Pola Hidup yang Paling Tepat untuk Pengidap Sindrom Cauda Equina

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Agustus 2019
Pola Hidup yang Paling Tepat untuk Pengidap Sindrom Cauda EquinaPola Hidup yang Paling Tepat untuk Pengidap Sindrom Cauda Equina

Halodoc, Jakarta - Sindrom cauda equina, nama ini mungkin terasa asing di telinga kamu yang awam dalam dunia medis. Sindrom cauda equina adalah kondisi darurat akibat operasi ketika saraf yang ada di tulang belakang mengalami tekanan.

Sebenarnya, cauda equina bukan sembarang nama, melainkan saraf tulang ekor yang berada di ujung bawah pada saraf tulang belakang, tepatnya di tulang belakang lumbosacral. Bagian ini memiliki fungsi utama untuk mengirim sekaligus menerima sinyal dari organ panggul dan dari serta menuju ke kaki. 

Seperti Apa Perubahan Gaya Hidup untuk Pengidap Sindrom Cauda Equina?

Beberapa hal yang menjadi penyebab seseorang mengidap sindrom cauda equina di antaranya adalah pecahnya disk di area pinggang, stenosis atau penyempitan pada saluran spinal, luka pada tulang belakang atau tumor yang sifatnya ganas, perdarahan, peradangan, infeksi, dan retak pada tulang belakang, komplikasi yang terjadi karena cedera tulang pinggang (bisa jatuh, tusukan benda tajam, kecelakaan, atau luka tembak), dan cacat lahir. 

Baca juga: 6 Penyakit yang Bisa Sebabkan Nyeri Punggung

Apabila sudah terjadi kerusakan pada bagian saraf tersebut, tindakan pembedahan sudah tidak mampu memperbaikinya. Kondisi ini disebut dengan sindrom cauda equina kronis. Artinya, diperlukan perubahan gaya hidup supaya kamu tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Tidak hanya fisik, tetapi juga membutuhkan dukungan emosional. Perubahan gaya hidup ini pun pastinya melibatkan bantuan keluarga dan orang-orang terdekat. 

Jika ternyata kamu sudah mengalami inkontinensia urine atau tinja atau tidak bisa menahan keinginan untuk buang air kecil atau besar, kamu bisa lakukan hal-hal berikut ini sebagai tindakan penanganan, yaitu:

  • Menggunakan kateter untuk membantu mengosongkan kandung kemih setiap maksimal 7 hari sekali.

  • Konsumsi banyak cairan untuk mencegah infeksi saluran kemih. Jangan lupa, selalu jaga kebersihan saluran kemih. 

  • Gunakan alat pencahar atau enema sebagai obat untuk membantu mengosongkan usus. 

  • Supaya tidak terjadi kebocoran, terlebih buang air kecil, kamu bisa menggunakan popok dewasa yang dijual bebas di pasaran.

Baca juga: Sindrom Cauda Equina Dapat Sebabkan Kelumpuhan

Kamu juga bisa menanyakan pada dokter obat apa saja yang bisa dikonsumsi untuk mengurangi rasa sakit atau untuk mengendalikan kebutuhan buang air, baik kecil maupun besar. Manfaatkan layanan Tanya Dokter yang ada di aplikasi Halodoc supaya memudahkan tanya jawab kamu. Tidak perlu khawatir, semua dokter adalah dokter spesialis, kok!

Bagaimana Gejala Sindrom Cauda Equina?

Sayangnya, sulit mengenali gejala yang muncul jika seseorang mengalami sindrom cauda equina. Pasalnya, gejalanya bisa beragam dan muncul dalam tahapan-tahapan, tidak terlihat secara langsung. Bahkan, gejalanya bisa disalahartikan dengan penyakit lain. Meski begitu, penting untuk mengetahui apa saja tanda dari kelainan langka ini. 

  • Rasa nyeri yang hebat pada punggung bagian bawah.

  • Mati rasa, nyeri, atau lemah pada salah satu atau kedua kaki. Ini membuat kamu sering sekali jatuh atau susah berdiri dari posisi duduk. 

  • Mati rasa pada bagian kaki, paha bagian dalam, tungkai kaki belakang, pantat, dan telapak kaki yang semakin parah seiring waktu. 

  • Masalah inkontinensia urine atau tinja.

  • Disfungsi seksual yang terjadi secara mendadak. 

Baca juga: Ini Alasan Terapi Psikologi Bantu Pulihkan Disfungsi Seksual

Referensi: 
Emedicine Health. Diakses pada 2019. Equina Syndrome.
MedicineNet. Diakses pada 2019. Cauda Equina Syndrome.
WebMD. Diakses pada 2019. Cauda Equina Syndrome Overview.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan