut. Sebab, tidak ada yang bisa menjamin tangan kamu bebas dari virus, bukan? Terlebih jika kamu belum cuci tangan atau pakai hand sanitizer. Virus yang ada di tangan bisa saja berpindah dan masuk ke tubuh lewat mata, hidung, dan mulut. 

Baca juga: 3 Fakta Terbaru Penyebaran Virus Corona

Selain itu, pastikan juga orang-orang di sekitar kamu menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan dengan baik. Termasuk selalu menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk, dengan tisu atau siku bagian dalam. Sebab, droplets atau liur yang menetes dapat menjadi media penyebaran virus. 

3. Batasi Interaksi Sosial dan Jaga Jarak Fisik

Sepercaya apapun kamu pada teman atau rekan kerja, masih ada kemungkinan ia adalah orang tanpa gejala (OTG), yang bisa menyebarkan virus corona, meski kelihatannya sehat-sehat saja. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga jarak fisik dengan orang lain, setidaknya 1 meter. Batasi juga interaksi sosial di ruang publik, seperti tempat kerja, mall, supermarket, dan transportasi umum. 

Jika kamu sedang sakit, atau merasakan gejala mirip COVID-19, jangan paksakan diri untuk beraktivitas. Lakukan isolasi mandiri dan bicarakan gejalamu dengan dokter di aplikasi Halodoc. Namun, pastikan aplikasi Halodoc sudah kamu download di ponselmu, ya.

Referensi:
The New York Times. Diakses pada 2020. W.H.O. Warns of ‘Dangerous Phase’ of Pandemic as Outbreaks Widen.
Worldometers. Diakses pada 2020. COVID-19 CORONAVIRUS PANDEMIC. Diakses pada 2020.
NPR.org. Diakses pada 2020. WHO Sets 6 Conditions For Ending A Coronavirus Lockdown.
WHO. Diakses pada 2020. Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan