Perlu Tahu, Ini 7 Zat Berbahaya Dalam Minuman Kemasan

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 November 2022

“Sering mengonsumsi minuman kemasan dalam jumlah banyak sudah dikaitkan dengan banyak risiko kesehatan. Hal itu tidak terlepas dari berbagai zat berbahaya yang terkandung di dalamnya.”

Perlu Tahu, Ini 7 Zat Berbahaya Dalam Minuman KemasanPerlu Tahu, Ini 7 Zat Berbahaya Dalam Minuman Kemasan

Halodoc, Jakarta – Suka minum minuman kemasan? Kebanyakan produk minuman tersebut memang enak, manis, dan hadir dengan warna-warna yang menarik. Namun, tahukah kamu, bahwa di balik rasanya yang manis dan warnanya yang menarik, terdapat banyak zat berbahaya dalam minuman kemasan?

Bila kamu sering mengonsumsinya secara berlebihan, kamu berisiko tinggi mengalami berbagai macam penyakit. Mulai dari diabetes hingga kanker. Nah, berikut beberapa zat-zat berbahaya dalam minuman kemasan yang perlu diwaspadai.

Zat Berbahaya Dalam Minuman Kemasan

Bukan tanpa alasan kamu dianjurkan untuk mengurangi atau bila perlu, menghindari sama sekali minuman kemasan, seperti soda, minuman berenergi, dan lain-lain. Menurut sebuah penelitian di jurnal  American Association for Cancer Research, mengonsumsi minuman ringan dua kali setiap minggu bisa meningkatkan risiko kanker pankreas dua kali lipat. 

Selain itu, meminum sekaleng cola standar sama saja seperti menuangkan 39 gram gula langsung ke tenggorokanmu. Nah, hal ini tentu saja akan memengaruhi lingkar pinggangmu. Bahkan, bila kamu memilih minuman kemasan bebas gula, sebuah studi baru-baru ini di jurnal Stroke menemukan bahwa minuman dengan pemanis buatan menyebabkan peningkatan risiko stroke dan demensia. Belum lagi kaitan soda dengan diabetes atau obesitas.

Semua dampak buruk minuman tidak sehat tersebut sebenarnya tidak terlepas dari berbagai zat-zat berbahaya yang terkandung di dalamnya. Berikut zat-zat dalam minuman kemasan yang perlu diwaspadai:

1. 4-methylimidazole (4-MEI)

Ini adalah zat yang umum ditemukan dalam soda yang berwarna karamel, seperti cola dan root beer.  Studi tahun 2007 menunjukkan bukti adanya tumor pada tikus yang mengonsumsi zat tersebut dalam dosis tinggi. Pada tahun 2011, negara bagian California, Amerika Serikat, menyatakan 4-MEI sebagai kemungkinan karsinogen, sehingga meminta produsen untuk menurunkan jumlah zat tersebut dalam produk minuman.

Perlu diketahui bahwa 4-MEI juga ditemukan pada makanan, seperti biji kopi panggang dan daging matang. Namun, kadar zat tersebut biasanya jauh lebih rendah pada makanan dibandingkan pada minuman kemasan.

2. Bisphenol A (BPA)

BPA adalah bahan kimia yang biasa ditemukan tidak hanya di botol air plastik, tapi juga di lapisan kaleng soda aluminium. Penelitian sudah menunjukkan bahwa zat tersebut bisa keluar dari kemasan dan masuk ke dalam minuman di dalamnya. Menurut sebuah penelitian di Clinical and Experimental Reproductive Medicine, BPA meniru estrogen ketika berada di dalam tubuh yang menyebabkan pubertas dini pada wanita, mengurangi jumlah sperma, dan meningkatkan tingkat kanker reproduksi. Risikonya lebih parah lagi bila plastik dibiarkan terpapar panas atau cahaya.

3. Asam fosfat

Zat ini sering digunakan dalam minuman soda untuk membuatnya tahan lama dan memberikan rasa tajam yang khas yang kita sukai. Nah, masalahnya asam kuat ini bisa mengikis gigi bila diminum setiap hari. Selain itu, sebuah studi dari Tufts University menemukan kemungkinan hubungan antara soda yang mengandung kafein dan asam fosfat (H3Po4), dengan kepadatan tulang yang lebih rendah. 

Studi lain secara khusus berfokus pada wanita yang minum soda, dan menemukan soda dikaitkan dengan risiko tulang yang lemah serta patah tulang pinggul yang lebih tinggi.

4. Sirup jagung fruktosa tinggi

Ini adalah jenis gula tambahan yang sering digunakan dalam minuman kemasan. Sebuah studi di Universitas California Los Angeles, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pola makan yang tinggi fruktosa bisa memperlambat otak, mengubah kemampuan seseorang untuk belajar dan mengingat informasi baru. Sirup jagung fruktosa tinggi secara khusus juga dikaitkan dengan obesitas, menurut sebuah penelitian di The American Journal of Clinical Nutrition.

5. Aspartame

Kandungan inilah yang menjadi alasan mengapa diet soda memberikan lebih banyak dampak buruk daripada manfaat. Studi di Cell Biology and Toxicology mengklaim bahwa pemanis buatan ini tidak hanya bisa berubah menjadi alkohol kayu beracun dan formaldehida ketika masuk ke dalam tubuh. Namun,  zat tersebut juga tidak dihilangkan oleh penyaringan limbah normal ginjal dan hati. Aspartame juga bisa membuat neuron atau sel saraf kamu terlalu bersemangat hingga akhirnya kelelahan dan mati, yang bisa berdampak buruk pada kecerdasan.

6. Natrium benzoat

Natrium benzoat sendiri sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Namun, ketika zat tersebut digabungkan dengan asam askorbat yang sering ditemukan dalam soda, karsinogen yang dikenal dengan benzena bisa terbentuk. Zat inilah yang berbahaya dan bisa meningkatkan risiko kanker.

7. Asam Sitrat

Untuk menyeimbangkan rasa manis soda, beberapa perusahaan minuman menambahkan asam sitrat. Sebuah studi di International Journal of Pediatric Dentistry mengaitkan jenis asam ini dengan erosi gigi.

Itulah beberapa zat-zat berbahaya yang ada dalam minuman kemasan. Jadi, usahakanlah untuk menghindari atau mengurangi konsumsi minuman kemasan. Tujuannya agar bisa terhindar dari dampak buruk zat-zat tersebut.

Periksakan juga kondisi kesehatan kamu secara berkala agar masalah kesehatan bisa diketahui lebih awal dan diatasi. Untuk periksa kesehatan, gunakan saja aplikasi Halodoc dan buat janji medis di rumah sakit pilihan kamu lewat aplikasi tersebut.  Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
Eat This, Not That. Diakses pada 2022. Why You Should Be Worried About The Chemicals In Your Soda.
Seeker. Diakses pada 2022. What Chemicals Make Soda So Unhealthy?
Healthline. Diakses pada 2022. 6 ‘Toxins’ in Food That Are Actually Concerning

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan